chap 3

1K 93 8
                                    

Di kampus mlbb id. Cw sedang berada di kantin sama seperti beberapa menit lalu, bersama ke 3 temannya.

Tanpa mengatakan apa apa cw langsung membereskan barang barang yang sudah ia keluarkan dari ransel nya, seperti laptop, buku dll.
Karna keheranan salah satu dari mereka bertanya.

"Kenapa w" Tanya branz penasaran melihat cw yang terlihat seperti sedang panik.
"Gua balik duluan ya, mau ke rumah sakit adek gua kambuh" Jawab cw langsung meninggalkan 3 orang itu.
"Ikut yok" Ajak vyn
"Gas" Jawab kiboy langsung menaiki mobil nya agar bisa mengikuti mobil cw, karna mereka tidak tau rumah sakit mana.

Kedua mobil melaju dengan cepat menuju rumah sakit tersebut.
"Anjir baru kali ini gua ngeliat cw bawa mobil kek gitu" Ucap vyn
"Iya jir, gua kira dia ga berani bawa mobil cepet" Jawab kiboy.

Sesampai di rumah sakit.
"Permisi, pasien atas nama arthur diruangan mana ya? " Tanya cw pada resepsionis.
"Maaf tapi tidak ada daftar pasien atas nama arthur" Jawab resepsionis tersebut.
"Tapi tadi dia ngubungin saya Sus, barusan aja tadi beberapa menit yang lalu" Jelas cw.
"Owh mungkin yang Anda maksud pasien yang dibawa tadi ya, ruang 5 lantai 2" Ucap resepsionis sadar kalau yang dicari adalah pasien yang terdaftar tanpa nama karna tidak di beri kejelasan.

Mereka berempat langsung menuju ke lantai dua ruang ke 5,
Dan langsung memasuki ruangan tersebut.
"Thur" Panggil cw ketika memasuki ruangan tersebut.
Tetapi sang nama yang dipanggil tengah terlelap dengan mata yang sembab karna menangis terlalu lama sedangkan rinz memainkan handpone nya di sofa ruangan tersebut.

"Lo yang bawa dia" Tanya branz pada rinz.
"Iya" Singkat jawaban rinz
"Kenapa dia bisa kambuh" Tanya kiboy kali ini.
"Lo siapanya" Jawab rinz dengan nada arogan membuat kiboy agak menahan marahnya kali ini.

"Gua abangnya kenapa adek gua bisa kambuh" Tanya cw langsung sambil mengelus surai hitam sutsujin yang sedang tertidur.
"Ikut gua ke atas" Jawab rinz singkat lalu langsung pergi.
Tentu mereka berempat pasti berpikir kalau rinz tidak sopan dengan mereka karna mereka lebih tua dari pada rinz.

Karna tidak mau menunggu lama cw pun langsung berkata "gua titip bentar ya" Ucapnya pada ketiga temanya dan di balas anggukan.

Cw mengikuti rinz dari belakang sampai mereka tiba di rooftop rumah sakit.
"Tadi dia di gangguin anak airlangga, pas gua dateng dia udah gemeteran, gua suruh kawan kawan gua buat beli minum biar dia tenang tapi pas gua abis matiin senter yang nyala dia langsung meluk gua sambil nangis, terus dia pingsan, jadi gua bawa kesini, dan sorry gua tau semuanya dari dokter karna tadi ga ada wali dari keluarga dia, gua denger klo dia punya penyakit asma, lambung lemah, anxiety dan trauma. " Jelas rinz pada cw yang menahan amarah karna adik satu satunya itu di ganggu saat pertama masuk sekolah.

"Kalo gua mau tau apa trauma dia?" Tanya rinz, ini bukan pertanyaan yang bisa dihindari karena jelas kalau rinz ingin tahu dan memaksa cw untuk memberi tahunya apa trauma sutsujin.
"Bukan trauma, dia cuma pobhia gelap" Jawab cw dan langsung berlalu menuju keruangan sutsujin, berharap orang yang ingin ia temui sudah bangun dari tidurnya.

_____

Lantai 2 ruang lima, terdapat tiga orang yang duduk sambil memainkan gadget mereka masing masing. Sampai.
"Eungh" Lenguh kecil sutsujin menyadarkan 3 orang tersebut.
Kiboy mendekat dan menuangkan air ke gelas.
"Minum" Ucap dengan suara bariton nya.
Sutsujin menggeleng pelan dia tidak mengenal orang didepan nya ini.
Setelah melihat gelengan tersebut branz datang dan berkata "bangun, minum dulu" Ucap branz yang sepertinya tidak bisa dibantah oleh sutsujin. Setelah ia meminum nya sutsujin ingin mengusap matanya tapi tangannya langsung ditahan oleh kiboy. "Nanti merah" Ucapnya singkat.

Vyn hanya duduk sambil menyelesaikan tugas kuliah yang ada di laptopnya.
Sebenarnya masih bisa dikerjakan nanti malam, tapi jadwalnya nanti malam adalah jalan bersama kekasihnya.

BABY UJIN (rinjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang