"abang bobo dulu ya, papa mau ambil obat dulu" ucap Zelvin sambil mengelus kepala Bryan yg sedang berbaring itu.
Zelvin hendak berdiri tetapi Bryan langsung menarik tangan Zelvin. Bryan pun langsung memeluknya.
"papa disini aja temenin Bry" ucap Bryan. Mau ga mau Zelvin menuruti kemauan dari Bryan. Ia mengelus pelan kepala Bryan.
"abang cepet sembuh ya, papa sedih klo liat abang sakit kayak gini. Rasanya papa pengen nangis, papa sempet mikir apa papa ga becus ya jadi orang tua kamu?" ucap Zelvin sambil menahan tangisnya, ia tidak tega jika salah satu dari keempat orang yg ia sayangi tiba tiba jatuh sakit.
Walaupun Zelvin terlihat galak, tetapi ia peduli dengan anak anaknya dan juga suaminya sendiri. Zelvin mengusap air matanya dengan tangannya.
Bryan mendengar apa yg diucapkan oleh papanya itu, ia merasa bersalah karena kejadian yang menimpanya tadi siang. Ia pun terbangun lalu menangkup kedua pipi Zelvin dengan kedua tangannya sambil mengusap air mata papanya.
"paa, papa jangan merasa bersalah kayak gitu, ini emang salah Bry kok. Papa jangan nyalahin diri sendiri ya. Hati Bry sakit klo papa nangisin Bry kayak gini. Udah ya paa jangan sedih, ini emang waktunya buat Bry sakit kok. Nanti juga Bry sembuh sendiri, jangan nangis ya cantikku" ucapan Bryan membuat hati mungil Zelvin ini tersentuh, ia tidak kuat menahan tangisnya.
"hiks . . . abang papa sayang banget sama abang" Zelvin pun langsung memeluk Bryan dengan erat.
"papa kan udah Bry bilangin, papa jangan nangis loh ya" ucap Bryan sambil mengelus pelan punggung papanya yang sedang menangis.
"papa cuman terharu aja bang" Zelvin melepaskan pelukannya, lalu ia mengusap air matanya.
Mata Zelvin sembab ditambah lagi dengan hidungnya yang memerah. Zelvin mengusap lembut kepala Bryan sambil tersenyum.
"abang minum obat dulu ya, papa ambilin" Bryan hanya menjawab dengan anggukan. Zelvin mengambil obat obatan Bryan yg berada di laci dan juga air minum.
Zelvin membuka beberapa obat untuk diberikan ke Bryan. Zelvin pun menyodorkan obat ke Bryan.
"di minum ya bang" ucap Zelvin. Bryan pun nurut saja, ia tidak mau papanya sedih.
Setelah itu, Zelvin menaruh kembali gelas yang berisi air minum di atas meja.
"udah malem, abang tidur ya" Bryan mengangguk, ia pun membaringkan dirinya.
"papa nemenin Bry kan?" tanya Bryan.
"iya abang" Zelvin menarik selimut untung menyelimuti dirinya dan Bryan, lalu ia mencium kening Bryan.
"cepet sembuh ya abang" ucapnya sambil mengelus pelan rambut Bryan.
Bryan langsung memeluk papanya. Zelvin terkekeh dengan tingkah laku Bryan yang mirip dengan Abian ketika sakit.
Beberapa menit kemudian mereka berdua pun tertidur pulas. Sementara di kamar yang lain, Abian berguling guling ga jelas dikasurnya.
"merasa ada yang kurang di kamar ini, biasanya ada yang gua peluk, gua ciumin, gua ent- eh anjir auah" sambat Abian.
Dasar Abian yang malang ditinggal istrinya tidur bersama anak pertamanya itu.
Keesokan harinya, Zelvin terbangun dengan jam alarm yang menyala diponselnya. Ia pun segera bangun. Zelvin melepaskan pelukan Bryan dengan pelan, lalu ia berjalan ke kamar mandi yang berada di kamar Bryan untuk mencuci muka.
Setelah itu, ia keluar dari kamar Bryan lalu berjalan menuju dapur. Ia memotong sayur sayuran seperti wortel, brokoli dan lain lain.
Ketika ia sedang sibuk memotong sayur, tiba tiba ada tangan yang melingkar diperutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abizel Family (SoobJun)
RomanceKehidupan keluarga Abian dan Zelvin beserta ketiga anaknya yang penuh dengan drama yang tidak jelas, bisa dibilang sepele tapi bagi mereka kecuali Zelvin itu ga sepele. Mau tau kelanjutannya? Yuk bisa yukk baca ceritanya. Ver AU ada di tiktok Socbn...