Bab 23 : Se kasur 🔞

1.6K 46 1
                                    

Kini, Juli dan Faisal tertidur di atas kasur berdua. Posisi Juli mengulurkan tangan nya untuk menjadi bantal kepala dari Faisal. Faisal sudah tertidur pulas. Namun, senyuman indahnya masih bisa terlihat. Juli yang tak bisa tidur itu hanya memerhatikan Faisal yang sudah memejamkan mata. Lalu, ia yang merasa degdegan karena tubuhnya terlalu dekat dengan tubuh Faisal membuat gairah nya semakin tak bisa di tahan.

"Sal, gua boleh itu ga?" pinta Juli. Faisal menggelengkan kepalanya sembari mencari posisi yang enak untuk ia tidur. Juli menekuk mulutnya kecewa, ia kira Faisal akan memberikan nya dengan mudah.

Tanpa ragu, Juli membalikkan tubuh Faisal hingga wajah Faisal dekat dengan wajah Juli. Faisal kini terbangun dari tidurnya, menatap Juli dengan senyuman.

"Boleh ya?" pintanya.

Karena tak bisa menolak dan tak enak untuk menolak. Faisal mengangguk pelan ia kemudian tersenyum ketika melihat wajah Juli terlihat menggemaskan malam ini, beda dengan Juli yang terlihat sangar di sekolah.

Juli dengan senang tersenyum, ia kemudian mendekat tubuh Faisal hingga tubuhnya bersentuhan dengan tubuh Juli. Untuk pembukaan, Juli mengusap kepala Faisal, lalu beralih ke wajahnya, dengan santuhan lembut yang membuat Faisal memejamkan matanya sesaat sebelum ia merasa geli karena Juli menyentuh bagian paha miliknya yang hanya di balut oleh selimut dan celana pendek.

"Nghhh...gelhhhii" Faisal sedikit mendesah ketika pahanya merasa terangkat di usap lembut oleh Juli.

Juli terkekeh ketika melihat wajah Faisal yang menikmati sentuhannya. Ia kemudian tak ragu memasukan tangan nya ke dalam celana yang ia gunakan dan kemudian tangan nya bertemu dengan aset berharga miliknya.

"Kak? pelan pelan ya?" pinta Faisal, ia sudah memejamkan matanya ketika akan merasakan pengalaman yang belum pernah ia rasakan.

Juli mengangguk antusias, ia kemudian meremas aset milik Faisal dengan lembut sehingga Faisal berada di dalam kenikmatan yang tanpa ia sadari.

"Ahh...k-kak....nghhhhh" desah Faisal. Juli pun sedikit melihat ekspresi wajah Faisal yang memejamkan matanya seolah-olah menikmati setiap remasan yang ia berikan di aset berharga miliknya.

"Enak, Sal?" tanya Juli. Faisal mengangguk, Juli kira Faisal akan sepolos yang ia bayangkan. Namun, ternyata ia salah.

"Mau lagi?" tanya Juli lagi dan lagi. Faisal mengangguk kini matanya terbuka dengan tatapan membinar. "Tapi, pelan pelan ya? jangan sampe sakit" mulutnya menekuk gemas membuat Juli bangkit dari tidurnya, duduk di depan Faisal yang tengah terbaring. Juli dengan senyum sumringah nya langsung mendekatkan wajahnya dengan wajah Faisal.

Posisi mereka kini Juli berbaring di atas tubuh Faisal yang hanya ia tahan menggunakan tangan nya. Kepala Juli sedikit di miringkan, ia mengarah kepada rahang Faisal yang sudah mengeras tegang.

"Mmmphhhhhh" desah Faisal memejamkan wajahnya ketika bibir Juli mencium leher Faisal beberapa kali, hingga meninggalkan kissmark di sekujur lehernya. Juli mencium pelan bibir Faisal, melumat kasar bibirnya hingga basah, kemudian memasukkan lidahnya ke dalam, mengabsen semua gigi yang ada di mulut Faisal. Dan juga ketika lidah Juli bertemu dengan lidah Faisal, ia msngadukan liar, bertukar saliva dan sesekali mengemut dengan nikmat.

"Nghhhhhhh" Faisal mendesah, ia merasa ada kenikmatan yang muncul di kegiatan yang sedang ia lakukan saat ini.

Setelah puas dengan bagian atas, lengan Juli yang nganggur kini turun ke bawah, ia membuka setiap kancing dari baju tidur yang di pakai oleh Faisal dan membuat Faisal telanjang lugu.

Melihat badan Faisal yang putih seperti susu, lembut dan tak menggunung membuat kedua tangan Juli bermain disana. Ia mengelus lembut di bagian dada dan perut Faisal yang lembut hingga saatnya tangan nya berhenti di kedua payudara milik Faisal. Payudara yang kecil yang ia harap jika Faisal memiliki payudara yang besar. Tanpa ragu, Juli meremas payudara milik Faisal yang sedikit membentuk.

"aaahhhh....k-kakk.... s-sakit....j-jangan disitu....nghhhhhh" desah Faisal sembari berusaha menutup payudara nya dengan kedua tangan nya. Karena ia takut tiba-tiba payudara nya membesar karena sudah di remas oleh Juli.

Juli hanya terkekeh ketika ia sudah tak boleh menyentuh payudara Faisal. Tangan Juli gatal, ia kemudian masuk ke dalam bagian bawah milik Faisal.

Sebelum memulai, Juli menyentuh halus kedua paha Faisal yang sudah tak di balut apa apa. Melihat wajah Faisal yang sudah merangsang, kini tangan nya mulai memegang junior milik Faisal. Juli meremas junior milik Faisal terlebih dahulu

"AAHHHHHH...JANGAN CUMAN DI REMES KAK....MMASUKINNN...." desah Faisal tanpa ia sadar ia sudah masuk ke dalam kenikmatan dunia

"Oke kalau itu mau kamu, honey" Juli tersenyum sumringah, ia kemudian memasukan satu jari nya ke dalam junior milik Faisal.

"AAHHHH....K-KAK.... NGHHHH...." Faisal mendesah dengan keras ketika satu jari baru di masukan ke dalam.

Merasa bosan dengan satu jari, Juli pun menambahkan satu jari nya ke dalam junior Faisal hingga segel junior milik Faisal itu terbuka dan memunculkan sebuah darah.

"Nghhhh...ahhkkk...s-sakitt...k-kakk" Faisal mendesah wajahnya mengerut kini ketika melihat ada darah yang keluar dari aset miliknya.

"Maaf, kelepasan" Juli tersenyum sebelum akhirnya ia membaringkan dirinya di samping Faisal yang sudah langsung tepar padahal dirinya hanya sekedar menikmati

Juli mencium kedua pipi Faisal sebelum ia tertidur

"Cepet sembuh sayanggg" bisiknya.

Faisal tersenyum lebar sebelum dirinya terlelap tidur

Let's falling in love with me (gxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang