Bab 2

17.7K 981 11
                                    

" Kenalin ini model yang mau kita pake jumat besok, Harr, and Karen ini CEO Abraham Co. ltd, Harry Abraham" kata adrienne yang memecah keheningan di antara kami.
"Senang bisa bertemu denganmu Karen....?" katanya seraya mengulurkan tangannya ke arahku, masih dengan tatapan yang angkuh dan dingin.

" Karen Flynn Soebrata, senang juga bertemu dengan anda, Mr. Harry" jawabku dengan senyuman yang ku paksakan.

Tangannya yang menggenggam tanganku terasa sangat kokoh, kuat dan masih menimbulkan efek yang sama seperti dulu. Rasanya aku tak sanggup lagi berdiri di sini berhadapan dengannya, hatiku masih merespon atas kontak fisik yang dia lakukan barusan.

" Oke, kalau begitu kamu boleh pergi, Karen, aku akan menghubungimu dalam waktu dekat, untuk waktu penandatanganan kontrak" kata Adrienne seraya melangkah mendekati Harry yang masih berdiri di depanku.

" Oke, baiklah, akan ku tunggu, selamat siang" jawabku terburu-buru

Aku melewati laki-laki yang masih berdiri mematung di depanku, dan sekilas mendengar adrienne merengek manja ke Harry, dan mengatakan "honey... I miss you so much....." tepat saat aku menutup pintu.

Wait what?

Honey? i miss you?
She is his wife??

Kepalaku tiba-tiba pusing luar biasa, dan tiba-tiba rasa sebak memenuhi dadaku memikirkan laki-laki itu telah beristri, yah laki-laki itu, laki-laki yang tiba-tiba datang lagi dalam hidupku.

Drrttt....drrrtttt... Drtttt.. Dddrrrrtt..dddrrtt..

Terdengar suara Chris Martin menyanyikan lagu Sky Full Of Stars, yang aku jadikan ringtone pertanda ada panggilan masuk.

Terlihat Dharma Calling di screen hpku.

Dharma Megantara pewaris salah satu perusahaan penerbangan di Indonesia, aku dan Dharma di jodohkan orang tua kami 2 tahun yang lalu, dia lebih tua dariku 4 tahun, selama menjalani perjodohan ini kami jarang sekali telfon atau hangout berdua, dan dari awal kami sudah berprinsip tidak mengganggu privasi masing- masing, karena aku yakin banyak sekali wanita yang berjejer ingin menemaninya.

" Ya, Hallo, tumben banget telfon, ada apa?" tanyaku.

" hallo sexy, di mana lo?"

" bukan urusan kamu, aku dimana"

" Gue lihat, lo baru keluar dari Abraham building, ngapain lo sama Harry?"

" makdud kamu?", " kamu kenal Harry?"

Laki-laki itu bukannya menjawab malah tertawa " Hallo nona sexy dan cantik, siapa yang nggak kenal dia, Harry Abraham , pemilik Abraham Co.Ltd. temen gue waktu sama-sama kuliah di Cambridge, hati-hati dia terkenal player"

"Harry? Kuliah? Player??"

" iya, kenapa? Jangan bilang lo habis kena juga sama dia, ya nggak heran sih cewe-cewe yang dia bawa emang rata-rata body model victoria secret semua" katanya dengan nada sinis.

Too much information, aku masih belum bisa mencerna apa yang di katakan Dharma barusan,

" Jadi kamu nelfon cuma buat ngomong itu, but thanks, aku bukan model murahan yang biasanya di pake sama bos-bos buat nyogok mereka"

Klik.

Kuputuskan pembicaraanku dengan Dharma. Sambil berjalan ke parkiran mobil, aku teringat lagi pertemuan yang tak terduga tadi.
Harry Abraham, 10 tahun tidak memudarkan ketampanannya, sorot mata yang angkuh dan dingin, sosoknya yang terlihat sangat berkelas dengan balutan Jas Mahal yang tepat membungkus bahu dan lengannya yang kokoh, garis rahangnya yang terbentuk sempurna, tubuh tinggi dan atletisnya yang menambah kesempurnaan penampilannya.

Dan mengingat tatapan benci yang dia tujukan padaku, serta kata-kata rengekan manja Adrienne di dalam pelukan Harry tadi, hatiku mencelos.

Apa yang sebenarnya ku harapkan, setelah semua yang aku lakukan padannya, setelah aku meninggalkan dia tepat di hari pernikahan kami 10 tahun yang lalu.

Hai,, gimana ceritanya masih standar yaa.. I need Vomment yaah. Terima kasih :)


Forever You Mr. ArrogantWhere stories live. Discover now