Kai berlari memasuki supermarket, dirinya sempat melihat papanya berada di supermarket. Ia juga melihat sosok pria dewasa seperti sosok itu bukan daddynya soalnya Daddy nya ga kayak gitu modelannya. Ia hafal betul dengan postur tubuh Abian.
Kai mulai panik, ia takut hal hal yang tidak diinginkan terjadi. Ia mulai menghampiri Zelvin. Kai bisa merasakan ketakutan Zelvin.
Sebelum itu, ia pun berhenti. Jika dirinya yang menolong papanya, pasti akan membuat keributan di supermarket. Kai menoleh noleh ke beberapa arah dan untungnya dirinya menemukan salah satu pegawai supermarket itu. Ia menghampiri pegawai itu.
Ia memikirkan ide untuk membantu papanya, masa dirinya tiba tiba bilang 'KAK TOLONG PAPA SAYA MAU DIENT-' eits ga jadi, bisa bisa gawat sih. Tidak mungkin jika dirinya yang menolong papanya, sebenarnya dirinya bisa saja akan tetapi dirinya sedang memakai seragam sekolah, ia lupa tidak memakai hoodienya.
Hoodienya saja masih tertinggal dimotornya karena panik, Kai pun memikirkan sebuah ide untuk membantu papanya. Agar dirinya juga tidak terkena masalah dan menyeret nama sekolahannya, klo namanya sendiri ga masalah. Ia menoleh ke arah pegawai dan bingo idenya begitu saja terlintas diotaknya.
Kai berjalan menghampiri pegawai itu. "kak, boleh minta tolong ga?" tanya Kai. Pegawai itu menoleh ke arahnya lalu tersenyum.
"boleh, ada yang bisa saya bantu?" tanya pegawai itu sambil tersenyum.
"ini saya mau nyari minuman yang tutupnya ungu kak, tadi saya nyari belum ketemu" jujur saja dia terpaksa alasan kayak gini, soalnya klo dirinya tiba tiba narik tangan Zelvin malah dikejar balik.
"mari dek ikuti saya" ujar pegawai itu. Pegawai itu berjalan didepan Kai.
Pegawai itu juga melihat Zelvin dan Cakra, Zelvin terlihat seperti ketakutan.
"siapapun tolongin gua" guman Zelvin.
"HEY PERGI KAMU, JANGAN GANGGU PELANGGAN SAYA ATAU SAYA PANGGILKAN SATPAM??!" teriak pegawai supermarket itu, mau ga mau Cakra pergi meninggalkan Zelvin.
"huh akhirnya . . ." lirih Zelvin. Akhirnya dirinya bisa bernafas dengan lega.
Pegawai dan Kai menghampiri Zelvin. Zelvin terduduk lemas akhirnya ada yang melihatnya hampir saja dirinya dalam bahaya.
"kak kamu gapapa?" tanya pegawai itu. Zelvin menggelengkan kepalanya.
"eh maaf ya dek saya hampir lupa, buat minumannya yang tutup ungu yang adek maksud ada dibagian teh" ucap pegawai itu sambil mencoba menenangkan Zelvin.
"kak terima kasih banyak ya atas bantuannya, saya bawa pulang papa saya dulu" jawab Kai.
"papa kamu dek ini?" tanya pegawai.
"iya kak"
"ya sudah, saya tinggal dulu ya" Kai mengangguk, pegawai itu pun pergi meninggalkan Zelvin dan Kai.
"papa gapapa kan?" tanya Kai.
"papa gapapa kok, ayo pulang" jawab Zelvin dengan tersenyum ke arah Kai.
Mau tersenyum kayak gimanapun Kai bisa tau jika papanya sedang tidak baik baik saja, daripada banyak tanya mending dia mengajak Zelvin pulang. Kai pun menuntun Zelvin keluar dari supermarket dan menuju ke motornya.
Abian sedang merasa khawatir dengan Zelvin, telpon Zelvin tidak diangkat sama sekali dan chatnya pun ga dibalas.
"aduh mbul gua kemana" Abian mondar mandir di sofa ruang tamunya. Sedangkan Bryan, dirinya masih main game didalam kamar.
Jujur saja hati Abian tidak tenang, dirinya takut Zelvin kenapa-kenapa. Abian ingin sekali menghampiri Zelvin tetapi ia takut dimarahin oleh Zelvin karena menghampirinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/377179726-288-k461240.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Abizel Family (SoobJun)
RomanceKehidupan keluarga Abian dan Zelvin beserta ketiga anaknya yang penuh dengan drama yang tidak jelas, bisa dibilang sepele tapi bagi mereka kecuali Zelvin itu ga sepele. Mau tau kelanjutannya? Yuk bisa yukk baca ceritanya. Ver AU ada di tiktok Socbn...