chap 21

893 123 30
                                    


Jam sudah menunjukan pukul 08.01
Sementara dyren dan skylar baru sampai di depan gerbang sekolahnya. Sedari tadi dyren terus menerus menggerutu pada skylar yang melajukan motornya itu sangat lambat.

"Ck, gara gara kau la ini ler. Kenak juga aku loh sm pak pulung itu" Oceh dyren sambil turun dari motor skylar, sedangkan skylar hanya tersenyum mendengar ocehan ocehan dari dyren.

Namun senyuman itu tidak bertahan lama saat ada salah satu guru yang menghampiri.
"HEY HEY HEY, Kenapa ini hey" Ucap guru tersebut dengan nada khas nya.

Dyren menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, ia tidak tahu harus menjawab apa. Kalau jujur dia akan dihukum kalau berbohong juga, tidak ada guru yang akan percaya dengan kebohongan nya lagi.

"Telat pak," Ucap skylar langsung membuat dyren menengok ke arahnya dengan tatapan tajam.
"Pak, kasian la pak motor aku tu ga bisa idup loh pak." Timpal dyren sebelum guru tersebut melayangkan hukuman nya.

"Kenapa ga idup hey. Gada alesan ke lapangan temuin pulung sana" Jawab sang guru tidak memedulikan wajah melas dari dyren.

Dyren dengan kesal pun pergi dari hadapan guru itu dan juga skylar.
Skylar membaca name tag guru tersebut dan mengangguk. "Duluan ya pak ade" Ucap skylar dan di anggukan oleh orang di depannya.

Di kelas rinz, dia terus saja diajak berbicara oleh Michelle dari tadi
"Hmm, rinz mabar yok aku main mid lane" Ucap michelle. Rinz dengan cepat menggeleng tanpa memberi jawaban.

Michelle tidak menyerah ia tetap berbicara pada rinz tentang berbagai hal walaupun semua omongan nya tidak pernah digubris oleh rinz.

"Rinz tugas kelompok IPA sama sebangku, jadi mau kapan kerjain nya" Tanya Michelle. Rinz mengingat ingat apa memang ada tugas kelompok. Kalau ada juga dia akan sekelompok sama idok.

"gua sama idok" Jawab rinz dengan nada tegas nya menunjukan ketidak sukaan ketika diajak bicara.
"Tapi kata guru harus sama teman sebangku" Kekeuh Michelle.

Rinz menghembuskan nafas nya dan langsung berdiri pergi dari Michelle yang memasang wajah bad mood nya.

Rinz tidak peduli ia beranjak pergi dan mendatangi idok yang sedang sendiri di bangku nya, karna dyren belum datang.

"Kenapa lo kesini" Tanya idok merasa aneh karna rinz yang tidak biasa nya akan berjalan kesana kesini di dalam kelas. Rinz yang mendapat pertanyaan menggeleng.
Ia malas untuk membahas nya lagi.

Rinz juga sudah kesal kenapa sutsujin dari tadi tidak membalas pesan yang ia kirim.

Michelle di tempat duduknya dan memasang mata sinis pada teman temannya. Membuat ke 3 orang datang ke tempat duduk Michelle dan rinz.

3 orang itu bertuliskan name tag.
Laura ziphora
Citra kumala
Jean Victoria
Mereka bertiga adalah teman dekat dari Michelle.

"Kenapaa chell" Tanya Jean karna melihat wajah tidak enak dari Michelle.
Michelle membuang muka dan menghembuskan nafas nya.
"Kenapa si rinz makin susah dideketin" Ucap nya lagi dengan nada tidak suka nya.

"Gua denger denger si, tadi ada orang yang dateng sama dia ke sekolah bareng" Jawab citra mengingat sutsujin dan rinz yang jalan berdampingan tadi.

"Maksud lo, orang yang make kacamata ituh???? " Tanya michelle
lagi dan diangguki oleh ketiga temannya.

"Huft, gakk pulang sekolah seret dia ke belakang, gua ga mau tau bawa dia ke depan gua nti" Ucap Michelle.
Kawan kawan nya hanya bisa menganggukan kepala.

Rinz sedari tadi tidak menyadari kalau ke empat orang itu sedang merencanakan hal buruk untuk sutsujin.

Rinz hanya bangkit dari duduknya dan menghampiri syalma untuk tukar tempat duduk.
"Gua ga mau duduk disitu" Ucap rinz dengan suara dingin nya.

BABY UJIN (rinjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang