chap 7

1K 114 7
                                    

Rinz dan rombongan nya itu melajukan motor mereka ke gudang  di samping sekolah, ya itu adalah tempat dimana dia melihat sutsujin yang sedang di ganggu oleh 2 orang yang tidak berperasaan itu.

Saat mereka sampai rinz dengan gesit membuka helmnya, melihat rinz yang penuh emosi dyren memegang lengan rinz
"Tahan rinz, jangan terlalu kebawa emosi" Ucap dyren menenangkan rinz.

Rinz yang sadar akan emosi nya pun kini mencoba untuk tenang, walaupun sangat sulit.
Sementara anggota hoshi yang lain sebenarnya peka terhadap perasaan rinz.
Walaupun rinz tidak mengakuinya,
Yahhh tentang perasaan tertariknya rinz pada sutsujin.

Setelah semuanya siap mereka pun masuk dan sudah ada yawi sanz dan komplotannya itu.
"Anjay, dateng lagi nih" Ucap yawi saat melihat rinz.
"Kenapa sih sama anak itu, baru tau gua ketua geng hoshi alay, wkwkwkwk" Ucap sanz disertai tawa nya, yang pasti membuat orang lain juga ikut tertawa dan yang di tertawakan pasti akan memanas.

Rinz yang tadinya sudah tenang kini kembali membara, tanpa aba aba dia menonjok wajah yawi, dan dari situ perkelahian di mulai, sanz yang berhadapan dengan skylar sangat mudah dikalahkan, karna tinggi mereka yang dominan ke skylar,
Rinz masih berkelahi dengan yawi sedangkan yang lainnya adu hantam dengan komplotan yawi dan sanz.

Sialnya saat yawi menonjok rinz lengah karna memperhatikan dyren yang agak kewalahan karna 2 lawan 1 tapi kini dia yang kena hantaman dari yawi, melihat peluang dari itu, yawi tidak kendor dia langsung menjatuhkan tubuh rinz dan menghantam nya berkali kali.
Setelah rasa sakit yang menjalar rinz semakin membara dia membalikan lagi tubuh yawi menjadi dibawahnya dan dihantam nya terus menerus, darah di antara mereka berdua sudah kemana mana, sedang kan kawan kawan mereka dari hoshi maupun komplotan sanz dan yawi sudah lemas, yang tersisa dari komplotan yawi dan sanz tidak ada hanya yawi saja yang masih berusaha untuk melawan balik.

Namun apa dayanya kini rinz sudah memasuki mode emosi tingkat dewa, tidak ada yang bisa menghalanginya, jika dia tidak ingat dengan janjinya yang akan menemui sutsujin kembali nanti malam dia akan menghabisi yawi saat itu juga, namun dia takut akan ada polisi yang datang, dan dia tidak bisa menunaikan kata katanya pada sutsujin.

Setelah yawi tergeletak lemas dengan wajah yang sudah dipenuhi oleh luka, rinz pun berhenti dan menyuruh kawan kawannya untuk keluar jaga jaga takutnya ada orang yang lewat dan mereka dilaporkan.

"Gila rinz, muka lo" Ucap idok melihat wajah rinz yang sama seperti yawi namun dirinya masih tegap berdiri.
"Obatin dulu lek nti diliat ujin lo itu malah ditanya tanyain" Timpal skylar.

Mengapa dyren diam saja?? Pastinya dia menahan rasa sakit ditubuhnya bekas hantaman saat berkelahi tadi.

Rinz tidak menjawab tentang luka di wajahnya dia hanya memakai helm nya dan berkata "kalian pulang, obatin luka kalian, gua duluan dan thanks ya" Jelas rinz, membuat yang lain terbelalak kaget kecuali skylar , karna mendengar kalimat yang dilontarkan oleh rinz, baru kali ini dia mengatakan hal sepanjang itu di depan mereka.
Sedangkan skylar adalah kawan rinz dari kecil dia sudah tidak kaget, sebenarnya rinz seperti itu hanya karna ingin menjaga image nya sebagai ketua hoshi, tapi malah jadi jati diri nya saat ini.

Rinz kini menuju kerumahnya, mengingat wajahnya saat ini. Ia akan menutupi nya terlebih dahulu baru ke rumah sakit menemui sutsujin.

______

Cw yang tadi mendengar kalau sutsujin tidak ada di ruangan nya itu masih was was, selama jam kelas nya dia tetap memikir kan anak itu.
Kenapa si  anak itu selalu membuatnya kepikiran terus, padahal dia sudah meminta hengky dan renbo untuk menjaga bocah nakal itu.

Jadi selesai jam kelasnya ia langsung beres beres dan segera mengumpulkan tugas tugas kuliahnya.
Dan dosen nya itu malah mengulur ulur waktu untuk menunggu sebentar.

"Dosen babi, dah tau gua pengen cepet pulang malah sok sibuk nunggu nunggu ini segala macem" Gerutu cw, melihat itu ternyata 3 sohibnya itu sudah datang
"Busett, sabarrr napa" Ucap vyn melihat cw yang mengumpati dosen nya itu.
"Biar, gua sumpahin kalo mati ga ada yang mandiin, orang yang mau mandiin pada sibuk" Jawab cw masih kesal.
Ke3 temanya itu pun tertawa mendengar gerutuan cw.

Saat ini dirumah sakit terlihat 4 mata tajam mengarah ke sutsujin yang meminum es boba, bisa bisanya dia memesan itu saat kedua orang itu lengah, ditambah lagi sebenarnya renbo lah yang mengambil pesanan nya itu, tapi sutsujin hanya bilang kalau itu adalah tugas dari sekolahnya tentang pelajaran kimia.

Bisa bisa nya renbo dibodohin sama bocah sma. Hengky yang menatap renbo kesal, sedangkan renbo menatap sutsujin tajam bahkan sangat tajam, matanya yang sudah sipit kini tambah sipit lagi.

"Lo tolol apa gimana si" Tanya hengky heran, "ya gua mana tau anj" Jawab renbo dengan tatapan yang masih mengarah ke sutsujin.
Sedangkan yang mereka bicarakan hanya asik dengan minumannya sambil bermain handphone.

"Mau? " Tanya sutsujin dengan tatapan polos nya, padahal di hatinya sedang menertawakan dua orang itu, yang ditanya malah diam dan tetap menatap tajam.

Setelah beberapa menit mereka menahan kekesalan itu, mereka pun bergerak ke luar untuk mencari udara segar.
Sutsujin yang ditinggal sendiri pun kesenengan, dia bergerak menuju balkon ruangan nya, jangan lupa ruangan nya yang VIP ini.
Saat sutsujin memandangi langit dengan minuman nya  itu, ia mendengar suara motor yang baru saja datang.

Saat melihat kebawa ia menyernyit, apakah itu rinz??
Ia kira rinz hanya bermain main dengan ucapan nya, ternyata tidak. Sutsujin yang melihat itu pun ingat, makanan nya yang tadi di beri oleh suster belum ia sentuh sama sekali.

Tapi karna sudah terlanjur yahh, dia akan diam saja, apa susahnya bilang kalau makanan nya baru di antar tadi. Sutsujin tetap pada tempatnya sampai dia menyadari ada yang meenghampirinya dari belakang.
Ya itu adalah rinz.
Dia kembali lagi menatap langit malam itu.

"Ngapain di luar? " Tanya rinz.
"Bosen di dalem mulu, lagian besok juga pulang. " Jawab sutsujin dengan mata nya yang beralih menatap rinz.
"Masuk, kalo besok mau pulang" Timpal rinz di turuti oleh sutsujin karna mendengar kata *besok pulang*, dia memang sudah tidak sabar untuk pulang.

Saat masuk mata rinz berfokus pada sepiring makanan yang sepertinya belum disentuh. "Tadi gua bilang apa" Ucap rinz dengan nada dingin nya kali ini. "Itu baru di kasih sama suster nya" Bohong sutsujin pada rinz, dirinya saat ini sedang menuju sofa untuk duduk dia tidak ingin kembali berbaring di brankar itu lagi.

Rinz bukannya mengambil makanan itu dia malah membuka handphone nya, dan dengan tiba tiba sutsujin melihat rinz tepat di depan matanya, saat ini posisi rinz yang sedikit membungkuk menyamakan posisi wajahnya dengan sutsujin.

"Jadwal pemberian makanan dirumah sakit ini setiap jam 5 sore" Ucap rinz dingin, sutsujin yang mendengar itu pun hanya diam, jujur saat ini dia sangat takut dengan rinz, "inget gua pernah ngomong apa? " Tanya rinz, kembali membuat sosok didepan nya ini menunduk menahan takut padanya
"Inget gak? Hmm"
Tanya rinz lagi.

Sutsujin yang merasa terintimidasi kini mencoba untuk menjawab
"G-ga su-kka orng boong" Lirih sutsujin sangat lirih, tapi pendengaran yang tajam milik rinz tetap bisa mendengarnya.
Rinz masih diam setelah sutsujin menjawab itu.

Sampai akhirnya ada yang membuka suara,
kalau kalian kira itu adalah rinz kalian salah.
Yang membuka suara duluan adalah sutsujin, "m-maaf" Ucap sutsujin, serius baru kali ini dia mengucapkan kata maaf, tidak pernah ia mengucapkan kata kata itu, apalagi sama cw yang notabane nya adalah kakak satu satunya sutsujin.

Rinz yang mendengar kata itu melihat sutsujin yang masih menunduk takut padanya.
Tanpa rinz sadari sudut bibirnya sedikit naik, menciptakan senyuman yang sangat tipis.
Sampai akhirnya rinz di kagetkan oleh sesuatu..

TBC

Maklumin typo typo nya yaa

BABY UJIN (rinjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang