part 20

343 20 6
                                    

Clara pov
Aku menaruh karangan bunga yang kubawa di tempat batu nisan dan berdoa. Ya, aku berada di pemakaman Rafael. Aku tidak sendirian. Aku bersama dengan Riki.

Angin meniupkan helaian rambutku. Terasa dingin ketika menyentuh permukaan kulitku. Matahari pun mulai tenggelam. Bulan mulai muncul.

Setelah kami selesai. Riki mengantarku pulang kerumah.

"Ra?'' Tanya Riki

"Hm?''

"Jangan terlalu percaya sama omongannya, lo juga jangan terlalu deket sama Clarisa,'' kata Riki

"Kenapa? Dia baik, ramah, kenapa aku ga boleh deket?'' Tanyaku

"Please, Ra dengerin omongan gue, oke?'' Kata Riki

"Iya iya,''

"Yaudah gue pulang, lo baik baik, jangan bertindak ceroboh,'' kata Riki. Kenapa dia jadi khawatiran gini? Terlebih terhadapku. Ah sudah lah

"Iya,'' jawabku.

~~~~~~~~
Setelah beres tugasku merapihkan rumah, aku memutuskan untuk beristirahat di kamarku. Menghilangkan kebosanan aku mengambil buku yang ku beli bersama Riki tadi sebelum pergi ke makam Rafael.

"Jangan terlalu percaya sama omongannya, lo juga jangan terlalu deket sama Clarisa,''

Terlintas perkataan Riki dalam benakku.

Clarisa Anggraini

Aku bertemu dengannya di pintu gerbang sekolah sambil menunggu Riki.

Flashback
Aku melihat jam tanganku. Sudah sangat sepi sini. Aku menghela nafasku, dia yang memintaku tidak telat tapi dia sendiri sudah 1 jam tak kunjung datang. Jangan jangan aku di kerjai olehnya. Aku merutuki diriku sendiri. Mengapa aku tetap mempercayai perkataannya? Aku memutuskan untuk pulang. Baru aku hendak melangkahkan kakiku.

"Maaf? Apa kamu Clara Angele?'' aku terbelalak. Tidak percaya apa yang kulihat ini. Gadis berambut pirang lurus dan blasteran. Memiliki warna mata emerland yang menyejukkan saat aku melihatnya. Dia mengenakan pakaian sekolah yang berbeda. Apa dia yang di maksud Nia?

"Cantiknya, dia seperti boneka,'' batinku.

"Iya, ada apa ya?'' Tanyaku.

"Kamu dekat dengan Riki?'' Tanyanya.

Riki? Kenapa dia menanyakan itu? Apa dia salah satu fans Riki? Yaampun gadis seperti dia juga terjerat oleh Riki? Apa pesona yang di miliki tuan menyebalkan si? Tapi dia bertutur kata baik dan ramah. lebih baik aku tetap berjaga jaga.

"Tidak kok,''

"Benarkah? Lalu apa kamu menyukainya?'' tanyanya. Benar dugaanku dia fans Riki. Dia sampai menanyakan hal itu.

"Itu lebih mustahil,'' jawabku

"Syukurlah, ah iya namaku Clarisa Anggraini. Aku harap bisa berteman baik denganmu,'' katanya sambil tersenyum.

"Namaku Clara Angele, senang mengenalmu,'' jawabku

"Clara!!! Maaf gue telat,'' Riki datang dengan nafas yang terengah engah. Dia datang ketempatku dengan berlari? Kenapa dia tidak naik motornya?

"Keterlaluan kamu Rik!! kalo mau ngerjain aku jangan kaya gini. Lagian ga ada puasnya kamu ngerjain aku,'' kataku dengan kesal.

"Maaf elah, bentar doang juga gue telat,'' kata Riki

"Bentar doang? 1 jam itu sebentar?'' Tanyaku

"Iya iya maaf, yaudah ayo,'' kata Riki.

"Riki,'' panggil gadis pirang tadi. Tunggu jadi dari tadi dia masih ada disini?

Girl in Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang