Sakura sangat perhatian, berdandan cantik untuk bertemu ayahnya.
Di dalam mansion Haruno yang serba putih, Sakura berdiri menegaskan kehadirannya di hadapan Sakon. Suara langkah kaki Sakura yang berat menambah ketegangan di ruangan.
“Kelihatannya setelah aku pergi, suasana di sini semakin menyenangkan. Ini lebih dari yang ku perkirakan. Apa kehidupanmu sangat membosankan?”
Sakura melontarkan kata-kata sarkastisnya setelah mata Sakura bergerak meneliti ruangan, memperhatikan pecahan kaca dan barang-barang lain yang berserakan di lantai.
Sakon tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya, mencoba memahami bagaimana Sakura bisa berada di mansion tanpa sepengetahuannya.
“Waktu itu kau datang membuat kekacauan, kali ini apa lagi?”
Mendengar sapaan hina ayahnya Sakura mendengus dengan senyum sinis.
“Ayah tidak merindukanku? Aku ke sini untuk menjemputmu menuju dunia yang lebih indah!”
“Jika tidak penting, pergilah!” Sakon bertindak tegas, meskipun ketidaknyamanannya jelas terlihat.
Sakura mengorek telinganya dengan jari kelingking sambil tersenyum tengil, "Ayahku yang tercinta, aku bahkan belum mengatakan niat kunjunganku yang sebenarnya, tapi kenapa kau terlihat begitu cemas?" ujarnya dengan nada mengejek.
"Dimana ibu tiriku ya? Biasanya dia yang paling antusias menyambutku. Oh, sepertinya kalian bertengkar! Kali ini... kepada siapa hak Haruno jatuh, ya?" tanyanya dengan nada pura-pura penasaran. Jelas-jelas berniat mengejek.
Sakon, yang mulai kehilangan kesabaran, berkata tegas, "Sakura, ingat yang sudah kukatakan? Kau hanya orang asing di sini. Pergi sebelum aku benar-benar mengusirmu."
Sakura akhirnya berhenti tersenyum. "Mmm baiklah, aku tidak main-main lagi,"
Sakura menatap Sakon dengan sorot mata yang jauh lebih tajam, membuatnya sedikit merinding.
“Mungkin kau tidak menyadari sejauh apa kehebatanku. Kebakaran gedung Uchiha lima tahun lalu tidak hanya disebabkan oleh kebakaran murni atau pencurian data. Kebakaran itu adalah akibat dari ledakan bom yang kau pasang di ruang Madara Uchiha, dan itu sengaja dipicu bersamaan dengan pencurian data. Ah tentu saja bom dengan daya ledak kecil agar kau bisa menyamarkan kematiannya."
Sakura menjadi lebih serius.
"Apa maumu? Ibuku menjalin hubungan baik dengan nyonya Uchiha, tapi kau... apakah hanya karena penurunan saham kau dipengaruhi kecemburuan sosial sehingga memutuskan untuk membumi hanguskan Uchiha, hanya karena itu? Kau tidak menyadari betapa sengsaranya mereka waktu itu? Aku tahu kau hanya tertawa puas melihat penderitaan mereka.”Sakura mengucapkan kata-katanya dengan penekanan yang jelas, terus mendekati Sakon yang mulai terpojok.
Sakon yang rahasianya telah tersingkap merasa pahit, wajahnya menjadi jelek. Sakura seolah mengulitinya perlahan-lahan, mencincang dan mengoyak dagingnya yang telah alot hingga menjadi seonggok daging yang tak bernilai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Damsel 🔞 || Sasusaku
FanfictionNaruto©Masashi Kishimoto Note: Rate berjalan mengikuti alur. Memiliki cerita yang kompleks, cocok untuk penyuka genre romance, drama dengan sentuhan komedi. SINOPSIS: Sakura, gadis dingin yang menyembunyikan identitas aslinya, tidak ada yang tau bah...