Dua hari hubungan Abian dan Zelvin hanya sedikit membaik. Dua hari itu juga Abian tak berangkat bekerja, ia ingin selalu bersama dengan Zelvin hingga malam hari.
"Sayang!" Abian memeluk manja Zelvin di kasur.
"Apa?" tanya Zelvin. Dua hari ini sikap Zelvin ke Abian belum berubah, ia tetap saja cuek. Ya gimana ga cuek, Abian aja selalu bersama Luna di kantornya.
"Kamu masih marah sama aku?" tanya Abian.
"Pake nanya" lirih Zelvin. Ia masih kesal dengan Abian, kenapa ia tak menyuruh satpam untuk melarang Luna masuk ke kantornya.
Abian banyak bercerita tentang keadaannya saat Zelvin mendiaminya, serta menjelaskan kejadian yang ada di kantor. Ya bisa dibilang Luna itu orang gila.
"Aku seharian pengen meluk kamu, besok aku di luar kota tiga atau empat hari" ucap Abian. Baru saja rujuk beberapa hari, malah ditinggal Abian lagi. Perasaannya saat ini campur aduk, ia ingin ikut tetapi takut menganggu Abian, disatu sisi ia takut hal gila apa lagi yang akan dilakukan Luna itu.
"Iya" singkat Zelvin. Sebenarnya dia tak rela ditinggal Abian, ia rindu dengan suaminya. Zelvin ingin rasanya menciumi wajah Abian, serta memeluknya dengan erat. Entah kenapa isi hati dan isi pikirannya itu berbeda.
"Kok iya doang? Biasanya juga cerewet" ucap Abian. Istrinya dua hari ini pendiam dan hemat bicara, seperti menganggap dirinya itu sebagai orang asing. Abian memaklumi sikap Zelvin yang mendadak pendiam, ia pasti kecewa.
Zelvin membalas pelukan Abian. "Jangan banyak tanya!" Zelvin menyembunyikan wajahnya di dada Abian. Ia menghirup bau Abian yang sangat ia rindukan itu.
"Hiks..." Zelvin menangis dalam dekapan Abian. Zelvin mengeluarkan semua isi hatinya ke Abian. Mulai dia merasa kesal, sedih, benci, kecewa, serta ketidak pekaan Abian.
Zelvin memukul pelan dada bidang Abian. "Keluarin semua unek-unek kamu. Aku siap dengerin daripada kamu pendam" ucap Abian sambil mengelus punggungnya.
Sekian lama Zelvin berbicara sambil menangis, pada akhirnya ia tertidur dalam pelukan hangat suaminya. Abian mengecup kening Zelvin, ia berpikir sejenak. Kenapa bisa ada yang ingin menghancurkan kebahagiannya dan juga keluarganya?
Pagi pun tiba, Zelvin tak sadar jika anak-anaknya harus sekolah dan juga Abian bekerja. Zelvin menyadari dirinya di kamar sendirian, kemana Abian itu?
Tanpa mencuci muka, Zelvin berlari menuju dapur. Sebenarnya nyawanya masih belum terkumpul dengan full.
Bruk!
Kakinya tidak sengaja menabrak meja, pada akhirnya tubuhnya tersungkur ke lantai. "Sayang!" Abian langsung mengangkat tubuh Zelvin.
Ketiga anaknya yang baru saja datang ke dapur terkejut dengan Zelvin yang diangkat Abian. "Papa kenapa?" tanya Kai.
Abian mendudukkan tubuh Zelvin ke kursi, serta ia mengambil air minum untuk Zelvin. "Abis jatuh" jawab Abian.
"Pelan-pelan aja, ga usah lari begitu. Ini diminum dulu" Abian menyodorkan segelas air putih ke Zelvin. Kenapa hari ini dia seperti orang linglung ya? Apa karena efek ia menangis semalam?
"Dimana yang sakit?" tanya Abian dengan lembut. Zelvin menggelengkan kepalanya, ia mencoba mengumpulkan nyawanya lagi.
Biasanya Zelvin klo ga dibangunin itu akan marah-marah ke Abian. Ia sangat ingin mendengarkan omelan Zelvin. "KENAPA GA BANGUNIN?!" tanya Zelvin sambil menggoyang-goyangkan bahu Abian.
"Kamu tidurnya nyenyak, aku ga tega buat bangunin" jawabnya.
"Terus? Harusnya bangunin, kamu kan nanti berangkat" ucap Zelvin. Abian menolehkan kepala Zelvin ke meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abizel Family (SoobJun)
RomanceKehidupan keluarga Abian dan Zelvin beserta ketiga anaknya yang penuh dengan drama yang tidak jelas, bisa dibilang sepele tapi bagi mereka kecuali Zelvin itu ga sepele. Mau tau kelanjutannya? Yuk bisa yukk baca ceritanya. Ver AU ada di tiktok Socbn...