Part 26

198 36 55
                                    

Sudah sekitar dua minggu Abian menanggapi chat si tante-tante ini, eh lebih ke nenek-nenek sih tapi sayangnya masih jomblo gegara gagal move on dengan sosok ayahnya Abian yaitu Arion.

Seperti biasa pagi hari dengan acara sarapan, tapi tidak biasanya Abian tidak menyapa Zelvin tetapi ia malah sibuk dengan hpnya? Zelvin membiarkannya saja, ia berusaha berpikir positif mungkin lagi balas kliennya?

Ketiga anaknya merasa ada yang aneh dengan daddynya ini. Tidak biasa mendiami papanya dan juga klo makan yang selalu ditatap kan Zelvin, bukan malah hpnya.

Zelvin menatap ketiga anaknya yang berada didepannya, ia mengkode ketiga anaknya untuk tidak berkomentar soal kebiasaan Abian hari ini. Apapun yang terjadi mereka selalu ada untuk papanya.

"Klo makan jangan lihat hp!" tegas Yeonjun. Abian langsung mematikan hpnya kemudian melanjutkan makannya.

Mereka pun selesai seperti biasa Zelvin mencuci piring, biasanya dibantu oleh salah satu anaknya maupun suaminya yang selalu siap siaga membantunya. Akan tetapi tumben sekali Abian menatap hpnya terus menerus? Padahal Abian itu tipenya selalu mementingkan dirinya daripada hp itu.

"Mungkin lagi sibuk balesin kliennya. Jangan overthinking dulu Vin!" gumannya pada dirinya sendiri.

Terry yang membantu Zelvin mencuci piring itu pun menoleh kearahnya. "Papa gapapa?" lirihnya.

"Papa gapapa kok, bang" jawab Zelvin dengan suara pelan serta tersenyum ke Terry.

Terry tidak mau bertanya banyak ke Zelvin, ya mungkin klo dia banyak nanya bisa-bisa Zelvin nangis karena beban pikirannya.

"Pa, kita berangkat dulu ya!" teriak Kai, kemudian mengecup pipi kanan dan kiri Zelvin.

"Papa klo ada apa-apa bilang ke Eric!" bisik Terry ke Zelvin, kemudian mengecup pipi kanan dan kirinya.

"Calling-calling aku ya klo butuh sesuatu" ucap Bryan, lalu mengecup pipi kanan dan kiri Zelvin.

"Aku berangkat!" ucap Abian yang langsung berjalan keluar rumah. Ga ada ciuman kening lagi? Biasanya juga Abian selalu minta dipeluk atau juga dicium.

Ketiga anaknya yang masih didekat Zelvin itu juga melihat Abian yang aneh hari ini. Kemarin-kemarin juga aneh cuman ya klo berangkat masih cium kening papanya, lah ini? Kenapa? Mereka marahan kah?

"Kalian berangkat sana! Nanti telat loh" ucap Zelvin ke anak-anaknya.

"Papa serius gapapa?" tanya Bryan dengan menatap Zelvin.

"Apasih? Papa gapapa loh, sana berangkat!" ucap Zelvin. Mereka pun nurut saja dengan perkataan Zelvin, ia berpesan ke papanya jika ada apa-apa, hubungi saja salah satu dari mereka.

Zelvin masuk ke dapur lagi untuk mengambil minum, ia menatap kotak bekal yang tertinggal di meja. Sepertinya Abian lupa untuk membawanya.

Zelvin bersiap-siap untuk berangkat ke kantor Abian. Ya mumpung belum siang, jadi ia harus mengantarkannya sekarang.

Abian sedang menyelesaikan beberapa pekerjaannya. Ia merasa ada yang dirinya lupakan. Abian mencari-cari sesuatu di dekat meja, laci, serta bawah meja. Apa ya yang tertinggal? Ah iya bekal buatan istrinya tertinggal. Bisa-bisanya dirinya melupakan bekal itu, Abian hendak menghubungi Zelvin.

Tok! Tok! Tok!

Suata ketukan pintu itu membuat Abian meletakkan hpnya kembali. "Masuk!" teriak Abian. Sekretarisnya pun masuk ke dalam ruangannya.

"Maaf klo saya menganggu, ini ada ibu-ibu yang mencari anda. Namanya Luna" ucap sekretarisnya. Sebentar, bukannya Luna tidak tau tempatnya bekerja? Kenapa ia bisa tau? Mau tidak mau Abian mengiyakan ucapan sekretarisnya.

Abizel Family (SoobJun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang