"mmphh . . ." Abian melumat bibir Zelvin. Zelvin yang hampir kehabisan nafas itu memukul dada Abian dengan sekuat tenaga. Tapi tenaga Zelvin itu tidak terasa apa apa di badan Abian. Bibirnya terus menerus dilahap habis habisan oleh Abian.
Abian pun melepaskan ciumannya. "jangan ngomong kotor, aku ga suka dengernya" ucap Abian sambil mengusap lembut bibir Zelvin, ia masih merangkul pinggang Zelvin.
"hah . . . hah . . . aku . . . aku hampir ga bisa napas gobl-" lagi lagi bibir Zelvin di sambar oleh bibir Abian.
Zelvin merasa kesal gegara bibirnya terus terusan diserang oleh Abian. Ia pun mulai meraba meja dapurnya yang berada dibelakang.
Ia sempat meraba meja itu dan ya beberapa sayur yang ia potong jatuh ke bawah. Tangan Zelvin terus terusan mencari barang apa saja yang bisa untuk ia pukul ke Abian. Akhirnya ia mendapatkan satu barang, ya mungkin aja itu sendok sayur? tapi ia tidak peduli asal itu bisa membuat Abian berhenti.
Abian masih asik dengan kegiatan melumat bibir Zelvin. Ia tidak menyadari jika tangan Zelvin yang satunya memegang sendok sayur. Pada akhirnya Zelvin langsung memukul kepala Abian dengan sendok sayur dan ciumannya pun terlepas.
"hah . . . hah . . . akhirnya hah . . ." napas Zelvin tersenggal senggal gegara Abian. Jangan lupakan bibir Zelvin yang tiba tiba menjadi bengkak karena Abian.
"inget tempat dong, ini jam berapa? untung aku masih hidup ya, liat aja nanti kamu ian" kesal Zelvin. Si pelaku hanya terkekeh mendengar ocehan istrinya itu.
Zelvin pun memandangi sayur sayuran yang ia potong tadi sudah berserakan di lantai dapur.
"iann liat deh? aku nanti masak apaa??!" ucap Zelvin dengan nada kesalnya.
"bikinin roti sama susu aja sayang, khusus aku susum-" belum sempat Abian menyelesaikan ucapannya, mulutnya sudah di sumpelin pake potongan wortel.
"klo ngomong tuh di sensor dikit" kesal Zelvin. Dia heran ama Abian kok bisa ga jelas gitu ya, perasaan dulu awal awal pacaran alias deket masih waras dikit 1% mungkin? selebihnya yaa pasien rsj.
Abian yang ditegur itu malah cengengesan ga jelas, ia pun tersenyum kemudian merangkul pinggang Zelvin.
"maafin aku ya sayang?" ucap Abian dengan nada manjanya.
"hmm . ." singkat Zelvin.
"kok hm doang? bales iya dong atau gimana? jangan 'hm' doang" ucap Abian. Zelvin udah pasrah, betmut gegara dia ga jadi masak, bibirnya udah bengkak kayak orang disengat tawon, malah ketambahan diganggu Abian rasanya pengen menjambak tuh rambut Abian.
"iya ian iyaa aku maafin, sekarang aku ini mau masak. Jangan gangguin akuu, emang kamu mau bantuin aku??" tanya Zelvin dengan nada sedikit meninggi. Abian yang ditanya itu pun mengangguk senang.
"aku mau bantuin kok atau kamu duduk biar aku yang masak?" tanya Abian. Oh iya Abian juga bisa masak walaupun cuman kadang asin tapi udah berubah jadi lebih baik makanannya.
"bantuin aku aja ian, sayurannya jatuh semua apa bikin roti ama susu aja ya?" tanya Zelvin sambil menatap sedih sayuran yang ia potong tadi terbuang sia sia.
"bikin sup aja, masih ada beberapa kan di kulkas?" ucap Abian. Zelvin menatap Abian lalu mengangguk.
"biar aku yang masak, kamu duduk aja ya. Klo kamu mau aku bikinin sesuatu bilang aja ya. Kasihan bibir kamu bengkak gitu kok" Abian menuntun Zelvin untuk duduk di kursi dekat meja makan.
Zelvin langsung berpikir yang bengkak kan bibirnya bukan kakinya? perasaan ga ada hubungannya, tapi ya udah deh Zelvin jadiin kesempatan itu untuk menenangkan pikirannya.
Zelvin bosan jika disuruh duduk meluluz sedangkan Abian sibuk membuat sup. Ia pun berdiri dan mengambil panci. Zelvin mengisinya dengan air lalu merebusnya. Abian menoleh ke arah Zelvin yang sedang merebus air itu.
"kamu mau bikin apa? tadi kan udah aku bilangin klo mau sesuatu bilang aja" tegas Abian.
"aku cuman mau bantuin kamu bikin susu sama kopi doang kok" ucap Zelvin. Ia menatap Abian sambil mempoutkan bibirnya, seakan itu bisa meluluhkan hati Abian.
"ya udah boleh sayang" ucap Abian, lalu ia mengelus lembut kepala Zelvin.
Acara Abian membuat sup itu pun selesai, bersama dengan Zelvin yang baru saja selesai membuat susu dan kopi.
Abian mengambil sendok, lalu ia menyendok kuah sup itu kemudian ia tiup dengan pelan. Abian berjalan menghampiri Zelvin.
Zelvin hendak berbalik terkejut dibelakangnya ada Abian. Ia pun memasang muka kebingungan.
"cobain ini dulu sayang" Abian menyuapi Zelvin dengan mulutnya ikut terbuka. Seperti menyuapi anak kecil aja.
Zelvin menerima suapan itu, betapa terkejutnya ia dengan rasa masakan Abian sampai sampai ia menutup mulutnya. Abian panik melihat Zelvin yang tutup mulut itu, ia langsung siap siap menaruh tangannya di depan muka Zelvin.
"ini enak, kamu belajar darimana? aku suka ini" ucap Zelvin dengan nada senangnya itu. Abian tersenyum, syukurlah jika istrinya itu menyukai masakannya.
"aku belajar dari kamu" jawabnya dengan mencubit kecil hidung Zelvin.
"aku bangunin Terry sama Kai dulu ya" Zelvin hendak pergi meninggalkan Abian tetapi tangannya ditarik oleh Abian.
"kamu duduk disini dulu, biar aku yang bangunin ya" Abian mengelus kepala Zelvin lalu pergi dari dapur. Zelvin hanya nurut saja jika diperlakukan seperti itu.
"duh anjir kok panas" Zelvin langsung memegang kedua pipinya.
Abian berjalan ke arah kamar Terry, lalu mengetuk pintunya dan untung saja Terry udah bangun. Abian menyuruhnya untuk mandi, kemudian menyuruhnya untuk turun ke dapur.
Setelah ia keluar dari kamar Terry, kemudian ia berjalan menuju kamar Kai. Abian mengetuk pintu kamarnya, belum ada jawaban dari si pemilik kamar. Abian pun memegang gagang pintu, beruntung jika tidak dikunci. Abian pun memasuki kamar Kai.
Abian menepuk nepuk pipi Kai untuk bangun. "bangun Kai, udah pagi. Lo ga sekolah?" tanya Abian. Kai pun sedikit membuka matanya, lalu menguceknya.
"lima menit lagi dad, gua ngantuk banget hoamm . . ." jawab Kai sambil menutupi mukanya dengan selimut. Abian yang geram itu, ia langsung menarik selimut Kai.
"hey bocah ingusan. Cepet bangun, emang lo mau papa marah lagi?" ancam Abian. Kai yang mendengar ancaman daddynya itu pun langsung terbangun dan bergegas untuk masuk ke kamar mandi.
"abis itu turun ke dapur buat sarapan" ucap Abian.
"IYA" teriak Kai dari kamar mandi. Abian pun keluar dari kamar Kai dan berjalan menuruni tangga.
Ia pun menghampiri istrinya di dapur, senyuman Abian langsung menjadi masam melihat istrinya di peluk oleh Terry. Zelvin merasa sosok Abian datang itupun menoleh ke arahnya.
"ian, udah bangunin Kai?" tanya Zelvin. Abian hanya menjawab dengan anggukan sambil memasang muka cemberutnya.
"Bang Bry ga dibangunin kan? dia lagi sakit semaleman" Abian menjawab dengan gelengan kepala, menandakan ia tidak membangunkan Bryan.
"syukurlah klo gitu, biar dia istirahat nanti biar aku bangunin aja" lanjut Zelvin. Abian menatap Terry yang pagi pagi sudah merebut istrinya itu.
Terry yang menyadari jika daddy nya itu sedang iri, ia langsung tersenyum bangga dan mempererat pelukannya. Zelvin pun mengelus lembut kepala Terry.
Zelvin menoleh ke arah Abian yang sedari tadi berdiri sambil memasang muka cemberutnya itu. Ia tau juga Abian itu cemburu tapi masa cemburu sama anak sendiri?
"kamu kenapa berdiri kayak gitu? duduk sini ian" Abian pun duduk disamping Zelvin. Ia masih memasang muka cemberutnya itu.
"dasar ga peka. Masa suami sendiri dibiarin cemburu?" batin Abian.
segini dulu yh seng muah
KAMU SEDANG MEMBACA
Abizel Family (SoobJun)
RomanceKehidupan keluarga Abian dan Zelvin beserta ketiga anaknya yang penuh dengan drama yang tidak jelas, bisa dibilang sepele tapi bagi mereka kecuali Zelvin itu ga sepele. Mau tau kelanjutannya? Yuk bisa yukk baca ceritanya. Ver AU ada di tiktok Socbn...