enam

1K 46 1
                                    

setelah mengantar Adara pulang kini Dika juga pulang ke apartemen nya, saat membuka pintu apartemen ia terkejut ada seseorang lelaki yang ia sebut papa itu ada di dalam apartemen nya

"ngapain di sini"sinis Dika

"akhirnya papa nemuin apartemen kamu, sangat mudah sekali Dika Untuk papa menemukan keberadaan kamu"ucap Robi

"masih peduli sama gue?"Dika menatap sang papa dengan tatapan remeh

"papa ini pengin yang terbaik buat kamu Dika, bubarin aja geng motor kamu dan tinggal lagi sama papa, kembalilah ke rumah nurut sama papa Dika"pinta Robi

"ga usah sok peduli sama gue"

"ck liat diri kamu Dika, sekarang kamu jadi ga sopan seperti ini,pasti karna kamu sudah terpengaruh sama temen kamu yang brandalan semua itu" Robi menahan emosi nya ia tak mau kelepasan lagi nanti malah membuat Dika semakin jauh darinya

"gue ga akan bubarin VAGOS sampai kapanpun dan stop lo jelekin temen temen gue, gue ga butuh pendapat lo"ucapnya sambil menunjuk Robi

"asal papa tau mereka lebih berarti di hidup dika ketimbang papa sama mama yang selalu sibuk dengan dunia kalian sendiri, emng siapa orang yang selalu ada di saat gue terpuruk? mereka!! dan lo kemana?sibuk dengan dunia lo sendiri sama para jalang sialan lo itu"

"jaga ucapan kamu Dika!! kamu itu sedang berbicara dengan papa kamu!! mana sopan santun kamu?!"

"terserah ga peduli"

"mending lo pergi aja deh keluar dari apartemen gue dan jangan pernah ke sini lagi"ucap dika penuh penekanan

"oke papa pergi"

Robi akhirnya mengalah ia pergi dari apartemen Dika. sekarang ini adalah waktu yang belum pas untuk mengajak Dika pulang lagi ke rumahnya dan kembali ke sisinya

"sabar Robi tenang jangan emosi,saat seperti ini Dika ga bisa di ajak ngomong yang ada malah bikin aku emosi dan buat Dika semakin jauh dari genggaman aku,bagaimana pun aku harus buat Dika kembali dan nurut lagi sama aku" batin Robi

"arghhhh anjing!! tau dari mana si dia alamat apartemen gue"umpat Dika

                                         ****

kini hari telah berganti dan matahari pagi sudah terbit menyinari. kini di kamar Adara sedang siap siap untuk pergi sekolah, setelah dirasa sudah selesai ia bergegas ke bawah untuk sarapan

"ka Dika"ucap Adara heran ngapain pagi pagi Dika sudah ada di rumahnya

"morning"sapa Dika

"Kaka ngapain ke sini?"tanya Adara

"mau jemput mbok Atik"

"mbok Atik mau pergi kemana sama ka Dika?"tanya Adara polos. mbok Atik yang mendengar tutur kata Adara hanya tertawa simpul

"ya massa mau jemput mbok Atik si non ada ada aja, den Dika ke sini ya pasti mau jemput non Adara dong"ucap mbok Atik geleng geleng kepala nyonya muda nya ini ada aja tingkah polosnya

"tuh si mbok aja peka"cibir Dika

"ouh ya udah si tadi kan aku nanya karna ga tau, biasanya juga aku berangkat bareng bang Rasya"cibir adara tak mau kalah

"den rasya nya udah berangkat non pagi pagi banget katanya mau sekalian mampir ke resto sebentar, terus den rasya nelpon den Dika suruh jemput non Adara gitu"jelas mbok Atik

"yes nice, mbok"ucap dika mengacungkan jempol

"ya udah nih sarapan dulu yah, mbok udah bikinin sandwich" mbok Atik mengambil sandwich dari oven toaster dan menghidangkan nya "dan ini susu untuk non Adara, den Dika teh nya mau nambah?" tawar si mbok

Ini Kisah Dika Adara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang