10| Kehadiranmu Adalah Kebahagiaanku

6 6 0
                                    

[Chasing Idol by SADNESS SECRET]

"Aku Tak Bisa Memaksanya Untuk Melihatku, Tapi Aku Bisa Mencoba Sedikit Lebih Keras. Tawa Yang Lebih Ceria, Perhatian Yang Lebih Lembut, Semuanya Kulakukan Hanya Untuk Satu Momen Ketika Matanya Akhirnya Menemukanku"

...

"Biar aku aja yang benerin bannya," tawar Evan.

"Makasih," jawab Aleena, antusias.

Dengan antusias Aleena membuka bagasi mobil. Membantu Evan mengeluarkan perkakas. Sedangkan ban cadangan Evan keluarkan sendiri.

Ketika Evan hendak mulai mengganti ban mobil Aleena, ia ingin melipat lengan kemeja putihya. Tetapi Aleena dengan sigap menawarkan diri.

"Biar aku aja." Aleena lalu berjongkok untuk melipat lengan baju Evan.

Hari itu sudah sore, jadi tak ada terik matahari. Angin juga begitu sejuk karena mereka berada di antara pepohonan. Suasana sangat enak kala itu. Seolah semesta juga mendukung moment indah yang sedang terjadi.

Aleena telah selesai melihat satu sisi lengan. Kini lengan sebelahnya. Aleena tak bisa berhenti tersenyum karena senang. "Kita emang jodoh," gumam Aleena. Entah apa yang membuat Aleena berpikir seperti itu.

"Makasih," ucap Evan setelah Aleena selesai.

Walaupun suasananya sangat sejuk, Evan tetap saja berkeringat karena pekerjaan mengganti ban. Itu cukup berat, jadi wajar jika berkeringat.

Dengan sigap Aleena mengambil sapu tangan dari dalam mobil. Tanpa aba-aba Aleena mengusap keringat yang ada di kening Evan. Evan jadi dibuat kaget karenanya. Hingga membuat mata mereka bertemu. Tatapan itu berlangsung selama beberapa detik.

Sampai akhirnya Evan yang lebih dulu mengalihkan pandangannya di detik ke tujuh. Evan melanjutkan kerjanya. Sementara Aleena juga melanjutkan perhatiannya. Walaupun perhatian itu tertuju untuk Evan, tetapi malah Aleena yang dibuat tersipu.

"Selesai." Setelah menghabiskan waktu selama kurang lebih setengah jam, ban mobil Aleena akhirnya berhasil di ganti.

"Makasih ya Van. Maaf udah ngerepotin," ucap Aleena.

"Iya sama-sama. Kayaknya ketusuk paku deh. Lain kali hati-hati aja jalannya," kata Evan.

"Iya," balas Aleena, menunduk. Ada sedikit rasa bersalah di hati Aleena karena berbohong. Aleena jarang melakukan itu jadi ada sedikit kegelisahan di hatinya.

Walaupun itu bukan kebohongan pertama Aleena. Tetapi ada beberapa hal yang pertama kali Aleena lakukan karena Evan. Mulai dari menggunakan trik pengejaran yang sebelumnya belum pernah ada di hidup Aleena, terpikirkan saja tidak pernah. Lalu memecahkan ban mobil demi bisa menghabiskan waktu berdua. Kemudian mengajak nonton bersama.

Dulu Aleena yang mendapatkan semua ajakan menonton, jalan-jalan, makan bersama dan lain-lain. Kini Aleena yang melakukannya. Aleena sendiri bahkan tidak menyangka jika di dalam story hidupnya, ada bagian ketika ia mengejar pria dengan segala cara. Aleena jadi merasakan susahnya mengejar seseorang yang disukai.

"Sebagai tanda terima kasih. Gimana kalau aku traktir makan?" ajak Aleena.

"Maaf banget. Tapi aku udah punya janji makan malam," jawab Evan.

"Oh gitu. Yaudah lain kali aja," balas Aleena.

"Kalau gitu aku duluan yah," pamit Evan.

"Iyah, hati-hati."

Evan pergi dengan membawa kekecewaan untuk Aleena. Rencana yang ia susun dengan sempurna dan percaya diri akan berhasil justru gagal. Aleena yang sedih duduk berjongkok di sebelah mobilnya. Wajahnya menunduk hingga rambut panjang itu menutupi seluruh wajahnya.

Chasing Idol [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang