Part 4

472 55 3
                                    

Hari sudah malam, dan mereka masih berkumpul di ruang keluarga sambil menonton TV bersama. Terry dan Kai duduk di karpet, sementara Bryan, Zelvin, dan Abian duduk di sofa. Bryan bersikap manja, memeluk Zelvin erat-erat. Zelvin dengan lembut mengelus pelan kepala anak pertamanya itu.

Abian melirik Bryan yang tengah bersandar nyaman di pelukan Zelvin. Sejujurnya Abian merasa cemburu ingin rasanya membuang Bryan dari rumah ini.

Bryan menyadari jika Abian menatapnya dengan tatapan cemburu itu, ia langsung tersenyum kemenangan. Bryan pun menjulurkan lidahnya ke arah Abian.

"kurang ajar!" ucap Abian sambil menatap kelas ke Bryan. Zelvin mendengar suara Abian itu langsung menoleh ke arahnya.

"kamu tadi bilang apa ian?" tanya Zelvin ke Abian.

"bukan apa apa kok sayang" balas Abian dengan tersenyum ke arahnya. Zelvin hanya mengangguk paham.

Zelvin mengelus pelan kepala Bryan. Bryan merasa nyaman jika dipeluk seperti itu.

"abang pusing ga?" tanya Zelvin dengan nada lembut. Bryan sedikit mendongak ke arah Zelvin.

"sedikit pa" balas Bryan, kemudian ia memeluk erat papanya itu.

Zelvin tau kebiasaan mereka jika sakit, setiap salah satu keluarga ada yang sakit kemungkinan besar mereka akan lebih manja ke Zelvin.

"manja banget kayak Abian" batin Zelvin sambil mengelus lembut kepala Bryan.

Di satu sisi, Abian merasa iri perhatian Zelvin selalu ke Bryan. Abian pun menghampiri Zelvin lalu Abian memeluknya, ya dia tidak peduli jika disitu masih ada Bryan yang memeluk Zelvin.

"sayangg, aku jangan dicuekin" ucap Abian dengan memasang muka cemberut. Zelvin menoleh ke arahnya lalu tersenyum kecil.

"bukan dicuekin, tapi kamunya aja yang kayak menjauh gitu" balas Zelvin.

Abian pun melepaskan pelukannya dari Zelvin, ia lagi lagi memasang muka cemberut, untungnya Zelvin sabar akan kelakukan Abian yang terbilang seperti anak kecil jika sudah merasa iri atau cemburu.

"jangan cemberut gitu, peluk aku sini" Zelvin pun menarik tangan Abian, Abian pun memeluknya.

"hadeh yang satu sakit, yang satunya cemburuan, yang dua nya asik nonton" batin Zelvin.

Beberapa jam kemudian, mereka masih menonton tv dan keadaan Zelvin masih di peluk oleh Bryan dan Abian.

Kai merasa jika perutnya berbunyi, ia pun menoleh ke arah Zelvin.

"papaaa" ucap Kai dengan nada lembutnya itu. Zelvin yang merasa dipanggil itu ia pun menoleh ke arah Kai.

"ada apa dek? kamu laper?" tanya Zelvin ke Kai. Kai menjawab dengan anggukan.

"abang lepasin pelukannya ya, sama ian juga" ucap Zelvin. Bryan dan Abian pun melepaskan pelukannya.

"sekarang kita ke dapur, waktunya makan malam" ucap Zelvin. Ia pun berdiri meninggalkan suami dan ketiga anaknya itu.

Sementara Zelvin menyiapkan makanan, ke empat perusuh itu duduk manis di kursi.

"gua punya tebak tebakan" ucap Kai dengan rasa semangatnya itu.

"paan?" jawab Terry.

"halah palingan ga nyambung" ucap Abian seakan ia tau jika tebak tebakan Kai berakhir ga nyambung.

"mie mie apa yang jadi aplikasi?" tanya Kai. Abian dan Terry itu berpikir untuk menjawab. Sedangkan Bryan, ia tidak ada tenaga karena merasa dirinya pusing.

"mie? mie chat?" ucapan Terry itu membuat Zelvin menoleh ke arahnya. Zelvin hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar tingkah laku anaknya yg ga jelas itu.

"anjir kocak banget hahahaha" tawa Kai menggelegar setelah mendengar jawaban abangnya itu.

"bener kan?" tanya Terry.

"salah kocak, dad tau kaga? klo kaga, gua kasih tau" tanya Kai. Abian pun menggelengkan kepala menandakan ia tidak tau maksud dari tebak tebakan dari Kai.

"jawabannya . . . mie crosoft word HAHAHAHA" Kai tertawa sendiri, Terry dan Abian hanya saling tatap tatapan. Lelucon Kai sangatlah garing.

"duh kasihan ga ada yang ketawain, ini makannya" Zelvin menghampiri mereka berempat, lalu menaruh makanannya di meja.

Zelvin menoleh ke arah Bryan, wajahnya begitu pucat. "Bang Eric, kamu pindah di sampingnya daddy dulu ya. Papa mau duduk disamping Bang Bryan" Terry pun menuruti ucapan Zelvin.

Zelvin pun pindah di samping Bryan, lalu memegang jidat Bryan. Ia khawatir jika Bryan demam dan benar sana Bryan demam.

"bang demam kamu tinggi loh, makan dulu terus nanti minum obat ya" Bryan hanya menjawab dengan anggukan.

Mereka pun memulai kegiatan makan malam bersama hingga selesai.

"paa, bryan pusingg" ucap Bryan sambil memeluk Zelvin. Zelvin pun menoleh ke arah Bryan, lalu mengelus
lembut kepala Bryan.

"abang ke kamar dulu ya" jawab Zelvin. Bryan menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

"kenapa gamau? papa mau beresin ini dulu" bukannya Bryan melepaskan pelukannya. Tetepi ia malah mempererat pelukannya.

"abang maunya sama papa" mau ga mau Zelvin hanya bisa menuruti Bryan.

Zelvin langsung menatap ke dua anaknya dan satu suaminya itu. Tiba tiba mereka bertiga pura pura melihat ke arah lain.

"jangan kayak gitu kalian. Beresin baru kalian tidur!!!" ucap Zelvin.

Zelvin dan Bryan pun meninggalkan dapur. Sedangkan Abian, ia mendadak memasang muka cemberutnya itu. Terry sempat menoleh dan tidak sengaja melihat raut muka bapaknya yg terbilang unik itu, ia pun segera menarik bahu Kai untuk mendekat.

"liat tuh" bikin Terry. Kai pun ikut menoleh ke arah Abian.

"anjir bang sumpah itu bapak kita?" bisik Kai.

"ya klo dia bukan bapak kita ya kita kaga disini kocak" bisik Terry.

"Bryan menang mulu, gua kapan anying. Gua juga pengen ama Zelvin, pelukanlah kokopanlan malah semuanya diambil ama Bryan" gerutu Abian sambil membersihkan meja itu.

"frontal banget tuh mu-" ucapan Kai itupun terpotong karena Terry menutup mulutnya.

"goblok keras banget suara lu" balas Terry. Abian merasa dirinya digibahin oleh dua sosok manusia disampingnya itu pun langsung menoleh dan menatap tajam kearah mereka berdua.

"lo gibahin gua?" tanya Abian. Mereka berdua pun menggelengkan kepala.

"ga usah boong, gua tau kalian gibah" lanjut Abian. Pada akhirnya mereka berdua mengangguk.

"HUAAA BRYAN BANGSAT!" rengek Abian.

Seketika Terry dan Kai itu pun saling tatap menatap satu sama lain. Mereka heran dengan kelakuan bapak mereka ini.

"bang, dad kenapa?" bisik Kai. Terry pun menjawab dengan gelengan kepala.















































GANTENG BANGET UEUEUEUEUEUEUEEUEUUEUEUEUEUEUEUE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GANTENG BANGET UEUEUEUEUEUEUEEUEUUEUEUEUEUEUEUE

segini dulu ya, sorry klo ga nyambung
katakan semangat untuk pacar subin ini ahahahaha

Abizel Family (SoobJun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang