Bab 24 : Rumah sakit

818 38 0
                                    

Faisal membuka kedua matanya setelah suara dering alarm memecah keheningan pagi. Ia meringis, merasakan linu dan nyeri di bagian bawah tubuhnya. Ketika bangkit dari tempat tidur, ia terkejut ketika objek pertama yang ia lihat adalah Dewa bukan Juli yang tadi malam menginap di rumah nya.

Apa tadi malam ia hanya bermimpi?
Apa tadi malam yang ia telefon adalah Dewa ?
Dan apa tadi malam ia bermain dengan laki-laki itu?

"K-Kak Dewa?!?" Faisal terkejut, kedua matanya membulat saat melihat sosok Dewa tiba-tiba muncul di rumahnya pagi-pagi.

Dewa tersenyum lembut, mendekat ke kasur yang menampung tubuh kecil Faisal yang telanjang.

Faisal yang menyadari jika dirinya telanjang langsung menarik selimut, membalut tubuhnya menggunakan selimut. Dewa yang melihat itu tertawa ngakak, "Lo habis ngapain, Sal?!" tanyanya.

"Habis ngewe?!?" tanya nya membuat Faisal menghela nafas lega.

Jika Dewa bertanya. Itu berarti tadi malam ia tidak benar benar dengan Dewa. Itu berarti tadi malam dirinya benar benar di mainkan oleh Juli.

"Huft....Enak aja...." jawab Faisal. Kedua matanya teralihkan ketika ia melihat kasur nya yang bersih dari darah yang di keluarkan oleh aset milik Faisal.

Dewa masih tertawa ngakak ia tak bisa berhenti. Melihat Faisal telanjang adalah salah satu wishlist yang ada di hidupnya.

"Ngaceng gua" katanya membuat bulu kuduk Faisal berdiri

"K-kak! jangan aneh aneh" sahut Faisal wajahnya menekuk dengan mulut yang menekuk juga.

"Apa?" sebelah alis Dewa terangkat. Ia menatak dingin kepada Faisal yang salah sangka, "Ngakak kenceng gua"

"Bisa bisa nya lo tidur telanjang...." Kedua bola mata Dewa terpejam saat ia tertawa menertawai Faisal dan juga ponsel yang ada di tangan nya.

"Mana your body is so perfect" lanjut Dewa sembari memperlihatkan foto Faisal yang telanjang.

Faisal reflek membulatkan kedua bola matanya ketika ia melihat dirinya di foto tanpa pakaian oleh Dewa.

"KAK?!?!?" Faisal hendak akan mengambil ponsel Dewa. Namun, Dewa jauhkan hingga Faisal tak bisa meraih nya. "K-kak hapus foto nya?!?!?" pinta Faisal perlahan air matanya mulai turun

"Ga semudah itu" gumam Dewa. Ia sejenak berfikir, menatap tajam ke arah Faisal. "Gua bakalan sebar foto ini ke sekolah" ucapnya dengan tajam

Faisal menggelengkan kepala, wajahnya menekuk dengan mulutnya yang juga sama menekuk, ia mencoba untuk meraih ponsel Dewa. Namun, tidak bisa. Betapa hancurnya kehidupan nya jika Dewa benar benar mengumbar kan aib nya itu.

"K-kak?!?!? aku mohon jangan di sebarin...." pinta Faisal dengan wajah menyedihkan nya. Mata menggenang banyak air dan juga hidung nya yang memerah membuat Dewa semakin gemas ketika ia melihat Faisal merenggek kepadanya.

"Aku bakalan ngelakuin apa apun yang Kak Dewa pinta, asal Kak Dewa jangan sebarin foto itu....." lanjut Faisal sembari mengisak isak hidung dan air matanya.

Dewa sejenak terdiam, ia kemudian mengangguk untuk menghilangkan kecurigaan. Ia juga mengingat akan rencana nya untuk membawa Faisal ke dokter dan menyuntikan sebuah suntikan hormon testosteron yang akan membuat Faisal memiliki payudara yang besar dan mengeluarkan asi. Begitu tak sabarnya Dewa ketika ia membayangkan Faisal di benci oleh semua anak di sekolah karena ia memiliki sebuah payudara dan mengeluarkan asi seperti orang yang telah menyusui.

"Oke, kalau gitu sekarang lo ikut gua ke rumah sakit" ajak Dewa ketika ia sudah tersadar dari bayangan nya tentang Faisal.

"R-rumah s-sakit?" Faisal mengulang kata yang mencolok yang di ucapkan oleh Dewa. Dewa mengangguk angguk dengan antusias, wajahnya di dekatkan dengan wajah Faisal.

Let's falling in love with me (gxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang