Bab 21 : Rencana Dewa.

344 32 0
                                    

Dewa mengepalkan tangannya, matanya memerah melihat Faisal tertawa bahagia bersama Juli dan inti Harlies. Perasaan benci menggerogoti dirinya; tidak ada yang lebih menyakitkan daripada melihat Faisal merasakan kebahagiaan dalam hidupnya.

"Gue nggak akan biarin lo hidup bahagia, Sal," gumamnya penuh amarah. Namun, sejenak fokusnya teralih kepada sekelompok orang yang sedang membicarakan hormon prolaktin.

"Eh, tapi kayaknya ngeri juga ya kalau lihat cowok punya susu," salah satu dari mereka berkomentar.

"Emang bisa?" tanya yang lain, penasaran.

"Bisa, kalau cowok itu punya hormon prolaktin yang banyak," jawabnya.

"Caranya gimana, anjir?" seru temannya, semakin tertarik pada topik yang aneh itu.

"Bisa di suntik hormon"

Telinga Dewa menangkap dengan jelas pembicaraan sekelompok orang mengenai hormon prolaktin. Rasa penasaran mendorongnya untuk mendekati mereka.

"Eh, sorry, Fa, Zal," panggil Dewa, menghentikan percakapan mereka.

Rafa dan Rizal terdiam, kemudian mengajak Dewa untuk duduk bersama.

"Apa, Dew?" tanya Rafa, matanya penuh rasa ingin tahu.

Dewa menggelengkan kepala, "Cuma mau ngobrol." Ia sejenak terdiam, merumuskan cara untuk menanyakan tentang hormon prolaktin kepada mereka.

"Lo berdua tadi lagi ngomongin apa? Hormon prolaktin?" kedua alis Dewa terangkat.

Rafa dan Rizal mengangguk. "Iya. Hormon yang katanya bisa bikin cowok punya susu," jawab Rizal.

"Lo tahu dari mana?" tanya Dewa, semakin penasaran.

"Temen gue," kata Rafa jujur, menatap Dewa. "Dia ada yang suntik hormon prolaktin, cuma demi punya susu, anjir."

"TEMEN LO HOMO?!?!?" Dewa membulatkan mata, terkejut mendengar penjelasan Rafa. Rafa mengangguk antusias, tampak menikmati arah pembicaraan ini.

"Iya, anjing, ngeri amat. Mana dia sampai mengorbankan kejantanan demi cowok yang nggak seberapa itu," kata Rafa, mendengus kesal. Seketika, pandangannya tertuju pada Juli yang tengah berjalan ceria bersama Faisal, tawa bahagia mereka menggema di udara.

"Mendingan juga dia sama si Juli, sih. Udah ganteng, cewek lagi," lanjut Rafa, nada suaranya berubah, seolah-olah kesal ketika melihat teman nya menyia nyiakan kodratnya demi cinta.

Atensi Dewa teralihkan ketika Juli dan Faisal melintas tanpa memberi salam. Faisal, saat melihat Dewa, hanya menundukkan kepalanya, sementara Juli berjalan dengan santai, tak memperhatikan keberadaan Dewa, Rafa, dan Rizal.

"Gue jadi kepikiran, gimana kalau Faisal yang dipuja-puja sama si Juli itu punya susu?" canda Rizal, melihat Juli dan Faisal semakin dekat.

Dewa mengangkat kedua alisnya; kata-kata Rizal memicu ide cemerlang di pikirannya.

"Bener! Tapi, emangnya si Juli beneran suka cowok kayak Faisal?!?" tanya Rafa, kedua alisnya terangkat penuh rasa ingin tahu.

Rizal menggelengkan kepala, mengangkat bahunya dengan santai. "Menurut lo gimana, Dew?"

Dewa, dengan senyum licik di wajahnya, tiba-tiba tersadar dan menggelengkan kepala. "Nggak mungkin sih menurut gue. Apalagi, Juli kelihatan sempurna banget. Selera dia pasti bukan Faisal."

"Gue setuju! Apalagi kalau Faisal sampai punya susu," celetuk Rizal, dan mereka bertiga pun tertawa ngakak, membayangkan betapa lucunya Faisal jika memiliki susu.

"Tapi, kalau Juli tetap suka, gimana?" tanya Rafa, menghentikan tawa mereka dan mengembalikan perhatian ke pertanyaan serius. "Dia kan cewek ganteng. Biasanya, cewek ganteng butuh cowok cantik."

"Ya, cowok cantik. Bukan cowok bersusu!" Dewa tertawa terbahak-bahak, hatinya bergetar penuh semangat. Ia tak sabar untuk menjalankan misinya: menyuntik Faisal dengan hormon prolaktin agar bisa menumbuhkan susu. Dalam benaknya, ia membayangkan kepuasan saat melihat Faisal terjebak dalam perhatian Juli, siap untuk dibully dengan leluasa.

***

Menyusui adalah kodrat seorang perempuan. Laki-laki sebenarnya tidak bisa menyusui apalagi memproduksi ASI. Namun, ketika hormon laki-laki tidak seimbang atau bisa di sebut galaktorea. Laki-laki bisa mempunyai payudara yang besar dan juga ASI yang bisa mereka produksi.

Galaktorea pada pria adalah kondisi ketika puting pria mengeluarkan cairan susu. Biasanya, galaktorea terjadi karena kekurangan testosteron atau kelebihan hormon prolaktin pada pria hingga menimbulkan payudara yang besar dan juga mengeluarkan ASI.

Hormon prolaktin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari (hipofisis) di dasar otak, serta di rahim, payudara, prostat, kulit, dan sel kekebalan tubuh.

Sedangkan, Hormon testosteron adalah hormon seks utama pria yang berperan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti perkembangan karakteristik pria saat pubertas.

Hormon testosteron bisa di tingkatkan dengan banyak cara terutama, dengan cara di suntik hormon testosteron. Namun, akibat dari suntik hormon ini adalah membesarnya payudara dan munculnya ASI di dalam payudara laki-laki dan juga meningkatkan gairah seksual.

Dewa tersenyum jahat setelah mendengar penjelasan dokter di rumah sakit ternama itu. Dengan rencana licik di benaknya, ia memesan suntikan hormon testosteron yang jelas bukan untuk dirinya, melainkan untuk Faisal, yang akan menjadi korban permainannya.

"Dok, saya akan membawa teman yang ingin suntik hormon testosteron. Nanti saya kabari lagi," kata Dewa, meninggalkan ruangan dokter dengan langkah ringan dan hati yang berbunga-bunga, sebelum meluncur ke mobil untuk menjemput sang mangsa.

"Siap siap, lo ga bakalan pernah bisa tersenyum bahagia lagi habis ini"

Let's falling in love with me (gxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang