Part 8

367 44 6
                                    

Dengan muka lesu Abian berjalan menuju kamar Bryan, ia berharap Bryan bisa ia ajak curhat. Abian memasuki kamar Bryan lalu duduk disamping Bryan yang sedang main game.

Bryan terkejut tiba tiba Daddy nya ada didepannya, biasanya juga memarahinya kayak bilang sakit kok ngegame? lah kali ini ia merasa ada yang berbeda didalam diri bapaknya ini. Apa mungkin di ngambekin papanya? abis dimarahin? diusir kah? atau . . . Ah jangan berpikir aneh aneh Bryan walaupun itu bisa bikin dirimu sendiri bahagia.

"kenapa lo dad?" tanya Bryan. Abian pun menoleh dengan muka yang masih kusut itu.

"abis dimarahin papa" jawab Abian. Dugaan Bryan ternyata ada benarnya juga, ga mungkin bapaknya ini lesu tanpa sebab.

"kenapa?" tanya Bryan.

"ga dibolehin ikut ke supermarket, katanya suruh jagain lu"

"yaa mampus, tapi gua tadi juga ga dibolehin"

"sama sama mampus dah"

"dari pada lesu gitu dad, mending mabar"

"hah? mabar paan?"

"berbie, ya ml lah kocak"

"oh oke"

Sedangkan Zelvin, ia berjalan jalan diluar dengan rasa bahagianya. Akhirnya bebannya tidak mengikutinya, sebenarnya walaupun mereka ngikutin Zelvin yaa Zelvin tetep ngerasa bebas. Cuman kali ini kayak beda aja, dia mau ngapain ga ada yang ngelarang.

Biasanya juga klo dia muter muter mau gimana pun mereka khawatir mulu, duh gini ya rasanya jadi Ratu disuatu kerajaan. Tapi bedanya Zelvin ga punya kekuasaan di daerahnya, lagian bukan Ratu beneran awoakwoak.

Zelvin memasuki supermarket, ia membeli beberapa keperluan rumah. Pada saat ia sedang memilih beberapa jajan yang ingin ia beli, tiba tiba dirinya menabrak seseorang yang tubuhnya lebih tinggi darinya.

"kamu gapapa?" tanya orang itu, untung saja Zelvin ga jatuh.

"gapapa kok" jawab Zelvin.

"eh Zelvin? ini gua Cakra" ucap orang itu dengan tersenyum ke arahnya. Zelvin seketika terkejut, sudah lama ia tidak bertemu dengan kawan lamanya ini.

"loh Cakra, ini lo?" tanya Zelvin dengan nada sedikit keras.

"haha iya, lo makin pendek aja" ejek Cakra. Senyum Zelvin seketika luntur dibuatnya.

"kurang ajar lo" kesal Zelvin.

"gua mau nanya Zel"

"mau nanya apa?"

"lo dulu kenapa tiba-tiba jauhin gua? apa gegara gua nyatain perasaan ke lo?" pertanyaan Cakra seketika membuat Zelvin terdiam.

Oh iya Cakra dan Zelvin itu satu kelas ya, mereka lengket banget kemana mana selalu bareng. Klo Abian itu beda kelas sama Zelvin bisa dibilang pengagum rahasia tapi dikejar kejar sampe mampus wkwk.

Pas itu Zelvin lagi kumpul sama temen temennya termasuk Cakra juga ada. Zelvin cerita dia deket sama seseorang yang namanya Vella. Vella itu cewe yang disukai Zelvin, walaupun Zelvin sering dibilang cantik sama Vella cuman klo udah suka ya bodo amat, yang penting pacarnya bahagia.

Cakra ngerasa hatinya kayak hancur denger Zelvin deket sama seseorang termasuk Vella. Pada saat itu Cakra ngajak Zelvin ketemuan ke sebuah cafe dideket sekolah. Mereka ketemu pas Zelvin abis nganter Vella pulang.

Disitulah Cakra jujur tentang perasaannya ke Zelvin. Ia langsung terkejut mendengar ucapan Cakra, bisa bisanya ada salah satu temennya yang gay, sebenarnya Zelvin ga masalah cuman kenapa harus dia yang disukai oleh temennya? Pada saat itu perasaan Cakra ditolak mentah mentah oleh Zelvin.

Keesokan harinya Cakra dateng ke kelas, biasanya sudah disambut oleh Zelvin tetapi tumbenan sekali tidak ada Zelvin dikelas, apa Zelvin marah dengannya? atau sengaja menjauhinya?

Saat di kantin Cakra mendengar berita Zelvin berpacaran dengan Vella. Ya dirinya memaklumi itu, Zelvin memang ga suka cowo. Ia cuman berharap dirinya masih berteman dengan Zelvin.

Ketika Cakra berpapasan dengan Zelvin, dirinya selalu menyapa Zelvin. Tetapi Zelvin selalu mengabaikan dan tidak peduli ke dirinya. Ternyata apa yang dipikiran Cakra itu beneran ada faktanya. Pada saat itu mereka jadi asing.

Beberapa bulan sebelum kelulusan, Cakra mendengar kabar jika Zelvin putus dengan Vella karena Vella selingkuh. Dirinya hendak menelpon Zelvin tetapi ia berpikir, lebih baik dirinya diam saja. Cakra belum tau tentang hubungan Zelvin dan Abian.

"kenapa diem aja zel?" tanya Cakra.

"gapapa, gue mau ke kasir" Zelvin mendorong troli hendak menjauhi Cakra. Tetapi Cakra malah menahan tangannya.

"jawab gua dulu zel"

"apa?"

"di hati gua masih ada lo, gua mohon terima hati gua"

"gue ga suka sama lo Cakra. Udah pulang aja lo" Zelvin mendorong pelan badan bongsor Cakra. Zelvin hendak pergi tetapi Cakra malah memegang erat tangan Zelvin.

Di satu sisi Abian dan Bryan sedang mabar, biasalah bapak anak itu gabut terus juga abis pundung gegara dimarahin Zelvin. Abian menoleh kearah Bryan yang asik membantai musuh musuh.

"Bry" panggil Abian.

"hm? ada apa dad?" tanya Bryan yang masih asik menatap layar ponselnya sambil main game.

"perasaan gua kok ga enak" jawab Abian dengan nada kekhawatirannya.

"perasaan dad doang kali, papa baik baik aja kok. Percaya aja" ucap Bryan dengan santainya. Abian hanya mengangguk saja, semoga saja istrinya tidak kenapa kenapa disana.

Tangan Zelvin masih dicengkeram oleh Cakra. Zelvin hendak melepaskannya tetapi tenaganya berbeda dengan Cakra. Rasanya ingin menangis saat ini, ia menyesal keluar sendirian.

Dia bingung harus apa, badannya bergetar karena ia menahan rasa sakit ditangannya serta menahan tangisannya.

"Abian tolong" guman Zelvin.

"gua mohon Zel, gua udah nyari lo kemana mana. Gua kangen sama lo, lo ga kangen gua Zel?" Zelvin langsung menggeleng.

"harusnya jawab pake suara dong cantik, rambut lo udah sedikit panjang aja. Dulu klo rambut lo udah segitu langsung lo potong" Cakra mengelus pelan rambut Zelvin. Zelvin langsung menepis tangannya.

"ga usah pegang pegang, najis lo" ucap Zelvin.

Cakra tersenyum dengan jawaban Zelvin, ia langsung memegang dagu Zelvin. Ia tidak peduli dengan keadaannya masih di area Supermarket walaupun sedikit sepi hanya ada beberapa orang saja yang disitu termasuk Zelvin dan Cakra.

"bibir lo kayaknya manis Zel, boleh gua coba ga?" Zelvin langsung menampar wajah Cakra sekuat mungkin, lalu dirinya pergi meninggalkan troli yang berisi beberapa barang saja, untungnya dia belum ambil banyak.

Cakra berjalan cepat menghampiri Zelvin, dan dirinya menarik tangan Zelvin. Zelvin menunduk jujur saja dirinya sekarang takut, dia butuh Abian ataupun salah satu dari ketiga anaknya.

"eits mau kemana manis?" tanya Cakra dengan nada menggodanya, Zelvin mendengarnya saja hendak muntah.

Zelvin melangkah mundur perlahan lahan karena dirinya berada di depan kulkas minuman, Cakra malah maju. Sebenarnya Zelvin bisa berlari tapi Cakra larinya lebih cepat darinya, sekarang dirinya merasa lemas, berharap ada salah satu sosok keluarga yang ia sayangi menolongnya.

"LAH JANCOK ITU PAPA GUA"



















































tebakk kira kira yang nongol Kai atau Terry??

haiiiiii ahahaha lama yh?? maap yang, gue sibuk soalnya. Sekarang gue sempetin post. Maap klo kurang nyambung ehehehehehe.

Abizel Family (SoobJun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang