duapuluh

418 42 7
                                    

suara riuh,sorakan,dan deruman motor menyelimuti malam ini. saat ini Dika dan algra, mereka sudah siap di garis start dengan menunggangi motor mereka

brum brum brum

"siap siap kalah,dik" ucap algra

"lo kali"

"oke, kalian berdua udah siap?"tanya seorang cewe yang berdiri di tengah mereka dengan membawa bendera, dia sebagai pemandu balapan pada malam ini

1....2....3.....

"GO!!"

Dika dan algra melajukan motor mereka dengan kecepatan di atas rata-rata. algra memimpin di depan,namun tak lama Dika berhasil mengimbanginya,mereka saling adu kecepatan tak mau kalah

di tengah perjalanan tiba-tiba algra menendang motor Dika dari samping,membuat Dika sedikit oleng namun ia masih bisa mengimbangi nya. algra sudah memimpin di depan lagi

ia melihat Dika dari kaca spionnya "anjing!! kok dia ga jatoh si" ucap algra dari balik helm nya

"lo pikir lo bisa curang,algra" Dika menambah kecepatannya menyusul algra yang sudah lumayan jauh.

and yah,Dika berhasil melewati garis finish duluan, sedangkan algra masih tertinggal jauh

"Wee my brader,gila lo keren banget" sorak Gibran

"ketua kita nih,mana ketua lo" teriak angga meledek pada vano

"si bos algra kemana si"gumam Vano, dari arah kejauhan tampak algra yang baru sampai

"see?lo curang aja ga buat gue kalah"ucap dika

"hah?curang?"spontan Irsyad

"wahh gila lo ternyata lo curang?"ucap angga dengan nada ngegas

"anjing lo, segitu ga mampu lo buat ngalahin Dika?" ucap Gibran

Rasya tersenyum miring "lo sendiri yang ngajak balapan,lo juga yang curang"

sedangkan yang sedang di bicarakan hanya diam dan mengepal tangannya kuat menahan emosi. Dika turun dari motornya dan menghampiri algra

"taruhan tetep taruhan bro" ucap dika sambil mengulurkan tangannya meminta uang taruhan yang sudah di janjikan,algra turun dari motornya dan mengambil amplop coklat besar berisi uang

algra dengan terpaksa memberikan uangnya "tuh,puas lo sekarang?"

"sangat puas" Dika tersenyum remeh pada algra "lain kali kalo mau ngajak balapan lagi jangan curang, malu" ucapnya menepuk pundak algra

ia menepis tangan Dika "bangsat lo Dika!!" umpat algra

"selow dong jangan marah gitu"

"mungkin gue kalah sekarang,tapi nanti gue bakal hancurin lo sehancur hancurnya Dika!!" ucapnya penuh penekanan. lalu ia pergi begitu saja dengan Vano yang membuntuti nya

"kenapa lo jadi kek gini si,gra"batin Dika

"cabut" Dika menginterupsi temannya untuk pergi dari sini, jam juga sudah menunjukkan pukul dua pagi dan udah sepi, yang lain juga udah pada pulang

"eitss tunggu deh" ucap Irsyad

"kenapa lagi si, syad?" tanya angga

"itu bukannya temennya Adara sama Naura yah?" Irsyad menunjuk pada seorang gadis dengan pakaian serba hitam memakai topi dan kacamata yang berdiri tak jauh dari mereka

merasa di perhatikan gadis itu ingin pergi tapi "VIO!"teriak angga

gadis itu merasa terpanggil,ia membalikkan badannya,mereka pun menghampiri gadis itu

Ini Kisah Dika Adara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang