Kai pun keluar dari kamarnya dan turun menuju ke dapur. "selamat pagi" ucap Kai dengan senyum khasnya. Zelvin menoleh ke arah Kai.
"pagi juga adek, mau peluk?" tanya Zelvin. Kai merasa senang sekali, ia pun berjalan menghampiri papanya dan memeluknya. Zelvin mengelus pelan kepalanya.
"sana duduk di samping abang" ucap Zelvin. Kai pun melepaskan pelukannya dan duduk disamping Terry.
Kai merasa ada yang kurang di sini, ia pun menoleh noleh eh malah salpok sama bapaknya yang dari tadi cemberut sambil liatin papanya.
"dad kenapa cemberut kayak gitu?" tanya Kai. Abian yang ditanyain gitu cuman mengangkat bahunya.
Zelvin pura pura tidak tau, dia emang sengaja mendiami Abian. Ia masih sebel dengan kejadian tadi pagi.
"udah kalian makan ya, bentar lagi kan sekolah" Mereka pun mengangguk.
Acara sarapan dimulai dengan keheningan, hanya suara sendok yang memenuhi ruangan itu. Setelah itu, acara makan mereka pun selesai. Zelvin membereskan piring, gelas dan lain lain dibantu oleh ke dua anaknya. Lupakan dengan Abian, ia masih ngambek dengan Zelvin.
Kegiatan mereka pun selesai, Terry dan Kai pun pamit ke Zelvin serta Abian untuk berangkat sekolah.
"papa, daddy kita berangkat dulu ya" ucap Terry.
"iya, hati hati dijalan, jangan ingat ngebut. Oh iya adek, tolong ya abangmu pas absensi nanti dikasih tau klo dia ga masuk karena sakit" mereka mengangguk. Lalu pergi meninggalkan Abian dan Zelvin yang masih berada di dapur.
Zelvin menoleh ke arah Abian yang sedang ngambek itu, ia terkekeh dengan sikap Abian. Ia pun memeluk tubuh Abian, sekalian mencium pipinya.
"kamu marah ya dad?" ujar Zelvin dengan nada manja itu. Zelvin memasang muka sedihnya itu ke Abian.
Abian tetap saja cuek kepada Zelvin, padahal dirinya saja ingin menggigit pipi Zelvin. Ia mana tahan melihat kegemasan istrinya itu.
Zelvin kesal dicuekin seperti itu. Ia pun duduk di pangkuan Abian kemudian memeluknya.
"gitu ya? okei aku pergi aja deh" Zelvin hendak berdiri.
Abian menarik tangan Zelvin agar ia jatuh dalam pangkuannya, kemudian memeluknya.
"jangan pergi ya sayangku cintaku" ucap Abian dengan nada manja.
"iya iyaa, udah ah aku mau nyamperin abang"
"nanti kan bisa sayang"
"ga bisa, ini udah waktunya sarapan. Abang belum makan loh"
"ya udah deh"
Zelvin mencium pipi Abian, kemudian ia berdiri untuk mengambil mangkuk. Ia pun menuangkan sup buatan Abian itu ke mangkuk kemudian menaruhnya di nampan.
Dengan hati hati Zelvin berjalan menuju kamar Bryan yang berada di lantai 2. Ia pun membuka pintu kamar Bryan.
Zelvin berjalan menuju meja dekat kasur Bryan. Zelvin menatap sedih anaknya pertama itu sedang terbaring lemas karena semalaman sakit. Zelvin berdiri lalu membuka gorden kamar Bryan.
Bryan merasa ada cahaya cahaya masuk di kamarnya itu pun segera membuka matanya, ia menoleh ke beberapa arah kamarnya ternyata papa kesayangannya masuk ke dalam kamarnya.
"papa" panggil Bryan sambil menyenderkan dirinya di headboard kasurnya.
Zelvin mendengar suara Bryan itu langsung menoleh. Kemudian ia menghampiri Bryan dengan tersenyum. Zelvin mengelus pelan kepala Bryan.
"abang udah mendingan?" tanya Zelvin dengan nada khawatirnya.
Bryan mengangguk, "Bry udah mendingan kok, papa jangan khawatir" jawabnya dengan memegang erat tangan papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abizel Family (SoobJun)
RomanceKehidupan keluarga Abian dan Zelvin beserta ketiga anaknya yang penuh dengan drama yang tidak jelas, bisa dibilang sepele tapi bagi mereka kecuali Zelvin itu ga sepele. Mau tau kelanjutannya? Yuk bisa yukk baca ceritanya. Ver AU ada di tiktok Socbn...