Elia menghabiskan seluruh hidupnya mengagumi sosok Adrian Axman, pewaris utama kerajaan bisnis Axton Group.
Namun yang tak Elia ketahui, ternyata Adrian diam-diam mempunyai hubungan dekat dengan kakaknya sendiri yang bernama Tiara.
*
Dicintai oleh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*
Di tengah turunan anak tangga menuju taman, Gio berdiri sambil membenahi letak kancing lengan tuxedo-nya. Malam itu, ia sedang menghadiri acara amal yang dihelat oleh yayasan milik keluarga Axman.
Suasana eksklusif kental terasa bahkan sejak pintu masuk venue pesta yang di adakan di sebuah mansion publik seperti istana. Para tamu undangan yang berdandan seperti Gio; posh, rapi, mewah nampak berseliweran menghuni sudut-sudut mansion.
Gio sendiri sebenarnya tidak begitu menaruh minat pada perayaan acara yang kelewat extravagant. Meskipun ia mempunyai pundi-pundi uang melimpah, ia tak selalu antusias bergumul dengan hingar-bingar pesta. Bahkan bisa dihitung dengan jari berapa kali dalam setahun ia clubbing. Ia lebih senang menghabiskan waktunya untuk bekerja, travelling dengan mengunjungi panorama alam atau menjalani hobi yang memicu adrenalin. Untuk acara sosial yang bersifat filantropis seperti malam ini saja, ia menyempatkan hadir.
"Sorry" seorang pria tua menyenggol lengan Gio ketika menuruni tangga.
Kebetulan Gio juga sudah selesai merapikan lengan tuxedo-nya. Ia menoleh. "It's okay" ucapnya santai.
Lalu saat kembali menghadap ke depan pada area taman, tatapan Gio tak sengaja terbentur pada sosok seorang gadis muda. Gadis yang mengenakan gaun pink lembut itu tampak mencolok di antara tamu pesta. Sang gadis berdandan cantik dengan rambut disanggul ke atas. Ketika gadis itu lewat sebagian besar orang-orang pasti menengokkan kepala. Entah laki-laki - perempuan, tua hingga muda, seolah ingin memastikan paras cantik yang dimiliki gadis itu. Sang gadis memang mempunyai visual menarik bak boneka hidup. Ia membaur seraya menebarkan senyuman naif juga memberikan tatapan mata bersahabat pada siapa saja, tidak pandang bulu, termasuk kepada pramusaji pesta.
Beberapa orang tentu mengenali gadis cantik itu sebagai Rona Axman, putri bungsu si empunya acara; Adrian dan Roselia Axman. Mereka yang berpapasan dengan Rona pun tampak melempar senyum atau menganggukkan kepala. Bahkan banyak kolega Adrian dari berbagai ras melemparkan pujian kepada Rona. Umumnya mereka sering bilang; Oh, you're so pretty.
Pada anak tangga, Gio terus menatap Rona tajam. Matanya mengikuti ke mana pun Rona melangkah. Hingga akhirnya Rona sampai pada area dimana keluarga gadis itu berkumpul.
Berdiri berdamping-dampingan di pinggir sebuah meja, ada Adrian dan Elia. Ada juga putra tengah mereka; Hervé. Disamping Hervé ada istrinya yang bernama Zaya. Zaya adalah seorang wanita karir yang usianya tujuh tahun lebih tua dari Hervé. Hervé dengan Zaya menikah terlebih dahulu melangkahi Jagger-Ray, si kakak sulung.
Tak hanya keluarga Axman, di sisi meja juga tampak hadir Nadia dan Kevin, berikut putra mereka, Billy dan Matthew.
Tampak Adrian kala itu tengah berbincang dengan Billy sambil menepuk-nepuk lengan sang pemuda. Bahasa tubuh Adrian seolah sedang menegaskan kata 'aku bangga padamu'. Gio tentunya cukup mengetahui sosok Billy. Ia tahu pemuda itu banyak prestasi. Bahkan teman orang tua-nya bisa sampai ikut bangga.