tigatiga

320 37 10
                                    

"om baskara!" panggil Aluna, Isa menghampiri baskara dengan menangis tersedu

"siapa nih cewe?" batin Irsyad, memang ia sudah berada di situ daritadi

Aluna memeluk baskara "Dika kenapa om?"

"Dika sedang tidak baik-baik saja,Aluna. tapi Dika sudah agak membaik namun belum sepenuhnya, dan dia sudah di pindahkan ke ruang rawat" ucap baskara, ia melepas pelukannya

"siapa yang udah lakuin ini sama Dika, om"

"om ga tau, katanya dia di kroyok waktu sedang bersama pacarnya" ucap baskara, hati Aluna seakan di sayat benda tajam "pacarnya"

"jadi, bener Dika udah punya pacar?" batin Aluna

aluna terdiam "aluna, kamu kenapa?" tanya baskara

"Dika..."

"kamu sedih Dika sudah memiliki pacar?"

Aluna langsung menggelengkan kepalanya cepat "engga om, aku seneng kok dia punya gadis yang bisa bikin dia semangat jalanin hidupnya. aku tau dia jalanin hidup yang begitu berat setiap hari, pasti melelahkan" ucap Aluna berbohong, ia berusaha menyembunyikan rasa kecewa dan patah hatinya

"om tau perasaan kamu, Aluna" ucap baskara, Aluna hanya tersenyum

"oiya ini ada salah satu temannya Dika, namanya Irsyad" ucapnya memperkenalkan Irsyad pada Aluna

"Aluna" ia mengulurkan tangannya, Irsyad pun menjabat tangan Aluna "Irsyad, salam kenal"

"Aluna ini teman waktu Dika kecil, mereka bersahabat bertiga. Dika Aluna dan satunya arka, anak om" baskara memperkenalkan secara detail

"ouhh iya aku udah ketemu tadi sama arka"

"oiya? dimana?"

"tadi dia yang nolongin Adara sama Dika"

"ouh namanya Adara" batin Aluna

"ouhh begitu, keadaan Adara gimana sekarang?"

"belum sadar om, cuma ya udah agak mendingan" baskara hanya mengangguk kan kepalanya

"oiya om, aku boleh masuk liat Dika ga?"

"silahkan, Aluna" Aluna pun berjalan masuk ke dalam ruangan Dika setelah dapat persetujuan

Aluna merasa hatinya nyesek melihat orang yang ia cintai sedari dulu, terbaring lemah dengan selang selang yang ada tubuhnya, begitupun dengan suara monitor yang terus bergeming

Aluna menarik satu kursi yang berada di sebelah ranjang "lo harus bertahan, Dika" Aluna meraih tangan Dika dan menggenggam nya

"kalo bukan buat gue lo bertahan, setidaknya lo harus bertahan demi gadis yang lo cintai, adara"

"namanya bagus, cantik. pasti orangnya juga cantik, makanya lo suka sama dia"

"ouh engga, lo mencintainya, Dika. dan gue tau itu"

"dia juga lagi ga baik baik aja, dik" ucapnya, ia meletakkan kepalanya menyender di tangan Dika

"dan gue juga lagi ga baik baik aja" lanjutnya

****

drtt drttt drttt

handphone Rasya berdering, ada yang menelepon

"Naura" ucapnya setelah membaca nametag kontak di hpnya

ia keluar dari ruang inap Adara untuk mengangkat telfon dari Naura

Ini Kisah Dika Adara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang