SETELAH menerima perawatan akibat luka tembak yang dideritanya, Jade kembali pulang bersama Cordelia dan Joseph. Tidak ada satu pun yang repot-repot membahas tentang pencuri lukisan bernama Abbey, sebab situasi mereka terjepit oleh kelelahan yang mendera.
Jade menutupi jendelanya yang berlubang dengan kerai seadanya, lalu jatuh tertidur seperti gajah yang dibius, sementara Cordelia dan Joseph melakukan hal yang sama di kamar masing-masing. Ketiganya terbangun keesokan hari dengan perasaan suram dan berkabut. Butuh waktu beberapa lama sampai seluruh ingatan semalam kembali menganak sungai di pikiran, dan membuat mereka menjadi pundung dan gelisah. Siapa pun orang yang berani merangsek masuk ke dalam rumah Walthrop Bailey, kemungkinan dia memiliki intensi yang berhubungan dengan sihir atau kutukan gelap di balik lukisan Cordelia.
Kemudian, bagaikan sinkronisasi takdir, ketiga penghuni rumah pun keluar dari kamar di waktu yang bersamaan. Jade melongok ke bawah birai tangga, menatap Cordelia yang balas menatapnya dari ambang pintu kamar di lantai dua. Sementara di kamar paling bawah, Joseph mendongak dan menyuruh keduanya turun.
“Kalian harus lihat berita pagi ini,” kata Joseph, tegas dan tegang.
Ketiganya buru-buru berkumpul di depan televisi yang menampilkan seorang reporter kota, sedang melaporkan penemuan mayat terbaru.
“... ditemukan di pinggir sungai dekat dengan hutan perbatasan kota Ruswer. Mayat kali ini diduga merupakan seorang pria berusia 34 tahun bernama Abbey Houssel, yang sepak terjangnya cukup dikenal luas di kalangan kolektor barang antik. Houssel ditemukan tewas dengan kondisi tragis, dimana tubuhnya dicabik binatang buas. Kedua kakinya terpisah dari tubuh, dan isi perutnya terburai mengenaskan, berceceran di sekitar tepi sungai sampai radius tujuh meter dari lokasinya ditemukan. Tim forensik dan kepolisian menduga kejadian ini merupakan ulah beruang liar yang tinggal di kawasan hutan Ruswer. Tampaknya, kejadian ini....”
Dari layar televisi, para jurnalis tampak berdiri mengelilingi garis kuning polisi yang dibentangkan, sementara kilat dari jepretan kamera, polisi yang berlalu lalang, serta suara interogasi yang bersahut-sahutan memberi kesan betapa sesak tempat itu dari incaran media yang haus informasi. Kamera kemudian menyorot gundukan kantong mayat yang masih belum dipindahkan dari lokasinya di dekat semak gambut dekat sungai. Pada bagian ritsletingnya yang masih belum tertutup, lengan mayat mencuat keluar melewati lubang kantong. Jade melihat setelan hitam yang sama seperti yang dikenakan oleh pencuri semalam.
Kenyataan itu seketika membuat Jade hampir terpuruk lemas.
Tidak salah lagi, tidak salah lagi; Orang yang dilihatnya semalam, rupanya memang Abbey.
“Bagaimana mungkin Abbey meninggal secepat itu?” Joseph berteriak protes sambil menatap televisi dengan pandangan mencalang.
“Setelah tidak berhasil mencuri lukisan, Abbey tiba-tiba ditemukan tewas di dalam hutan. Apakah dia sungguh-sungguh dibunuh binatang buas?” Pertanyaan Jade pekat oleh kebingungan dan gelisah yang memuncak. “Ini aneh, bukan? Kelihatannya dia seolah dibunuh untuk sebuah alasan. Dan siapa pula makhluk yang membunuh sesadis itu?”
“Kurasa dia dibunuh oleh abare,” kalimat itu datang dari Cordelia, yang kini menunjukkan raut serius seakan sanggup mengeluarkan laser dari matanya. “Ingat tentang pria yang kubunuh sesaat setelah kita pulang dari pesta makan malam? Televisi memberitakan pria itu tewas dengan leher terpenggal karena gigitan makhluk buas seperti serigala atau beruang. Kejadian yang sama juga dialami Abbey. Jenis potongan yang mirip dengan caraku membunuh. Siapa lagi kalau bukan abare?”
Jade lantas melirik televisi lagi, dimana sang reporter mulai mengoceh banyak hal tentang latar belakang Abbey Houssel. “Kalau begitu, yang membunuh Abbey adalah abare pula. Namun mengapa makhluk itu tidak mengisap darah seperti biasa? Apa artinya?”
![](https://img.wattpad.com/cover/342258168-288-k147595.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐋𝐀𝐃𝐘 𝐈𝐍 𝐓𝐇𝐄 𝐏𝐀𝐈𝐍𝐓𝐈𝐍𝐆
Vampire⭐ AKAN SEGERA PINDAH KE KARYAKARSA ⭐ Setelah terbebas dari penjara, Jade mendapat telepon dari seorang notaris yang mengatakan bahwa kakeknya baru-baru ini telah meninggal dan mewariskan sebuah rumah besar kepadanya. Saat Jade menyetujui menjadi ah...