kehidupan keluarga Abian dan Zelvin beserta ketiga anaknya yang penuh dengan drama yang tidak jelas, bisa dibilang sepele tapi bagi mereka kecuali Zelvin itu ga sepele
Di hari Minggu yang cerah ini, Abian dan Zelvin masih tertidur lelap. Abian dari semalam memeluk Zelvin tanpa melepaskannya sama sekali.
Mereka sengaja bangun agak kesiangan karena Abian tidak bekerja alias dia liburin sendiri untung dia pemilik kantor tersebut. Sempat dimarahin Zelvin tetapi Abian menggunakan gaya andalannya untuk memikat Zelvin alias dia nangis padahal nangis bohongan. Pada akhirnya Zelvin pun luluh padahal batin Zelvin rasanya pengen menyeret Abian.
Zelvin pun terbangun lebih dulu. Ia mencoba melepaskan pelukan Abian, tetapi bukan malah terlepas, Abian justru memeluknya lebih erat dan menyembunyikan wajahnya di dada Zelvin.
Zelvin tersenyum kecil, mengelus lembut kepala Abian, membiarkannya tetap memeluk.
"Ian, udah ya meluknya. Aku mau bangunin anak-anak" ucap Zelvin. Abian hanya merespon dengan menggelengkan kepalanya.
"kenapa nggak boleh?" tanya Zelvin. Abian pun mendongakkan kepalanya.
"di sini aja sayang lagian mereka juga udah gede kok" jawab Abian sambil memeluk tubuh Zelvin lebih erat.
Tiba-tiba, Abian menggigit pipi Zelvin. Sontak, Zelvin menjitak kepala Abian.
"ADUH!! APA-APAAN SIH, IAN?? NGGAK SOPAN BANGET!" seru Zelvin sambil menjauh dari Abian dan berjalan ke cermin.
"IH, IAN! KOK DIGIGIT???!!" tanya Zelvin dengan nada kesal. Abian hanya menjawab dengan senyum.
"Kamu sih gemesin mulu, hehehe," jawab Abian sambil berdiri dan menghampiri Zelvin yang berada di depan kaca.
Abian lalu berdiri di samping Zelvin dan mencium pipinya. Wajah Zelvin langsung memerah seperti kepiting rebus, membuat Abian terkekeh pelan.
"aku kalau ngeliat kamu tuh rasanya pengen gigit terus. Gemes banget kamu tuh mbulku sayang" ucap Abian penuh gemas, lalu mulai mencium seluruh wajah Zelvin. Zelvin yang tak tahan dengan air liur Abian, ia pun mendorong tubuh Abian.
"ih air liur kamu ke mana-mana Ian!" gerutu Zelvin sambil mengambil tisu dan mengelap wajahnya.
Melihat sikap Zelvin, Abian merasa tak dihargai. Ia menjauh dari Zelvin dan duduk di ranjang sambil memandangi Zelvin yang masih sibuk mengelap mukanya.
"kumat aja tros ngedramanya" batin Zelvin yang tahu betul sifat manja Abian.
Setelah itu, Zelvin masuk ke kamar mandi untuk mandi. Selesai mandi dan berpakaian, ia keluar dari kamar tanpa memerdulikan Abian yang masih galau di ranjang sambil menatapnya.
Zelvin turun dari tangga menuju ke dapur, dan betapa terkejutnya ia melihat Bryan berada di dapur entah apa yang ada dipikiran Bryan ini.
"abang, kamu ngapain?" tanya Zelvin. Mendengar suara papanya, Bryan menoleh dan tersenyum lebar.
"Selamat pagi, Papa cantik! Bryan mau coba masak. Bryan mau nyoba masak. Misal klo papa bangunnya telat Bryan bisa gantiin papa buat masak" ucap Bryan penuh semangat. Zelvin terharu mendengar ucapan anak pertamanya itu. Bagaimana tidak terharu tiba-tiba tanpa disuruh Bryan langsung berinisiatif untuk belajar memasak.
Walaupun dulu Bryan pernah belajar memasak dan endingnya masakan dia yang goreng telur harusnya pake garam malah pake gula. Bikin bubur seledri lah, bikin kue sampe ovennya kebakaran, dahlah. Sejujurnya Zelvin masih trauma akan kejadian itu. Tapi Zelvin masih menghargai niat Bryan.
"Ya udah, sini Papa bantuin" ujar Zelvin lembut. Bryan tampak senang mendengar jawaban itu, dan mereka mulai memasak bersama.
Setelah lebih dari satu jam, pada akhirnya usaha Bryan mengkhianati hasil. Bryan pada akhirnya gagal dan terus gagal sampai sampai Zelvin rasanya pengen muntah karena mencoba rasa masakan Bryan yang terbilang cukup aneh rasanya.
"Hehe, kayaknya Bryan nggak cocok masak. Paling bener sih Papa aja deh yang masak" ucap Bryan sambil tersenyum. Zelvin hanya tersenyum pasrah. Pada akhirnya, Bryan hanya membantu mencuci piring.
Beberapa menit kemudian, Zelvin selesai memasak. Ia pun berjalan keluar dari dapur dan menuju kamar Terry dan Kai.
Saat sedang berjalan, tiba-tiba ada tangan yang melingkar di pinggangnya. Zelvin langsung tau itu Abian, karena aroma parfum Abian sangat dikenalnya.
"Mbul, kamu masih marah ya sama aku?" tanya Abian sambil menaruh dagunya di pundak Zelvin.
"Mbul, maaf ya. Lagian, kamu gemesin banget" ucap Abian manja. Zelvin hanya bisa pasrah. Pagi-pagi sudah diuji, bukan oleh ujian nasional, tapi oleh ujian hidup.
Zelvin melepaskan tangan Abian dari pinggangnya dan berjalan menghampiri kamar Kai. Ia membuka pintu dan melihat Kai sudah terbangun.
"dek, nanti bangunin abang Eric ya" kata Zelvin. Kai mengangguk pelan, dan Zelvin keluar dari kamar.
Saat Zelvin keluar dari kamar Kai, tiba-tiba Abian menarik tangannya dan memeluknya erat.
"mbul, maafin aku ya" pinta Abian penuh harap. Tapi bukannya menjawab, Zelvin justru ia melepaskan pelukan Abian. Kemudian Zelvin berjinjit lalu menarik kepala Abian untuk mendekat ke wajahnya.
"cup" Zelvin mengecup bibir Abian sekilas. Kemudian ia berniat berlari menjauh, tapi Abian dengan cepat menarik tangan Zelvin dan memeluknya erat.
"kamu tuh ya, jail banget" ujar Abian dengan nada gemas sambil memeluk Zelvin lebih erat lagi.
Di sisi lain, Terry yang baru bangun hendak turun ke dapur. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat adegan romantis di depan matanya.
Tiba-tiba, Terry bersin. "Huacim!" Abian dan Zelvin sontak menoleh ke arah Terry. Zelvin pun melepaskan pelukan Abian.
Mengetahui jika Terry sudah berada di depan kamar, Zelvin menghampiri Terry dan mengajak untuk turun bersama ke dapur. Di saat mereka hendak berjalan bersama ternyata Kai juga baru saja keluar dari kamar. Mereka pun turun dan berjalan menuju dapur bersama-sama.
"duh pangeran hutan sebelah kok udh duduk aja" Mendengar suara Abian, Bryan langsung menoleh ke sumber suara dan ternyata kedua orang tuanya dan kedua adeknya baru sampai di dapur.
"bang tumben udah bangun? pantes gua ke kamar lo kaga ada" ucap Kai.
"gua kan anak rajin, kaga kek lu awoakwoak" ejek Bryan
"udah udah jangan ribut terus kalian tuh, cepet duduk jangan bikin aku emosi pagi-pagi ya" ujar Zelvin dengan tegas. karena takut dimarahin Zelvin, mereka semua pun menurut saja dan langsung menduduki kursi masing-masing.
Mereka pun menikmati acara sarapan pagi dengan penuh ketenangan, hanya ada suara piring, garpu dan sendok saja. Ya klo makan penuh keributan yg ada Zelvin lempar meja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
gimana part awalnya??? maap ajh klo kurang sesuai, masih baru kali ini bikin wp hehehehe
