CHAPTER XXXIX

511 155 53
                                    

Matahari perlahan muncul di ufuk timur, mewarnai langit dengan semburat jingga yang hangat. Langit pagi itu nampak cerah dan indah seakan alam pun menyambut momen istimewa yang hari ini akan berlangsung.

Ya, tepat di hari ini akan digelar pernikahan Freo Antariksa bersama, Seorang wanita yang mampu mencuri hatinya, wanita yang selalu yang bisa mengubah sifatnya, wanita itu adalah marsha Gloretha Amora.

Saat ini Marsha sedang berada di sebuah ruangan bernuansa putih. Saat ini Marsha sedang di rias oleh seorang MUA yang di pilih oleh Yessica dan Cindy.

Marsha terlihat sangat mempesona saat tubuhnya berbalut dengan gaun berwarna putih. Gaun yang dikenakan sangat sederhana, karena Freo dan Marsha sepakat kalo pernikahan mereka di buat sederhana saja.

"Apa non Marsha suka" tanya perias apakah Marsha sudah menyukai make-up.

Marsha mengangguk.

"Bagus, aku suka." ucapnya sambil melihat penampilannya di cermin.

"Baguslah kalo non Marsha suka." ucap perias tersenyum kepada Marsha.

Suara pintu terbuka sedikit mengagetkan Marsha yang sedang asyik memandangi wajahnya di depan cermin.

"Mama" ucap Marsha begitu tau kalo Yessica yang memasuki ruangan.

"Cantik sekali menantu mama" puji Yessica, tapi tanda di puji pun Marsha tetap cantik.

"mama juga cantik kok mah, semua wanita itu cantik, cuma yang membedakannya hanyalah sifatnya saja."

Yessica tersenyum, ia sangat merasa beruntung mempunyai seorang menantu
Seperti Marsha.

"Freo beruntung memiliki istri seperti kamu"

"Aku juga beruntung mah memiliki seorang suami seperti Freo"

Kemudian keduanya berpelukan.

-0-

Di sebuah ruang di dalam rumah kaluarga Natio, ruang yang sudah di hiasi dengan oleh beberapa bunga. Jika kalian bertanya kenapa pernikahan Marsha dan Freo di adakan di rumah keluarga Natio, jawabannya karena memang mereka berdua tidak ingin pernikahan mereka menjadi sorotan publik seperti waktu pernikahan kakek Sean dan nenek Gracia.

Tidak banyak orang yang hadir dalam acara ini, hanya keluarga dan beberapa teman terdekat Freo dan Marsha termasuk para anggota it's street a lion.

Saat ini Freo dan Marsha sedang duduk di hadapan penghulu.

-0-

"Saya terima nikah dan kawinnya marsha Gloretha Amora binti Kenan Shafa dengan mas kawin tersebut di bayar tunai" ucap Freo lancar hanya dalam satu kali percobaan saja.

"Bagaimana para saksi" tanya penghulu setelah Freo mengatakan ijab kabul.

"SAHH" suara gemuruh riuh terdengar. Bahkan Gracie terlihat sangat semangat bahkan ia meloncat karena sangat excited.

"Baik pak Kenan, pak Freo ijab kabul sudah selesai. Sekarang tuan Freo dan nona Marsha kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri" ucap penghulu.

Freo memasangkan cicin di jari manis Marsha, begitupun dengan Marsha yang memasangkan cincin itu di jari Freo. Freo mencium kening istrinya. Kemudian ia memeluk istrinya.

Kini saatnya para para tamu undangan dan juga keluarga memberikan ucapan selamat kepada pengantin.

Satu persatu para tamu undangan itu berjalan berurutan untuk memberikan ucapan selamat kepada pengantin baru setelah sebelumnya pemberian selamat terlebih dahulu di lakukan oleh para pihak keluarga.

"Pak ketua udah nikah aja nich" ucap Aldo.

"Makasih do" seru Freo.

"Selamat ya pak ketua, jangan lupain kita" ucap Zean.

"Aman ze, gue gak bakal lupain lu berdua." ucap Freo menepuk pundak Zean.

"Selamat ya kak Marsha dan kak Freo." ucap Michi yang hadir bersama dengan Aldo.

"Terima kasih dek Michi" ucap Marsha tersenyum ke arahnya.

Setelah semua teman Freo selesai memberi ucapan selamat, kini giliran seorang pria bersama kekasihnya, pria itu dulunya sempat berseteru dengan Freo. Tapi kini kedua sudah berbaikan.

"Selamat ya Fre, gue cuman mau bilang sama elo, tolong jaga Marsha jangan sakiti dia, atau gue orang pertama yang bakal bikin lo nyesal" ucap Oniel memperingati Freo.

"Iya bawel" jawab Freo ketus.

"Dan buat Lo sha, semoga lu bisa jadi istri yang baik untuk Freo yang aneh ini." ucap oniel sambil menunjuk Freo.

Terlihat raut wajah yang tak suka dari Freo, mungkin jika saja saat ini bukan acara pernikahannya, Oniel pasti sudah babak belur di hajar olehnya.

-0-

Hari berganti pagi setelah acara pernikahan kemarin. Pengantin baru itu masih tidur sambil berpelukan. Mereka sangat kelelahan.

Pagi ini Marsha terbangun lebih awal ketimbang Freo, tubuhnya masih terasa pegal karena resepsi kemarin berjalan cukup lama, dan pastinya menguras tenaganya.

"Eugh" Marsha melihat jam yang terpampang di dinding, walau agak sedikit rabun.

"Eh, udah pukul 8 ternyata" ucapnya parau, Marsha bangkit dari kasur kemudian beranjak menuju kamar mandi.

Setelah beberapa saat, Marsha keluar dari kamar mandi dengan muka yang lebih segar, ia mengunakan pakaiannya, kemudian keluar dari kamar dan turun ke bawah.

Di meja makan tidak ada orang sama sekali, tapi masih ada dua piring nasi yang sepertinya di sisain untuk mereka berdua.

Marsha membawa dua piring nasi beserta lauk itu kedalam kamar. Marsha menaruh nasinya di atas meja kecil yang ada di dalam kamar mereka.

"Fre, bangun" ucap Marsha lembut sambil menepuk pelan pipi Freo.

"Fre bangun hei, ini udah siang loh" ucapnya lagi karena Freo tak kunjung bangun.

Freo terlihat mengeliat, sesaat kemudian matanya terbuka. Pandangan pertama yang ia lihat adalah wajah cantik istrinya yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Pagi sha, udah jam berapa sekarang" tanya Freo dengan suara serak.

"Udah jam 8"

"Hah" Freo kaget dan langsung berlari ke kamar mandi.

Tidak lama setelahnya ia malah keluar. Marsha menatap Freo bingung. "Kamu kenapa sih, masih pagi udah sawan aja" kata Marsha.

"Hehe, anu sha, aku pikir udah telat tadi"
Freo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Sini duduk" ucap Marsha menepuk tempat di sampingnya.

Freo duduk di samping Marsha. Marsha menyerahkan sepiring nasi yang ia bawa tadi kepada Freo.

Freo dan Marsha menikmati nasi itu sambil sedikit membahas kegiatan apa yang ingin mereka lakukan hari ini. Setelah menyelesaikan sarapannya Freo langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, sedangkan Marsha, wanita itu turun ke bawah untuk menyimpan piring lalu naik kembali ke kamarnya.

Marsha masuk kedalam kamar, ia langsung menyiapkan pakaian untuk suaminya. Setelah menaruh pakaian untuk suaminya. Marsha duduk di depan meja rias sambil memainkan ponselnya.

Tidak lama setelahnya itu Freo keluar dari kamar mandi dan memakai pakaian yang sudah di siapkan oleh Marsha.

Freo mendekati Marsha, dan memeluknya dari belakang. _Cup_ bibir keduanya menyatu sempurna, hanya sebuah ciuman biasa tanpa ada lumatan, Freo tersenyum ke arah Marsha.

"Sha bikin dedek yok" bisik Freo di telinga Marsha.

"Ayo mas" jawab Marsha sambil tersenyum.

_______________TBC___________________

Jangan lupa vote dan komen.

Akhirnya bisa up juga walau tadi pagi sepat ngalamin kecelakaan. Tetapi tidak apa apa selagi belum demam mah masih aman 😎.

Sampai jumpa lagi.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 13 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEAR MARSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang