Part 10

345 32 2
                                    

Flashback

"Zel, nanti pulang sekolah ke cafe deket sekolah" ucap Cakra.

"Ada apa Cak?" Zelvin menatap Cakra keheranan. Cakra terkekeh melihat kelakuan Zelvin, ia pun mencubit pelan pipi Zelvin.

"Udah nurut aja. Btw jangan bilang ke temen-temen, gua cuman mau ngomong empat mata sama lo" Zelvin mengangguk paham.

"Iya sehabis gua nganterin Vella"

Bel pulang pun berdering menandakan jam pelajaran telah usai. Cakra keluar duluan dari kelas. Sedangkan Zelvin, dirinya masih sibuk membereskan mejanya itu.

Tuk

Zelvin merasa ada yang melempari kepalanya dengan bola berbentuk kertas, ia pun menoleh ke arah jendela. Si pelaku hanya tersenyum ke arah Zelvin.

"Lo ngapain lagi, Bian?" kesal Zelvin. Pelaku pelemparan bola kertas itu Abian.

"Cuman mau liatin lo doang kok" seketika bulu kuduk Zelvin berdiri.

"Aku pulang dulu ya cantik, kamu hati-hati di jalan" pamitnya. Abian tersenyum lalu melambaikan tangannya ke arah Zelvin.

"Stop bilang gua cantik njing, gua cowo!" kesal Zelvin.

"Bisa bisanya gua disukai cowo. Apa emang gua terlalu cakep ya? makanya cewe ataupun cowo suka sama gua haha" guman Zelvin dengan kepedeannya.

Setelah beberes, Zelvin keluar dari kelasnya dan menuju ke parkiran sekolah, ia mengantar Vella pulang. Kemudian ia kembali ke cafe dekat sekolah, sesampainya disana. Benar saja sampai disana Cakra sudah menunggunya. Cakra merasa ada Zelvin datang itupun menoleh ke arahnya.

Cakra tersenyum. "Gue lama ya Cak?" Cakra menggelengkan kepalanya. "Ga lama kok, santai aja"

"mau pesen apa?" tanya Cakra. Zelvin menggelengkan kepalanya. "Ga usah Cak, gue bentar lagi juga mau pulang" Cakra mengangguk saja.

"Oh iya lu tadi mau ngomongin apa?" tanya Zelvin. Cakra menatapnya dengan tersenyum, ia kan bingung Cakra ini kenapa? Ada apa?

Cakra menggenggam tangan Zelvin. Zelvin yang diperlakukan seperti itu mendadak menatap aneh ke arah Cakra. Bukannya Cakra tau klo dirinya itu seorang straight? Ah tidak tidak, dirinya tidak bisa membayangkan jika temannya sendiri menyukainya? Bukannya Cakra menyukai laki-laki atau perempuan lain?

"Zelvin, mungkin ini menurut lu ga nyaman. Tapi gua harus jujur sama perasaan gua" Sial bulu kuduk Zelvin mendadak berdiri, dugaan yang salah satu temannya bilang itu ada benarnya? Cakra teman lamanya ini menyukainya? padahal Zelvin menganggapnya abang sendiri.

"Gua suka sama lo Zelvin. Sejak pandangan pertama itu, gua mulai suka sama tingkah laku lo, tatapan lo, dan semua di diri lo. Gua ga berharap lebih jadi gimana?" ucap Cakra sambil mengenggam erat tangannya. Zelvin langsung melepas tangan Cakra.

Cakra tau jika dirinya akan di tolak oleh Zelvin. "Maaf Cak, tapi gue cuman anggap lo jadi abang gua. Gue ga ada perasaan sama laki-laki dan lebih jelasnya gua masih straight" Zelvin menekan kata katanya itu. Entah kenapa dirinya tiba tiba merasa jijik dengan Cakra?

Ia pun meninggalkan Cakra sendirian di cafe itu. "Harus pake cara apa agar lo cinta sama gua Zel? Lo harus bisa mencintai gua" Cakra mengacak-acak rambutnya dengan kasar.

Saat di sekolah, seperti hari hari biasanya. Mereka masih berteman melupakan hal yang terjadi. Tetapi Zelvin agak berjaga jarak dengan Cakra.

Saat di kantin, Maven menghampirinya. "Lo kenapa, Zel?" tanya Maven. "Dugaan lo bener Ven. Cakra suka sama gua" jawabnya.

Abizel Family (SoobJun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang