Sudah satu hari Michelle dan kawan kawannya itu menjadi bahan mainan oleh dyren dan skylar, keempat orang yang diperlakukan seperti itu tidak bisa berbuat apa apa.
Mau bagaimanapun tenaga perempuan pasti akan kalah dengan tenaga laki laki. Citra dan Jean hanya bisa meneteskan air mata nya, menahan perih karna setiap perlakuan dari dyren dan skylar yang selalu menyakiti mereka.
Jean menyesal di dalam hatinya, tapi dia tidak bisa berbuat apapun karna semuanya sudah terlanjur. Citra sedikit berfikir, mengapa dirinya harus ikut ikutan, sementara dia sama sekali tidak ada urusan atau masalah dengan sutsujin.
Di sisi lain lora masih dengan sifatnya yang angkuh itu, ia menggerutu bersumpah akan membalas semua perlakuan ini setelah dirinya lepas dari gubuk tua yang kotor dan menjijikan saat ini.
"D-dy-dyrrn hiks.. T-ol-long u-udah" Isak Jean memohon untuk memberhentikan semuanya. Ia sudah tidak kuat kalau harus mendapatkan kekasafan lagi oleh dyren dan skylar.
Sementara dyren sebenarnya menatap ke arah Jean kasihan, ia cukup memperhatikan dari sifat ke 4 orang ini yang paling normal adalah Jean. Karna dari awal dyren dan skylar mulai menyiksa mereka hanya Jean yang tidak bersuara, seperti dirinya sadar akan kesalahan yang telah ia buat.
Michelle yang mendengar suara Jean untuk memohon itu berdecih, mengapa Jean melakukan itu pikirnya. Sudah pasti ia akan direndahkan nanti, Michelle tidak akan pernah mengucapkan kata kata yang baru saja Jean ucapkan.
Michelle dengan wajah sombongnya masih berusaha untuk memasang wajah biasa saja, seolah dirinya tidak peduli dan tidak merasakan apa apa yang diperbuat oleh dyren.
Padahal jauh di dalam hatinya, Michelle sudah ingin rasanya menarik rambut dyren yang sedari tadi bergoyang karna dyren yang bolak balik ke luar.
Michelle juga manusia, dia dari tadi sudah merasakan sakit yang luar biasa di tubuhnya.
Di tempat lain, tepatnya di markas hoshi saat ini. Rinz dengan nafas yang menggebu menarik kasar tangan sutsujin dan ketika ia berada di depan sofa, dengan tidak sadar rinz mendorong sutsujin hingga sutsujin sedikit kesakitan saat ia jatuh ke sofa itu.
Pergelangan tangannya memerah meninggalkan bekas cengkraman dari rinz. Seakan akan buta rinz tidak memperdulikan apa yang terjadi pada sutsujin, dirinya sudah kerasukan saat ini.
Dari awal melihat yawi yang masuk ke dalam bus itu, rinz sudah memprediksi kalau yawi pasti berbuat sesuatu pada kekasih nya ini.
"R-rri-nzz" Ucap sutsujin pelan dengan tubuh yang memundur, ia takut dengan rinz saat ini. Bagaimana tidak??
Nanar dari rinz yang sangat tajam itu sedang menelisik wajahnya.
Kepalan tangan yang sangat kuat itu sampai menunjukan urat urat tangan rinz.Saat sutsujin ingin berdiri ia langsung di dorong kembali oleh rinz.
Sutsujin kali ini tidak bisa membantah. Ia harus melupakan kalau tadi dirinya sedang dalam mode ngambek pada rinz.Untuk saat ini, rinz sangat amat menakutkan baginya. Apalagi ketika ia mengingat kalau skylar pernah menceritakan pada nya soal rinz yang pernah tawuran dengan metode 3 lawan 1 dan hasil akhir yang dimenangkan oleh rinz.
Sutsujin meneguk ludahnya, menatap wajah rinz dengan takut.
Sedangkan rinz tidak sadar kalau semakin lama wajahnya semakin dekat dengan sutsujin.Mata rinz menatap bibir pink tipis milik sutsujin, ia tidak bisa lagi menepis pikiran nya. Dengan gerakan cepat rinz membawa sutsujin ke dalam ciuman panasnya.
"Eunghhhh ahh r-rri-nzz" Ucap sutsujin ditengah tengah ciuman mereka. Sutsujin sama sekali belum pernah melakukan hal ini, dirinya bingung dengan apa yang sedang dilakukan oleh rinz.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY UJIN (rinjin)
Fanfiction"m-maaf k-kakk a-kk-u ga se-ngaja n-nabrak. " "hmm jadi???." "sedang apa kelinci kecil disini hmm??." seorang sutsujin siswa baru di SMA airlangga mobile id. siswa yang memiliki paras tampan, cantik, manis sekaligus, membuat perempuan maupun lelaki...