Kini posisi di kediaman andrian, hanya keheningan yang terlihat, andrian menuruni tangga ia ingin mengambil air minum, tapi pandangannya teralihkan pada sutsujin yang tertidur sambil memeluk tangan cw, sedangkan cw tertidur dengan posisi duduk.
Andrian menggeleng, sepertinya cw tidak bisa berkutik karna sutsujin yang memeluk tangan nya, oleh karna itu andrian menghampiri kedua anaknya itu.
Sebelumnya ia menyempatkan untuk mematikan layar TV tersebut.
Andrian pun mengalaskan tangannya menahan kepala belakang sutsujin dan mengangkat ke dalam gendongannya.Namun selimut yang dari tadi menutupi luka itu terjatuh, dan menampilkan jelas luka yang bertengger di wajah sutsujin.
Andrian langsung mengeraskan rahangnya, ia menghampiri sofa dan langsung duduk di sofa tersebut dengan sutsujin yang berada di pangkuannya, sutsujin sama sekali tidak terusik, karna saat sutsujin tidur itu sangat susah untuk dibangunkan.
Andrian memegang luka itu, seketika sutsujin menggeliat tidak nyaman, mungkin merasakan perih di lukanya yang saat ini sedang diamati oleh andrian.
Cw yang merasakan tidak ada yang memeluk tangannya lagi pun membuka mata, ia menatap sekeliling mencari kemana adiknya pergi.
Mata cw terbelakak saat mendapati andrian yang sedang melihat luka sutsujin dengan tatapan yang sangat amat tajam.
Cw meneguk ludah, dengan berani ia menghampiri andrian.
"P-pah" Ucap cw, andrian menatap cw lekat "kenapa" Tanya andrian dengan nada dingin mengalihkan pandangannya kembali ke wajah sutsujin.Cw sekarang sedikit takut, "ehm... "
Cw berfikir sejenak mencari alasan yang bisa menggantikan kenyataan yang sebenarnya.Kalau cw jujur tetang luka itu pasti cw juga yang kena nantinya. "Dia jatoh pah, tadi pagi ada pelajaran olahraga disekolahnya" Ucap cw.
Andrian masih diam saja, membuat cw kembali meneguk ludahnya, cw takut kalau andrian tidak akan percaya dengan alasannya.
Tapi lama kelamaan ia kesal melihat sutsujin yang malah enak enakan tertidur disana, sedangkan dirinya sedang deg-deg an karna andrian.
Setelah beberapa menit andrian terdiam. "Papa bawa ke atas, kasian kamu tidurnya kayak tadi. Istirahat besok kamu ada kelas kan" Ucap andrian sambil beranjak berdiri dari sofa itu.
Cw menghembuskan nafas nya lega.
"Iya pah" Jawab cw dengan mengangguk. Lalu menatap punggung andrian dengan adiknya yang akhirnya menghilang setelah menaiki tangga itu.Setelah itu cw kembali ke pada teman temannya yang masih tertidur pulas di tikar berbulu itu.
Ditempat lain seorang wanita parubaya sedang menangis di dalam keheningan. Kegelapan menyelimuti nya hanya ditemani dengan beberapa bingkai foto sang anak yang sangat ia jaga dari dulu.
Tapi mata wanita itu terangkat menatap sebuah tambang putih yang sudah membentuk bulat dan tergantung di depan nya. Ia menatap kebawah, terdapat kursi disana.
Wanita itu mulai kehilangan kesadarannya, ia berdiri, tatapan yang kosong, kakinya mulai menaiki kursi tersebut.
Sampai kini dirinya berada tepat di depan tambang putih itu. Ia memasukan kepalanya ke dalam tambang tersebut.
Tatapan nya masih kosong ke arah depan, dimana ada bingkai besar berisi poto keluarga nya.
Ia tersenyum tipis, dan........"Ahkkk, r-rr-inz m-mmma-ma p-ph-am-it" Ucap wanita yang tak lain adalah riana. Mengucapkan kata kata terakhir dengan terbata bata karna nafas yang di dicekat oleh ikatan tambang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY UJIN (rinjin)
Fanfiction"m-maaf k-kakk a-kk-u ga se-ngaja n-nabrak. " "hmm jadi???." "sedang apa kelinci kecil disini hmm??." seorang sutsujin siswa baru di SMA airlangga mobile id. siswa yang memiliki paras tampan, cantik, manis sekaligus, membuat perempuan maupun lelaki...