[Ch 30] Sakura Haruno

49 12 0
                                    

Sakura menatap mobil hitam yang melaju kencang di depan, tanda yang jelas bahwa Sasori ada di dalamnya.

"Sasori Haruno, bersurai merah, 182, ASc. Dia menuju gedung Uchiha, jangan biarkan kesempatan bagus ini hilang. Hidup kan laptopku, aku sudah menempelkan pelacak dibajunya. Hubungi nenek untuk tetap diam di rumah dan kau harus segera mengunjungi kediaman Uchiha. Waktumu 30 menit dari sekarang, bergegaslah!" Ucap Sakura yang ditujukan pada Sara.

Setelah mengatakan itu, dengan cepat Sakura menancap gas, mengejar mobil Sasori hingga kini berada di sampingnya.

Sakura melirik tajam ke arah Sasori yang juga melirik balik padanya, dan tanpa ragu ia menekan pedal gas lebih dalam, membuat mobilnya melesat cepat ke depan. Dalam satu manuver mendadak, dia membelokkan kemudi tajam, memosisikan mobilnya tepat di depan laju mobil Sasori. Dengan tangan yang sudah siap di atas tombol airbag override, Sakura bersiap menghadapi tabrakan.

Sasori, yang tidak menduga tindakan nekat ini, hanya sempat membuka matanya lebih lebar saat jarak antara kedua mobil menyusut drastis. Dia jelas tak siap, tak punya cukup waktu untuk menghindar. Dalam sepersekian detik, bunyi gesekan ban yang melengking keras memenuhi udara. "BANG!" Tabrakan tak terelakkan.

Mobil Sakura bergetar hebat, suaranya menggema seperti besi yang dihantam palu raksasa. Kaca depan mobilnya retak dalam pola yang rumit, dan tubuh Sakura terdorong ke depan, hanya tertahan oleh sabuk pengaman yang menekan dadanya keras. Airbag meledak menahan dampak lebih besar terhadap tubuhnya.

Di sisi lain, mobil Sasori terdorong ke samping, ban depan kanannya mengeluarkan percikan api akibat gesekan keras dengan aspal. Mobil itu hampir kehilangan kendali, memutar setengah lingkaran sebelum menyerempet pembatas jalan layang. Bunyi logam yang berderit saat mobil menghantam pembatas membuat suasana semakin mencekam. Hidung mobilnya kini menggantung berbahaya di tepi jalan layang, mesin yang rusak mengeluarkan kepulan asap putih pekat yang mencemari udara.

Sakura, meski terguncang, segera melepaskan sabuk pengaman dan membuka pintu mobilnya dengan tangan yang gemetar. Sementara itu, Sasori berjuang untuk tetap sadar di kursi pengemudi. Mobilnya bergoyang perlahan, seolah hanya membutuhkan sedikit sentakan lagi untuk benar-benar terjun ke bawah.

Menyadari bahaya itu, Sakura melihat sekilas ke bawah, di mana kedalaman Jalan Layang 28 yang cukup mematikan menanti.

Jika Sasori jatuh, rencananya akan berakhir di sini dan hasil akhir yang dia inginkan tidak akan terwujud. Dengan enggan, Sakura kembali menggunakan mobilnya, yang bagian depannya sudah ringsek untuk mendorong mobil Sasori sedikit ke tengah, menjauh dari bahaya tepi jalan.

Setelah beberapa saat yang menegangkan, Sasori dengan susah payah berhasil keluar dari mobilnya.

Ajaibnya, Sasori tampak utuh tanpa cedera sedikit pun. Sakura hanya bisa menggeleng, merasa heran dan sedikit takjub.

"Penjahat memang punya kemampuan bertahan hidup yang luar biasa."

Kini, keduanya berdiri berhadapan. Di tengah jalan layang yang sunyi, Sakura dan Sasori saling mengukur, tatapan mereka tajam penuh dendam dan tekad. Angin berhembus kencang di antara mereka, membawa keheningan yang menegangkan, menunggu siapa yang akan bergerak lebih dulu.

Tentu saja di antara mereka tidak melewatkan kesempatan pertarungan yang brutal. Sakura dan Sasori saling melayangkan pukulan dan tendangan. Di sekitar mereka dipenuhi suara hantaman keras dan napas yang memburu.

Sasori terduduk dengan napas yang tersengal, tubuhnya penuh luka dan lebam. Sedangkan Sakura masih berdiri dengan luka di siku dan sedikit darah di bibir.

Raut wajah keduanya tampak menggantungkan kesedihan dan kemarahan setelah perkelahian mereka.

"Kenapa?" Satu kata itu meluncur dari mulut kecil sakura

The Damsel 🔞 || SasusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang