Zelvin langsung meninju wajah Abian serta menendang perut Cakra. Walaupun tinju dan tendangan Zelvin tak sekuat mereka, klo diliat lawannya sama sama dalam keadaan boyok ya langsung deh. Mereka pun berdua sama sama tersungkur dilantai. Zelvin menatap kedua orang itu dengan tatapan tajam sepertinya ia sedang menahan emosi.
"Klo berani, sini pukul gua!" pinta Zelvin dengan nada sedikit meninggi. Mereka berdua menggelengkan kepalanya.
"Budeg apa gimana? Gue suruh pukul gue ya pukul, gue ga butuh gelengan kepala lo berdua" tegas Zelvin.
"Sayang" lirih Abian. Zelvin menoleh ke arah Abian dengan tatapan tajamnya, Abian merasakan jika Zelvin sudah marah besar ke dirinya dan juga Abian.
Zelvin menoleh ke arah Cakra. "Buat lo Cakra" ucapnya sambil telunjuknya diarahkan lurus ke wajah Cakra.
"Udah gue bilang jangan ganggu gue Cakra, gue ga suka sama lo bangsat. LO GA PUAS GANGGU GUE MULU?! GUE DULU ANGGAP LO ABANG, TETAPI KAYAKNYA GA COCOK BUAT LO. GEGARA LO UDAH BIKIN GUE HAMPIR TRAUMA. LO EMANG GA NYADAR AKAN KELAKUAN DIRI LO SENDIRI. TETAPI GUE YANG KENA IMBAS!!" teriak Zelvin dengan nada emosinya.
"LO MABUK BERAT DAN HAMPIR BIKIN GUE TRAUMA KLO GA DI LERAI SAMA MAVEN DAN JEVAN, MUNGKIN LO GA BAKAL PERNAH LIAT GUE PAKE MATA LO SENDIRI!" Zelvin menahan air matanya, kemudian menetralkan napasnya yang sudah menggebu-gebu karena emosi.
"DAN KENAPA GUE NGEHINDARI LO?! PASTI LO MAU NANYA INI KAN?!" tanya Zelvin. Cakra hanya menggelengkan kepalanya saja.
"Karena gue mikir lebih baik jauhin lo daripada gue disamping lo terus-terusan. Lo bukan sekedar suka sama gua Cak, tetapi obsesi. Niat gue masih baik masih anggap lo temen, tetapi mungkin untuk sekarang udah engga. Oh iya lupa LO UDAH MUKUL ANAK GUE BANGSAT!" Zelvin menendang tubuh Cakra. Emosinya tak bisa ditahan.
"Hiks . . . lo dulu bilang katanya mau liat gue bahagia, tetapi sekarang kenapa ganggu kehidupan gue Cakra? Hiks . . . Gue mohon jangan ganggu kebahagiaan keluarga gue. Gue dulu emang sebel sama Abian, bukan benci. Gue ngehargai Abian yang udah ngeluluhin hati gue, walaupun caranya salah. Tetapi dia selalu ada buat gue tanpa gue minta tolong"
Zelvin jongkok kemudian ia menangis sekencang mungkin. "Hiks . . . Abian beda sama lo Cakra walaupun sama sama suka sama gue tetapi dia punya caranya sendiri. Dia masih mau jaga gue, bukan lo yang hampir ngerusak gue"
"Zel, gua ga bermaksud kayak gitu. Gua hilang kendali, maaf selama ini bikin lo menderita" jawab Cakra dengan oenuh penyesalan. Cakra hendak meraih tangan Zelvin tetapi langsung ditangkis oleh Zelvin.
"Minta maaf lo telat Cakra. Gue sebenernya udah maafin lo dari lama, tapi sakitnya masih membekas. Cari pengganti gue, jangan ganggu keluarga gue" Zelvin menghampiri Abian.
"Ini sakit ga? Maafin aku hiks" Abian tersenyum, lalu memeluk Zelvin.
"Aku gapapa sayang, jangan khawatir" jawabnya, Zelvin langsung menyentil dahinya.
"Gapapa kayak gimana? Ayo pulang" ajak Zelvin. Zelvin membantu Abian berdiri kemudian meninggalkan Cakra yang terdiam menatap Zelvin dan Abian itu.
Ketiga anaknya menghampirinya. Kai membantu Zelvin membopong tubuh Abian. Zelvin mengkode kedua anaknya untuk membantu Cakra berdiri juga.
Dengan rasa terpaksa, Terry dan Bryan menghampiri Cakra. Bryan menepuk pelan bahu Cakra. "Cari pengganti lain, sorry gua ga ngasih tau klo papa gua itu Zelvin yang selama ini lo cari-cari"
Cakra hanya tersenyum kecil. "Gapapa mungkin ini pelajaran bagi gua. Semoga kalian bahagia terus" lirihnya. Terry dan Bryan mulai membantu tubuh Cakra.
"Harus itu bang. Gua ga nyangka perilaku lo sama papa gua bang" ucap Terry.
"Gua tau gua salah, tetapi kenapa Zelvin ga ngasih tau gua dari dulu? Kenapa harus ditutupin? Padahal itu keadaan gua lagi hilang kendali" lirih Cakra.
"Mungkin papa masih pengen temenan sama lo bang" jawab Bryan.
"Sorry udah mukul lo ya" ucap Cakra. Bryan hanya mengangguk. Mereka pun mengantarkan Cakra ke mobil Cakra.
"Makasih udah nganterin gua. Titip salam buat Zelvin, gua minta maaf banget dan semoga kalian bahagia" Terry dan Bryan mengangguk paham. Mereka pun berpamitan kemudian pergi meninggalkan Cakra.
Mereka pun sampai di rumah. Bryan dibantu oleh Kai membopong tubuh Abian. Sedangkan Zelvin, ia tadi habis dimarahin oleh sang anak karena membopong tubuh seberat Abian, mau tidak mau ia menurut saja.
Bryan dan Kai menyuruh Abian untuk duduk di sofa ruang tamu. Zelvin mulai mengambil kotak P3K untuk mengobati Abian.
"Klo sakit bilang" ucap Zelvin sambil mengobati pipi Abian.
"Engga, aku liat kamu aja udah ngerasa sembuh kok" jawab Abian. Ketiga anaknya yang mendengar ucapan Abian itu mendadak ingin muntah.
"Sakit juga ya tinju kamu" lirih Abian tetapi masih bisa didengar.
"Eh gua keinget papa ngamuk tadi, beh keren. Jarang-jarang liat papa semarah itu" ucap Kai. Zelvin hanya bisa menahan malu, jujur dia ngelakuin gitu malah malu.
"Papa ga ngelarang kalian ke cafe Cakra. Jangan terlalu dendam sama orang ya, ga baik" ucap Zelvin dianggukin oleh ketiga anaknya.
Saat ini Zelvin dan Abian sudah berada di kamar. Sedangkan ketiga anaknya, mereka dibebaskan mau main game dirumah atau main diluar sama temen temen mereka.
Zelvin berbaring diatas tubuh Abian sambil memeluknya, sedari tadi ia menangis karena tidak tega melihat wajah Abian yang penuh lebam itu. Abian hanya bisa menenangkan Zelvin dengan mengelus punggungnya.
"Udah loh sayang, aku gapapa" ucap Abian untuk penenang Zelvin.
"Hiks . . . tapi kamu kayak gitu karena aku" jawabnya.
"Cup cup cup, aku ngerelain diriku terluka buat ngelindungi kamu. Aku gamau kamu diambil sam-" ucapan Abian terjeda, Zelvin menutup mulut Abian dengan tangannya.
Abian meringis karena mulutnya tadi ditinju oleh Cakra hingga berdarah sekarang malah kena tangan Zelvin. Zelvin pun panik ia menjauhkan tangannya dari mulut Abian.
"Kok kamu ga bilang klo itu sakit hiks . . . aku tadi ninju kamu kena mulut kan?" tanya Zelvin sambil menatap Abian. Kesempatan ini jangan sampai dilewatkan oleh Abian, ia pun mengangguk.
"EH BENERAN??" tanya Zelvin. Mulut Abian mulai mengerucut kemudian ia mengangguk.
Zelvin langsung terbangun. Ia mendekatkan wajahnya tepat diatas wajah Abian. Ia mengecup sekilas bibir Abian.
Cup
"Udah ya" ucap Zelvin. Sayangnya Abian kurang puas, ia lagi lagi mengerucutkan bibirnya.
Zelvin mendekatkan bibirnya lagi dan bibir Abian. Ia melumat bibirnya. Abian menekan kepala Zelvin untuk memperdalam ciumannya.
Mereka saling beradu mulut. Abian membalikkan tubuh Zelvin, ia menindih tubuh Zelvin kemudian mencium bibir Zelvin dengan rakus.
"mmphhh" Zelvin menepuk nepuk dada Abian untuk melepaskan ciumannya. Tetapi tak kunjung dilepaskan, ia langsung mencubit pinggang Abian.
Abian pun melepaskan ciuamnnya. Abian menatap napsu bibir Zelvin yang bengkak karenanya. "Hah . . . Hah . . . AKU HAMPIR GA BISA NAPAS ANJ- MMPHH"
Abian melahap lagi bibir tebal milik Zelvin dan melumatnya, tidak lupa ia mengigit pelan bibir Zelvin agar Zelvin membuka lebar mulutnya.
"TOLONG!" guman Zelvin.
TBC
jangan lupa vote, gue post ulang ini tadi ngelag anjir
KAMU SEDANG MEMBACA
Abizel Family (SoobJun)
RomanceKehidupan keluarga Abian dan Zelvin beserta ketiga anaknya yang penuh dengan drama yang tidak jelas, bisa dibilang sepele tapi bagi mereka kecuali Zelvin itu ga sepele. Mau tau kelanjutannya? Yuk bisa yukk baca ceritanya. Ver AU ada di tiktok Socbn...