25| Inikah Akhir Dari Kisah Kita

10 7 1
                                    

[Chasing Idol by SADNESS SECRET]

"Saat Melihatmu Dengannya, Aku Tersadar, Mungkin Aku Hanya Seorang Pengagum Yang Tak Berhak Untuk Cemburu."

...

Aleena mendengar Evan memanggil wanita yang sedang duduk di sebelahnya dengan panggilan Honey. Ekspresi Aleena langsung berubah tegang. Aleena langsung terpikirkan oleh wanita yang Evan sukai, mungkinkah wanita itu.

Karena penasaran, Aleena berjalan mengendap-endap dan tak melihat ke arah tempat Evan berada agar Evan tak melihat Aleena di sana. Aleena berpindah posisi ke tempat yang bisa membuatnya melihat dengan jelas wajah wanita itu.

Ketika Aleena bisa melihat wajahnya, sungguh sesuai dengan aura yang ia pancarkan. Dari belakang wanita itu sudah tampak cantik, dari depan jauh lebih memikat hingga Aleena yang wanita saja menyukai wajahnya. "Cantik banget," gumam Aleena, tertekan.

Aleena datang dengan wajah sedih, seperti sedang menahan tangis. Nora yang juga baru saja tiba di meja dengan buku-buku yang ia peluk seketika menjadi kaget dengan kondisi Aleena yang nampak tak baik-baik saja.

"Al, kamu kenapa lagi? Kok sedih?" tanya Nora panik.

Aleena hanya terdiam. Hanya rasa pilu yang ia pancarkan dari ekspresi wajahnya.

"Al? Jawab?" ucap Nora, bingung.

"Evan bareng cewek itu," rintih Aleena pelan. Matanya menatap lantai dengan kekosongan.

"Siapa? Anggun?" balas Nora.

Mata Aleena lalu menatap Nora. "Ra, cewek yang Evan suka ada di kampus ini. Dia panggil cewek itu Honey. Cewek itu memang bukan anggun. Tapi kayaknya ga kalah cantik dari Anggun," jelas Aleen, berusaha tegar.

Aleena merasa lelah dengan rasa cemburu yang muncul lalu hilang kemudian muncul lagi. Terlalu berat untuk menerima perubahan emosi yang terlalu cepat. Banyak wanita gen z yang mempunyai mental tidak stabil pasti salah satunya karena pria yang ia sukai tak menyukai balik. Sama seperti yang sedang Aleena alami saat ini.

"Serius?" tanya Nora.

"Aku ga budeg Ra. Aku dengernya gitu," rintih Aleena, lemas.

Di saat itu Ryan tiba di tengah-tengah Aleena dan Nora. Ia datang dan langsung bertanya kenapa Aleena terlihat sedih. Nora menjelaskan apa yang Aleena katakan kepadanya tadi kepada Ryan.

"Evan punya temen ga yang namanya Hani. H A N I," kata Nora. Ia mengeja namanya agar tak salah paham dikira Honey. Nora berasumsi mungkin saja nama wanita itu memang Hani.

Ryan berpikir sejenak dengan keras. "Ga ada," ucapnya.

Aleena semakin sedih karena itu. Untuk menenangkan Aleena, Ryan lalu mengusap kepala Aleena dengan lembut. Sambil membujuknya untuk jangan sedih lagi. Karena Aleena terlihat jelek jika sedang sedih, itu yang Ryan katakan.

Tanpa Aleena, Ryan, dan Nora sadari, ternyata Evan sedang berdiri dan melihat mereka bertiga di dekat rak. Tak terlalu jauh dari meja mereka. Setelah melihat Aleena yang sedang sedih dan ditenangkan oleh Ryan, Evan pun pergi dari sana.

***

Semenjak kejadian di perpustakaan tempo hari, Aleena tak pernah bertemu lagi dengan Evan maupun Ryan. Aleena berusaha menghindari mereka berdua. Sebenarnya Ryan cukup sulit untuk dihindari karena rumah mereka bersebelahan.

Hari yang Aleena selalu nantikan tiba. Tetapi Aleena tak seantusias biasanya. Untuk pertama kalinya Aleena merasa biasa saja saat hari Sabtu tiba. Bahkan Aleena tak merencanakan atau mempersiapkan apapun. Ia hanya berdiam diri di kamar tanpa melakukan apapun. Hanya berbaring sambil menatap langit-langit kamar.

Chasing Idol [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang