Ini.. gimana ya, kalo buat si mas Reno ini aku lebih enak POV mereka sendiri, pake POV author jadi bagaimanaaa gitu ya, gak tau akunya juga yang otaknya lagi ketarik sana sini hahaha
begini ya kalo banyak fikiran dan banyak yang kerasa u.u fix malah curhat XD
silakan baca teman teman dan silakan komentari semua cerita dan bantu perbaiki semua kesalahan kesalahanku ^^
HAPPY READING GUYS ^^7
-
-
-
Reno baru saja sampai di Bandara Husein Sastranegara, tangan kirinya menarik sebuah koper sementara tangan kanannya memainkan ponselnya yang baru saja ia aktifkan dan pesan pertama yang datang ke ponselnya adalah dari ibunya.
From. Mama
Reno, cepet pulang ya jangan kemana-mana. Jangan makan diiluar, dirumah udah ada Sharen. Mama ajak makan malem sekalian ngomongin kalian.
APAAA?
SHAREN?
"Ini mama apa-apan sih?" Gumamnya. Dan dalam secepat kilat ia mendorong kopernya lalu berjalan ke arah mobilnya.
*****
Sharen mengutuk dirinya sendiri yang saat ini malah sedang duduk manis di atas sofa empuk milik ibu Reno. Rencananya untuk melarikan diri gagal begitu saja karena saat ia sibuk berpikir, ibu Reno sudah menariknya ke dalam dan saat ia sadar ia sudah berada di dalam rumah mewah yang membuatnya sangat takjub. Ia bahkan sudah lupa dengan pikirannya yang ingin pergi segera dari 'Peternakan Kucing' ini.
"Kamu kayaknya tegang begitu, gak apa-apa sayang gak usah sungkan. Ini juga nanti kan jadi rumah kamu." Ucap Maryam. Membuat Sharen membelalakkan matanya dan mencoba berpikir dengan keras. Apa maksudnya?
"Mama mau masak, kamu tunggu aja ya disini? Nanti sebentar lagi Reno pulang. Atau kamu mau samperin Haru di belakang? Main sama honey?" Tidak! Jelas keduanya bukanlah pilihan yang tepat untuk Sharen. Apalagi pilihan terakhir, di belakang bersama Haru yang tengah bermain dengan Honey yang notabene nya adalah seekor kucing! Sudah untung Sharen tidak melompat saat itu juga.
"Kayaknya saya mau bantuin aja masak deh.. bu.."
"Ehm.. mama." Ralatnya saat mendapat sedikit pelototan menggemaskan dari Maryam. Pelototan tetaplah pelototan, tidak ada pelototan menggemaskan. Sepertinya Sharen sudah mulai tidak beres.
"Oke, kamu bisa bantu. Ehm memangnya kamu bisa masak?" Maryam bertanya seraya berjalan bersama Sharen menuju dapurnya.
"Saya biasa masak sendiri sih dirumah." Jawab Sharen. Maryam menghentikan langkahnya sebentar lalu menatap Sharen.
"Kok saya sih? Aduh, kamu masih agak canggung ya sama mama?"
'Mama lagiiiii??'
"Hmm.. i..iya."
"ini semua gara-gara Reno sih, coba kalau kenalin kamu baik-baik, kan mama kenal kamu duluan jadinya enak. Kalau begini, kita selalu ketemu pas ga ada Reno. Pasti takut kan kamu, kalau ada Reno senggaknya kamu bisa dibantuin dia.." Maryam berkata lagi. Sharen hanya tersenyum sebentar, ia memperhatikan Maryam yang membuka kulkasnya dan meraih beberapa bahan makanan disana lalu membawanya ke meja dapur dan memotongnya. Sharen mengikutinya, memilih mengambil kangkung lalu memetiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You be Mother for my Daughter? - 1
RomanceBagaimana jika aku menjadikanmu satu-satunya wanita dalam hidupku? Bagaimana jika kau juga menjadikanku lelaki satu-satunya dalam hidupmu? Lalu.. Bagaimana jika kita satukan tujuan hidup kita bersama? Bagaimana jika Kita jadikan s...