chap 8

1.1K 117 27
                                    

Saat rinz melihat kebawah dia di kaget kan dengan sutsujin yang mulai menangis, dengan cepat rinz berjongkok melihat wajah ujin dari bawah.
Benar saja anak itu menangis sambil menunduk, rinz kembali berdiri, wajahnya tetap datar.

Tanpa aba aba rinz menenggelamkan wajah sutsujin di dadanya, sutsujin pun dengan reflek memeluk punggung rinz yang lumayan lebar itu.
Ia menangis disitu .
"jangan nangis" Kali ini rinz mengatakan nya dengan nada yng lembut.
Sutsujin masih menangis, dia takut. akhirnya ditemukan lah kelemahan seorang sutsujin. Selain orang tua dan trauma nya.

Rinz yang masih mendengar isak tangis itu, mengelus surai hitam sutsujin, menikmati aroma bayi milik sutsujin.
Mungkin itu juga akan menjadi candu baginya.

Rinz tersenyum melihat kelakuan sutsujin saat ini. Sangat lucu pikirnya, pemuda dengan tubuh yang pendek ditambah kulit putih bersih serta wajah yang  baby face itu menangis.
Tapi dia tidak akan membiarkan sutsujin dibikin menangis oleh orang lain, hanya rinz lah yang boleh membuat sutsujin menangis.

"Jangan nangis lagi, nanti gua dipukulin abang lo" Ucap rinz di kuping sutsujin, ia tahu kalau hengky dan renbo sedang berada di depan melakukan aktivitas mereka yang wajib dan pasti mereka lakukan saat malam hari, yaitu push rank ml.

Sutsujin yang mendengar itu segera menghapus air matanya, namun tubuhnya masih bersandar di dada rinz, tempat yang membuatnya nyaman kali ini.

Rinz masih menunduk, menatap sosok yang sedang mengelap matanya dengan kasar, rinz pun menghalang tangan sutsujin agar tidak melakukan nya lagi.
"Nanti merah" Ucap rinz, kini dia yang mengusap mata itu dengan lembut.

Sutsujin hanya diam atas perlakuan itu. Dia masih tak bisa berkata apa apa, kenapa dirinya ini menerima sosok yang baru saja ia kenali.
Apalagi saat ini mereka sangat dekat.
Rinz selesai dari itu kembali menatap sutsujin yang masih menetralkan nafas nya selesai menangis.

Di saat itu juga hengky dan renbo kembali masuk.
"Woi lo apain adek gua" Teriak hengky dengan suara khas nya itu.
"Sapa lo anjing" Timpal renbo.
Sutsujin reflek kaget dengan suara hengky itu. Dia menatap kedua orang yang sedang melihat mereka berdua.

Sutsujin pun membuka suara, kenapa bukan rinz?
Karna rinz ingin melihat apakah ia ini sudah diakui oleh sutsujin atau belum.

"Dia temen gua" Singkat sutsujin, membuat hengky dan renbo menyernyit, bukankah kemarin cw bilang kalau sutsujin belum memiliki teman semenjak pindah kesini.
"Jangan boong lo sama gua, lo belom punya temen kan disini?
Terus kalo dia temen lo kenapa lo malah nangis. " Ucap renbo dengan jelas dan dengan satu pertanyaan di kalimat akhirnya.

"Dia temen gua, dh diem" Jawab sutsujin malas dengan kedua orang didepan nya.
Hengky dan renbo yang sudah tidak percaya dengan sutsujin kini menelfon cw.

📞Cw, 🐒

Hengky : oi wek, adek lo tuh ada temen ya babi

Cw : hah? Temen.

Hengky : iya cok itu ada cowok katanya temen dia.

Cw : kek mana orangnya heng

Hengky : orangnya tinggi, terus rambutny abu abu, pake jaket tulisannya hoshi, king of the king.

Cw : oh iya iya, biarin aja gua kenal kok, kalian ke kantin aja kalo laper gua dh bilang sama orang orang an kantin itu,

Hengky : weits mantep jing, okok

Sambungan itu pun terputus.
Hengky memutuskan sambungan itu sepihak dengan senyum yang merekah, tapi saat melihat rinz lagi dia kembali dengan wajah tidak suka nya itu.

BABY UJIN (rinjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang