Jam sudah menunjukan pukul 11 malam waktu Melbourne. Mereka pun segera menyiapkan kopernya masing-masing dan bergegas menuju bus tour. Keadaan sangat sepi ketika di dalam bus, mungkin karena mereka yang telah terlelap dan merasa sangat lelah.Di dalam perjalanan menuju Hotel, Kyle tidak tidur bahkan ia hanya terus merangkul Jimin yang berada di pundaknya. Ia tertidur lelap, merasakan bahwa ketenangannya telah sampai di alam bawah sadarnya. Peluh yang jatuh menetes kini tak lagi terlihat. Hanya wajah puas namun menanggung beban yang terlihat.
Kyle terus menopang tubuh Jimin yang sudah terlelap itu. Ia mengelus pipi dan rambut Jimin, ia pun terus menciumi kening Jimin. Sesekali ia berbisik bahwa ia mencintai Jimin dan berbagai hal lainnya. Dan sesekali pula ia arahkan tangan Jimin ke perutnya, ia harus merasakan beberapa getaran yang terasa di dalamnya.
"Bangun! Hey guys, kita sudah sampai di hotel. Persiapkan barangmu, setelah itu kau boleh tidur sepuasnya. Jangan lupa besok hari terakhir TRB di Melbourne," tukas seseorang dari kejauhan sana yang ternyata itu adalah perwakilan pelatih.
**
Kyle POV
Cahaya sinar matahari yang menusuk kelopak mataku membuat ku terbangun. Ku lihat Jimin masih terlelap dengan wajah kekanak-kanakannya, lucu sekali lelaki ini.
Kami sangat berterima kasih pada promotor dan juga panitia yang lainnya, karena Jimin diberi kamar khusus yang di dalamnya hanya ada aku dan Jimin. Sedangkan personel lainnya dibagi menjadi 2 ruang kamar.Tanpa pikir panjang aku pun bangkit dari kasur dan menuju kamar mandi untuk buang air dan membersihkan diri. Ku lihat ada pemanas air dan tersedia pula teh beserta perlengkapan lainnya. Aku pun memutuskan untuk membuatkan 2 cangkir teh.
Tok tok tok tok
"Nugu? Sebentar," ucapku dari dalam dan segera membukakan pintu
"Taraaa, mwo? Dimana Jimin?" ucap J-hope yang datang dan membuatku terkejut.
"Dia masih tertidur, rencananya aku mau membuat 2 gelas nokcha, apa kalian mau?" tawarku kepada Yoongi, Taehyung, Jungkook, dan Hoseok.
"Boleh! Ohya, kau mau mie instant? Namjoon dan Jin sedang membuatnya," tukas Taehyung dengan sigap.
"Mmm.. boleh," ucapku sambil fokus pada nokcha.
Sementara mereka yang berada di ruangan kamar-ku, mencoba untuk menjahili Jimin dan mencoba untuk membangunkannya. Aku hanya bisa tertawa melihat keusilan mereka, sejujurnya aku tak tega melihat Jimin karena ku rasa ia masih lelah. Namun, sepertinya yang lain sudah semangat mana mungkin Jimin bisa terlelap seperti itu.
Sudah ku duga mereka akan menyerah dan sudah pasti angkat tangan dalam hal membangunkan Jimin. Aku yang sudah terbilang ahli pun menyuruh mereka ke kamar Namjoon terlebih dahulu untuk makan mie instant, sementara aku membangunkan Jimin.
"Hello my sweetie boy, ayo bangun sudah pagi. Kau tau bayinya bergerak semalaman," ucapku pada Jimin dan aku pun menciumi keningnya.
"Ne?" Ucap Jimin yang masih terlihat setengah sadar.
"Ini ku buatkan nokcha hangat untukmu, dan kita diajak makan di kamar Namjoon. Ayo bangun," ucapku dengan lembut dan penuh kehangatan karena tak cocok rasanya bila membangunkan seseorang yang tersayang dengan cara kasar.
Akhirnya setelah berapa lama membujuk Jimin untuk segera bangun, dia pun langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Lalu kami pun pergi ke kamar Namjoon.
Kebersamaan disaat seperti inilah yang sungguh berarti, mungkin tak jarang jika mereka seperti ini. Namun aku baru merasakannya, dan kehangatan menyertai kami semua di pagi hari ini.
**
Waktu menunjukan pukul 5 sore waktu bagian Melbourne, dan beberapa menit lagi para personel Bangtan Boys akan turun ke panggung. Kyle yang terlihat menggenggam tangan Jimin sangat menunjukan wajah penuh haru. Sekilas Jimin mengecup kening Kyle, tiada keberuntungan lain yang Kyle rasakan selain keberuntungan memiliki seorang suami seperti Jimin, ia nampak terlihat sangat bahagia dan bangga memiliki seorang suami atau calon appa seperti Jimin.
**
Terlihat Jimin yang sedang bergaya sigap di depan cermin kamar hotelnya, ia sedang merapihkan diri dan segera membawa barang-barang bawaam ke lobby hotel. Sangat terlihat kepiawaiannya menjaga Kyle yang saat ini tengah mengandung calon buah hati untuk pertama kalinya.
"Jimin-ah sudah biarkan saja pelayan yang membawa barang-barang ini. Aku tahu kamu masih lelah," ucap Kyle seraya menghampiri Jimin yang sedang jalan menuju bagasi bus.
Jimin yang sedang memasukan koper-koper miliknya ke dalam bagasi bus pun berpura-pura tak mendengar omongan Kyle. Dia lebih memilih diam daripada berdebat dengan Kyle, karena baginya lelah yang ia rasakan bukan seharusnya menjadi kecemasan untuk Kyle bahkan seharusnya menjadi kebanggaan untuk Kyle, karena ia lelah namun tetap saja kewajibannya menafkahi Kyle itu pasti nomor satu.
Bus mereka pun jalan menuju bandara dan mereka masih membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam untuk sampai di bandara yang ada di Australia, memang lumayan jauh tempatnya dari Melbourne.
Mian saudara saudarikuh.. aku gabisa cepet cepet share next part dikarenakan ngedate Jimin terusss nih, wahahaha ngga dengsss aku lagi sibuk nih gais sibuk belajar mencintai Jimin haha pokonya sibuk laahya. Aku harap kalian ngerti okey, dan jangan lupa pantengin terusss semua ff aku yea. Vomment nya jangan lupaa gaiss. Gomawo reader setiaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Marriage Jimin - pjm
FanfictionAnnyeong! This is fanfiction Park Jimin from Bangtan Boys a.k.a BTS Must read this fanfiction! Don't forget to comment and vote, please Cast : - Park Jimin as Jimin - Kyle Hwan as Kyle Hwan - Kim Dong Hwan as Kyle's Mom - Park Hyeun-sik as Jimin's...