Namaku Clara Angele. Aku memiliki rambut panjang sepunggung dan sedikit bergelombang berwarna caramel. Banyak yang mengatakan aku terlihat manis namun memiliki kepribadian yang pendiam, cuek dan aneh karna memakai syal padahal udara sedang hangat. Menurutku mereka hanya melihatku dari luar saja. Tapi untuk masalah syal aku memiliki alasan tersendiri.
Saat ini aku berada di depan gerbang sekolah. Terlihat siswa-siswi berjalan sendiri bersama dengan temannya. Adapun siswa-siswi yang memperhatikanku. Dan aku tidak peduli untuk itu.
SMA Havard sekolah yang sangat diminati karna memiliki fasilitas yang lengkap serta halaman depan dan belakang yang luas.
Hari ini sangat ramai karna tepat pada hari pembukaan siswa-siswi baru. Semua anak baru berkumpul di aula sekolah. Namun untuk kelas 2 dan 3 berada di depan mading untuk melihat nama mereka berada dikelas mana.
Aku menghela nafasku. Mading terlalu ramai saat ini. Jika aku lebih tinggi dari mereka mungkin aku bisa melihatnya. Tak lama aku merasa ada yang menyentuh bahuku dan membuatku menoleh.
"Nama lo siapa?'' Tanya seorang pemuda dengan rambut pirang yang sedikit menutupi alisnya dengan paras wajah yang tampan.
"Kau bicara padaku?'' Tanyaku sambil menunjuk diriku sendiri untuk meyakinkan apa benar dia bertanya padaku.
"Iya elo, gue kan tadi nepuk pundak lo,'' jawabnya.
"Clara, Clara Angele,'' jawabku.
Aku melihat pemuda itu membaca mading dengan teliti. Berbagai pertanyaan yang terlintas dalam pikiranku. Untuk apa dia menanyakan namaku? Apa aku melakukan sesuatu yang menggangunya?
"Lo di kelas 2-b.'' kata pemuda itu.
"Oh, makasih,'' jawabku kemudian melangkahkan kakiku menjauh darinya. Bukan menjauh tapi menuju kelasku.
Kelasku berada dilantai 2. Sesampainya di kelas, terlihat beberapa orang yang melakukan kegiatannya masing-masing. Aku menuju ke tempat kesukaanku. Yap di belakang dekat jendela. Baru saja aku menaruh tas ku dan ingin duduk.
"Claraaaaaaa...'' Suara yang sangat aku kenal. Menghentikanku untuk duduk. Dia tidak pernah berubah, selalu energik dan selalu tau berita baru yang terjadi disekolah ini.
"Syukurlah kita sekelas lagi'' kata Erlina sambil memelukku.
"Bagaimana kabarmu?'' Tanyaku yang masih di peluk Erlina.
"Gaya bahasa lo ga berubah ya Ra, gue baik kok. Lo sendiri? Gimana liburan lo? Jangan bilang lo kerja selama liburan '' pertanyaan beruntun Erlin ini yang kadang membuatku lelah.
"Aku baik Lin, ya emang itu yang aku kerjain selama liburan. Aduh Lin lama-lama sesek nih kamu peluk kenceng gini'' jawabku sambil mencoba melepaskan pelukan Erlin.
"Tapi kan masih kangen gue Ra'' kata Erlin sambil melepas pelukannya yang benarnya enggan untuk di lepas.
Erlina Rose, memiliki rambut sebahu dengan warna coklat kehitaman. Dia ini temanku sejak masuk sekolah. Awalnya aku risih dengan pelukan dan pertanyaannya. Tapi sekarang aku sudah terbiasa. Sifatnya yang satu ini kadang membuatku rindu. Dia juga selalu tau yang terjadi tanpa aku beritahu. Kufikir dia cenayang, tapi dia pasti mengatakan 'gue kan temen lo yang akan selalu tau'.
"Ra, lo jangan duduk dibelakang mulu kenapa si !! Lo harus kenal sama temen sekelas lo ini. Jangan menyendiri terus'' kata Erlin.
"Kamu kan tau aku Lin'' jawabku sambil duduk dikursiku.
Dia juga selalu menyuruhku untuk ikut percakapannya saat dia bicara dengan orang lain. Tapi aku selalu menolaknya, bukannya aku tidak mau bergabung. Hanya saja aku bingung untuk membicarakan apa.
Akhirnya Erlin memutuskan untuk duduk didepanku. Aku sudah tau itu, dia akan selalu didekatku walaupun dia sudah mengatakan agar pindah tempat duduk.
"Ra..lo tau ga? Ketua Geng Devil katanya kena skors. Soalnya dia ribut sama SMA BlueBell. Pas guru nanya kenapa ribut, dia cuma diem kalo dia jawab dan alesannya baik mereka ga skors Riki. Aneh banget ya?'' Jelas Erlin.
"Aku tidak terlalu tau untuk itu. Karna itu juga bukan urusanku,'' ujarku begitu saja dan itu sukses membuat wajah cemberutnya keluar.
Geng Devil. Dari namanya terkesan sangat nakal dan berpribadian buruk. Beranggota 6 orang dan mereka cukup terkenal. Bukan karna mereka ribut. Mereka malah sangat menjaga sekolah ini. Aku tidak tau pasti, itu saja aku tau dari Erlin. Mereka juga jenius, nilai mereka selalu ada di atas dan terpampang jelas di mading. Ini baru pertama kalinya aku mendengar geng itu ribut. Geng ini di ketuai oleh Riki
Riki Prasetya Petrov adalah orang populer di sekolah ini. Warna rambutnya yang hitam dan sedikit panjang serta paras wajah yang terbilang tampan dengan matanya yang terlihat tajam, namun untuk siswi yang ada di sini itu terkesan sangat keren. Dia juga jenius dan mendapatkan peringkat pertama.
Dan untuk anggotanya aku tidak terlalu tau. Karna yang di ceritakan Erlin hanya Riki saja untuk geng yang satu ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Girl in Love (Revisi)
DiversosCaffe mungil yang terbuat dari kayu indah itu berdiri kokoh diantara beberapa gedung gedung besar yang telihat sangat tua. Caffe ini terdapat teras kecil yang cantik, mewah juga indah. Tanaman warna warni mewarnai setiap sisi dan sudut teras kecil n...