HOYYY GENG!!!! *keluar dari teko
Karena kemarin pendek, aku kasih part ini seperti part sbelumnya yg selalu panjang sepanjang jalanku untuk menemukan jodohku '-'
Mengenai bayi kembar yang harus pisah, itu aku juga tau dari mama aku ders. Wkwk nanti tanya aja lah sama si Sharen ya, biar dia yang menjawab.
SELAMAT DATANG UNTUK READERS BARU! SELAMAT BERTAHAN UNTUK READERS LAMA! AND HAPPY 9K read buat part pertamaaaa.. yipppiiii!!! Aku seneng banget, alhamdulillah otak aku yang sudah pabeulit ini bisa menciptakan sesuatu yang bisa disukain sama kalian :')
Liat mulmed! Itu foto baby hasya sama putra yah, yang kiri atas ada Haru nya juga haha. ITU CUMAN CONTOH! INGAT! Cuman contoh! Itu bukan mereka yang sesungguhnya, contoh gayanya aja biar kalian punya gambaran gitcuh deh gengsss..
Dan aku sedikit baper tau gak pas pilih2 foto baby.. ya allah, kapan aku punya yang begituaan >.< jodoh mana jodohh. . kenapa belum terlihat juga :v
Ya sudahlah sanah baca derss..
Cuss~
-
-
-
-
BUGH! BUGH! BUGH!
"Aww! Tante! Awww sakiit!!!"
Maryam memukuli Mushkin dengan tas tangan yang di bawanya, Cucunya sudah beralih ke tangan Renita ketika ia hendak memukul Mushkin. "Sakit tanteeee! Awww!"
"Makannya! Jangan suka sembarangan kalau ngomong! Bilang anak kembar hidupnya harus di pisah. Kuno banget hidup kamu Mushkin!!"
"Tapi kan tante, memang begitu. memang―AWWWW!"
"Itu mitos! Tante aja yang udah tua gak percaya, masa kamu percaya sih!!! Udah, sekarang kita pulang. Renita, Adnan, bu Sarah, ayo kita pulang aja."
Setelah itu, dengan sedikit keributan akhirnya mereka memutuskan untuk pulang, Hasya dan putra langsung di kembalikan pada tangan Reno dan Sharen sebelum mereka pergi. Akhirnya, membuat suasana rumah baru Reno dan Sharen menjadi hening seketika.
"Yah, padahal lagi rame. Maunya kan pesta pesta dulu by.. iya gak?" Sharen melirik ke arah Reno, suaminya tidak menjawabnya. Malah terdiam seraya menggendong Putra.
"By?" Tanya Sharen lagi, Reno masih diam.
"Papaaaa! Di panggil mama!" Haru yang menyadarkannya, menepuk pundaknya dan berteriak tepat di telinganya.
"Eh... iya.. kenapa sha?"
"Kamu kenapa? Kok jadi diem begitu?"
Kenapa? Reno kenapa? Dia juga tidak tahu.
"By..."
"Hng?"
"Kenapa sih?"
"Hmm.. nggak, aku―"
Tangisan kencang dari Putra yang berada di gendongan Reno membuat ucapannya menggantung dan tak sempat ia lenjutkan. Sharen langsung meletakkan Hasya di sampingnya kemudian menggendong Putra untuk menyusuinya.
Tangisannya langsung berhenti ketika mulutnya mendapatkan apa yang ia mau, Sharen tersenyum senang melihat anaknya yang sangat menggemaskan itu, tetapi baru beberapa saat putra berhenti menangis, Hasya menyusulnya dengan tangisan yang tak kalah kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You be Mother for my Daughter? - 1
RomanceBagaimana jika aku menjadikanmu satu-satunya wanita dalam hidupku? Bagaimana jika kau juga menjadikanku lelaki satu-satunya dalam hidupmu? Lalu.. Bagaimana jika kita satukan tujuan hidup kita bersama? Bagaimana jika Kita jadikan s...