[Chasing Idol by SADNESS SECRET]
"Setiap kali aku melihatnya, ada doronganuntuk melakukan sesuatu yang bisa menarik perhatiannya. Entah itu berbicarasedikit lebih keras, atau tertawa sedikit lebih lepas. Aku hanya ingin diasadar bahwa aku ada disini"
...
"Evan," panggil Aleena.
Evan lalu berbalik. "Aleena," jawab Evan.
Aleena malah terpesona dengan penampilan Evan hari ini. Pakaian hitam, jaket hitam, celana hitam, outfit yang sangat sesuai dengan dirinya. Ditambah tinggi badan dan postut tubuh yang indah. Evan terlihat begitu memikat.
"Hari ini kamu ganteng banget," puji Aleena.
Evan tertegun. Ia nampak kaget dengan pernyataan Aleena yang begitu tiba-tiba. "Makasih," jawab Evan canggung.
Ditengah ke canggungan itu, untung saja Ryan tiba. "Kalian ngapain berdiri di sini?" tanya Ryan.
Aleena lalu masuk lebih dulu tanpa bicara. Barulah disusul oleh Ryan yang mengajak Evan untuk masuk ke dalam.
Ketiga mahasiswa itu belajar bersama di ruang tengah. Tempat biasa Ryan dan Evan belajar. Karena jurusan Aleena berbeda dengan Evan dan Ryan jadi Aleena tak bisa berinteraksi banyak dengan Evan. Evan lebih banyak berdiskusi dengan Ryan.
Walau seperti orang ketiga diantara Ryan dan Evan, Aleena sudah cukup senang karena bisa melihat Evan dalam waktu yang lama. Hitung-hitung cuci mata.
Selama tiga jam lebih mereka bertiga bergelut dengan buku-buku. Hingga siang tiba dan Mala datang untuk memanggil Ryan, Aleena dan Evan untuk makan bersama.
Di meja makan, sudah tersedia hidangan dengan aroma yang nikmat. "Wah, keliatannya enak banget," ucap Aleena.
"Ayo di makan," ucap Mala.
Semuanya sudah berada di kursi masing-masing. Acara makan bersama dimulai. "Aleena makan yang banyak. Ini kesukaan kamu kan," ucap Mala.
"Makasi tante."
"Aleena tumben pagi-pagi udah bangun. Belajar di sini lagi. Biasanya kan hari libur pengennya di kamar terus," ucap Mala.
Aleena tersenyum malu. "Aleena mau lebih produktif tante. Jadi ga akan bangun siang lagi."
"Wajar kok hari libur digunain buat istirahat, leha-leha. Kamu kan rajin belajar, pinter, prestasinya banyak, jadi istirahat dua hari juga ga ada masalah."
"Tante bisa aja." Aleena jadi dibuat malu dengan pujian itu. Tetapi di dalam hati Aleena, ia ingin mendapatkan pujian lebih banyak di depan Evan.
"Anak manja bertahun-tahun mana bisa berubah dalam sehari," timpal Ryan.
"Apaan sih. Sewot aja," balas Aleena, kesal. Rasanya ingin melempar sesuatu ke Ryan. Jika saja ini bukan di rumahnya mungkin sendok sudah melayang.
"Btw kalian berdua kan udah temenan lama. Evan emang sering ke sini yah?" tanya Aleena.
"Sejak SMA dia juga tiap minggu ke sini," jawab Ryan.
Aleena memasang wajah bingung. "Tapi kok aku ga pernah liat?" balas Aleena.
"Ya ga tau," sergah Ryan.
"Aneh...," gumam Aleena.
Jika dipikirkan, itu adalah memang aneh. Selama tiga tahun dengan setiap minggu datang ke rumah Ryan, Aleena tidak pernah bertemu dengan Evan satu kalipun. Padahal Aleena juga cukup sering ke rumah Evan pada hari libur. Seperti ada kejanggalan di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing Idol [END]
Romance[Mencintai dan Mengejermu Secara Ugal-ugalan] . Aleena Balleza adalah sosok yang sempurna, cantik, pintar, dan berpendirian kuat. Prestasinya yang gemilang dan pesonanya membuat banyak pria terpikat, hingga ia menetapkan satu prinsip: pria yang meng...