chap 18

1K 141 21
                                    


Sutsujin sedang dikamar nya, ia sedang bersih bersih sambil memakai kembali kacamata nya, tidak lupa tadi dirinya sudah memakai obat tetes karna matanya sudah memerah.

"Oi keluar" Panggil cw tiba tiba di depan pintu kamar sutsujin yang belum tertutup sejak tadi.
Sutsujin yang mendengar itu hanya menatap cw dan mengangguk.

Sebelum sutsujin keluar ia membuka handphone nya, dan sudah terpampang jelas disitu.
Dengan nama rinz yang mengirimkan nya notif pesan sampai 99+.

Sutsujin menghembuskan nafasnya malas, dan menjawab nya.

RRRINZZZ

P
Jin
P
Udah sampe
P
Sutsujin
P
Arthur.
P
Dimana
P
Mau keluar gak, maen?
P
P
P
P
P
P
P
67+

Kenapaaa sihhhh
Aku dirumahh.
Ga boleh keluar pasti sama
Bang calvin.
Apalagi ada papah.

Kemana aja?
Baru dibales.

Tadi lagi ngomong
Sama papah.

Perasaan
Tadi on WA.

Seriusss rinz.
Aku ga boong.

Terus kok bisa
Informasi nya online

Rinz.

Yaudah, gausah dipikirin
Jangan tidur malem malem
Jangan lupa makan
Jangan makan makanan
Pedes!
Inget!!.

Gausah ngatur!!

Sutsujin mematikan hp nya kesal dengan pesan terakhir dari rinz tadi.
Mengapa dirinya itu sekarang jadi sperti cw, membuat aturan ini itu.
Dan pastinya membuat sutsujin merasa selalu dikekang dimana saja.

Sutsujin yang ingat dengan panggilan cw tadi menyuruhnya untuk ke bawah.
Ia pun turun mengenakan celana pendek dan kaos hitam kebanggaan nya.

Dilain sisi.
Pai sedari tadi sudah duduk di markasnya, ia sudah di selimuti oleh amarah yang dari tadi ia tahan.

Orang yang pertama datang adalah Nino. "Pai, kunaon euy" Ucap Nino dengan logat Sunda nya. Nino menyernyit aneh melihat pai saat ini, tangan nya seperti mengeras.

Pai yang mendengar suara Nino, mengalihkan wajah nya, ia sadar sepertinya dirinya itu sangat terlihat marah sekarang, tapi mau bagaimana lagi.

Emosinya sudah terlanjur dipancing oleh nnael, orang yang selama ini dia percaya sekarang malah menghianati nya hanya karna duit??.

Nino yang dari tadi tidak mendapat jawaban dari ketua nya itu hanya diam dan mengalihkan fokusnya terhadap handphone.

Sampai kini markas suda ramai, para anggota nya bergidik ngeri melihat pai. Sedang kan pai yang ingin cepat cepat memberi nnael pelajaran hanya bisa diam saja.

Walaupun markas alter gengs sudah ramai tapi sedari tadi ia tidak melihat sosok nnael.
Pai menggeram, menghentak rahangnya yang mengeras itu.

Terlepas dari kondisi markas alter gengs yang sedang memanas, di mansion derellions kini para penghuni mansion tersebut, sedang makan bersama.

BABY UJIN (rinjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang