chap 4

540 55 5
                                    

Di jalanan yang sepi rinz melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, ya itu adalah hobinya saat membawa motor. Setelah beberapa menit ia sampai di sebuah bangunan yang menjadi markas hoshi.
"Lama kali kau rinz, " Ucap dyren orang pertama yang menyadari kedatangan rinz.
"Sory gua ada urusan tadi" Jawab nya dengan wajah datar.
"Anak yang lo tolongin tadi pagi kenapa lek" Tanya skolah saat ini dan hanya di balas gelengan, rinz pura pura tidak tahu untuk menjaga image nya sebagai ketua geng nya.

Sedang kan dyren mengangkat satu alisnya menggoda rinz dengan tawa nya yang tergolong meledek.
Apa yang dilakukan rinz???
Tentu saja mengabaikan kawan kawannnya yang meledek nya itu, dia hanya menunggu para anggota geng tron tiba.

"We itu dh dateng" Ucap idok menyadarinya.
"Keluar" Ucap rinz dengan nada dingin dan datar.
Para anggota geng hoshi pun keluar untuk menyambut anggota geng tron yang sudah tiba.
"Oy man" Sapa dyren pada salah satu anggota inti geng tron.
"Oy" Jawab eman.
"Masuk" Ucap rinz dingin pada geng tron lalu mereka semua masuk ke dalam markas.

Sekitar 1,5 jam mereka berbincang permasalah an mereka hingga diakhiri dengan candaan mereka masing-masing.
"Gua cabut" Ucap rinz pada semuanya dan di balas angguan kecuali oleh idok, dan malah berkata
"Tumben lo cepet bener cabutnya, biasanya sampe pagi lo disini".
" Gua ada urusan"singkat rinz lalu pergi.
Mereka hanya menatap punggung rinz yang lama kelamaan menghilang.

Diperjalan setelah rinz pergi dari markas. Kini rinz menuju rumah sakit, entah kenapa padahal tadinya ia ingin beristirahat di rumah.
Rinz kembali ke rumah sakit itu, ia pergi ke lantai 2 dan tentu saja di ruang ke 5.
Ia membuka pintu dengan sangat pelan agar tidak menimbulkan suara.

Saat  masuk ternyata orang yang ada di dalam ruangan tersebut sudah tertidur, cw yang tidur di sofa dan sutsujin yang tidur di brankar dengan tangannya yang masih terdapat infus.

Ia masuk dan menatap wajah sutsujin dia mendekatkan wajahnya dengan wajah sutsujin sampai akhirnya kedua hidung mereka sedikit bersentuhan, karna sutsujin yang kelelahan dia masih terlelap dalam tidurnya, rinz begitu terpana dengan wajah sutsujin.
"Cantik" Lirihnya pelan.

Wajah sutsujin yang cantik dan tampan secara bersamaan apalagi bentuk tubuhnya yang sangat bagus membuat rinz sangat membeku ketika melihatnya, dan kecanduan melihat wajahnya.

Karna melihat cw yang sedikit menggeliat dalam tidurnya, kini dia langsung pergi dari ruangan tersebut karna takut dikira aneh aneh.
Saat menutup pintu ruangan itu kembali
"Mulai detik ini gua bakalan jagain lo" Ucap rinz dalam hati.
.......

Malam sudah berganti kembali oleh pagi. Sinar matahari menerobos masuk ke dalam jendela, membuat semua orang yang tertidur pulas kini terganggu karna sinarnya.
Sutsujin menggeliat dalam selimutnya.
"Enggh" Lenguhnya pelan sambil menyadarkan tubuhnya. Cw yang melihat adiknya sudah bangun kini mendekatinya, saat sutsujin hendak mengusap matanya langsung di tahan oleh tangan berurat milik cw.
"Jangan dibiasain abis bangun ngucek ngucek mata, mata lo merah nti gua juga yang dimarahin papah kalo dia pulang" Ucap cw yang kini membuka nakas yang berada di samping brankar sutsujin.

Dia mengambil bubur yang di sediakan oleh rumah sakit, saat cw kembali dengan bubur ditanganya.
Raut sutsujin reflek berubah menjadi tidak suka.
"Makan dulu" Ucap cw memberikan bubur tersebut padanya, namun tidak ada respon sama sekali oleh sang empu.

"Makan kalo ga uang jajan lo gua potong" Ancam cw langsung to the poin tidak ingin menunggu lama karna sutsujin juga belum makan dari kemarin.
"Bodo amat" Ketus ujin langsung membuang muka, tidak selera sekali dia makan apalagi melihat bubur yang sangat benyek itu, membuatnya malah mual.
"Makan arthur" Ucap cw dingin membuat nyali arthur sedikit menciut.
"Gua ga mau" Jawab balik sutsujin.
"Jangan bandel sekarang bisa ga? " Kini nadanya mulai menaik karna sudah di ambang kesabaran nya.
Sutsujin hanya diam sampai akhirnya kiboy datang dengan membawa buah ditangannya bertepatan dengan cw yang mendapat telpon dari dosen nya.

Karna melihat kiboy yang datang cw pun langsung menghampirinya yang berada di depan pintu dengan bubur yang masih ada d tangannya.
"Oy boy, lo kemaren bilng anggep dia kek adek kandung lo kan?
Nah sekarang tolong dulu suruh tu anak makan, gua dapet telpon dari dosen anj" Jelas cw lalu menepuk pundak kiboy dan berlalu pergi dari ruangan.
Sedangkan sutsujin sudah berdiri dengan susah payah karna ingin ke kamar mandi. Dia tidak akan mau untuk meminta bantuan pada kiboy karna dia saja tidak tahu siapa itu kiboy.

"Lo mau kemana" Tanya kiboy datar membuat sutsujin agak kesal dengan raut wajahnya.
"Kamar mandi awas" Ucap sutsujin terbawa ketus karna mood yang sedang buruk.
Baru saja kaki nya menginjak dua langkah dirinya tiba tiba saja ambruk karna kondisi yang masih sangat lemas, dan karna infus yang ada di tiang nya itu tinggi alhasil selang infus tersebut tertarik dan menapak an darah yang masuk ke dalam selang infus tersebut.
Sutsujin meringis kesakitan tanganya yang memang sudah bengkak itu kini malah tertarik, perih sekali rasanya.

Kiboy yang melihat itu membungkuk menyamakan posisi wajah mereka hingga kedua tatapan tersebut bertemu. "Ga mau gua bantu? " Tanya kiboy dengan tatapan beralih ke selang infus tersebut.
Sutsujin yang melihat kelakuan kawan cw ini semakin kesal. Baru saja dirinya berhasil menahan tangis karna sakit yang sangat luar biasa, malah semakin di ledek oleh kiboy seperti itu.
Sebenarnya kiboy hanya sedikit canggung karna dia adalah anak tunggal yang tidak punya adik, dan dia tidak tahu harus bersikap seperti apa.

Eh malah dianggap oleh sutsujin sebagai ledekan.
"Hikssss bang calvinn hiksss" Isak nya, kiboy panik sebenarnya tapi ia tetap terlihat datar karna muka nya itu tentu. Kiboy tidak mengatakan apa apa dia meraih infus yang ada di atas tiang tersebut, dan mengangkat sutsujin dengan pelan, mendudukan sutsujin di atas brankar lagi.
Dirinya membenahi selang infus yang tertarik itu.
"Hiksss h-hiksss l-lepash-hinn" Isak sutsujin masih takut dengan kelakuan kiboy.

Perlu diketahui kalau kiboy itu dari fakultas kedokteran sedangkan cw dari fakultas teknik.
"Diem dulu" Ucap kiboy kini dengan nada yang lembut agar bisa menenangkan bocah yang masih menangis di depan nya.
Dengan lihai kiboy membenahi jarum infus yang ada di tangan sutsujin, mencari posisi yang aman karna ia juga sadar kalau tangan nya itu sudah bengkak.
"Jangan nakal, gua bantu ayok" Ucap kiboy dan membantu sutsujin untuk ke kamar mandi.

Selesai dari kegiatan itu sutsujin sudah terbaring kembali dan memainkan handphone nya.
"Bang cw mana" Tanya sutsujin saat melihat kiboy yang menghanpirinya namun netra nya terus melihat ke arah sesuatu yang dibawa kiboy di tangannya. Membuat moodnya yang sudah membaik jadi buruk lagi.
"Gausah nyariin, makan" Ucap kiboy, bukan itu bukan ucapan itu adalah perintah.
"Ga laper" Jawab sutsujin dengan suara yang pelan, karna melihat tatapan tajam dari kiboy.
Sampai akhirnya......

TBC

BABY UJIN (rinjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang