Bab 29

10.2K 624 68
                                    

Sudah seminggu sepeninggal Harry ke London dan selama itu juga belum ada kabar darinya, aku mencoba menghubunginya melalui e-mail, sms dan tidak ada balasan sama sekali. Mungkin Harry sedang sangat sibuk di sana. Mencoba berpikir positif untuk menenangkan hati dan pikiranku yang sedang sangat tidak akur akhir-akhir ini. Dua hari lagi aku berangkat ke Milan, Italia untuk mengikuti salah satu kegiatan fashion show di kota yang di juluki kota fashion ini.

" Aku lihat akhir-akhir ini kamu banyak melamun, kenapa? Harry? Belum ada kabar sama sekali dari dia?" tanya Kim yang sedang asik dengan buku baru di tangannya.

" Hmmm.."

" Lagi sibuk mungkin dia, jadi nggak sempat hubungin kamu, positif thinking aja Ren"

Aku tersenyum mendengar kata-kata Kim sama seperti apa yang aku pikirkan. " Yah, kalau aku positif, entar kamu yang bingung harus ngasih alasan apa ke Papa-Mama sama Evan, ya kan?"jawabku.

Kim menatapku berusaha mencerna apa maksud dari kata-kataku barusan. " Nggak lucu ah Ren, kalau positifnya yang itu mending kamu sendiri aja yang langsung ngomong ke Papa, Mama sama evan, aku nggak mau ikut-ikutan" katanya serius. " Eh tapi, kamu nggak positif yang itu kan Ren?" tanyanya lagi yang membuatku tertawa melihat wajah paniknya yang lucu.

" Serius amat sih Kim? Nggak asik ah, eh by the way sudah prepare semua buat lusa?" tanyaku.

" Beres semua, kita tinggal berangkat aja" katanya.

Aku mengangguk harus mempersiapkan keperluan pribadiku sendiri setelah ini. Aku melihat Kim yang kembali pada buku barunya yang sangat menyita perhatiannya. Lalu tiba-tiba dia mendongak menatapku.

" Eh, Ren.. emm, gimana kalau setelah kerjaan selesai di Milan, langsung terbang aja ke London? Cuma 2 jam an kan dari Milan ke London" katanya yang membuat jantungku berdetak lebih cepat, sama sekali tak terlintas ide seperti itu di pikiranku.

" Serius? Kamu nggak keberatan?"

" Keberatan? Ya nggak lah, aku kan bisa jalan-jalan juga di London nggak cuma mengekor kamu sama Harry"

" Tapi Kim, jadi aku mesti ngabarin Harry dulu kalau aku mau ke sana?"

" Nope, kita bikin surprise aja, nanti aku yang minta alamat Harry ke Adrie, ah gampanglah itu, nggak tega aku lihat kamu nggak berdaya begitu, baru juga di tinggal seminggu"

" Aaaaaaaa, Kim, I know you're the best angel I've ever had" kataku seraya menghambur ke arahnya, memeluknya.

Dia terkejut, lalu tersenyum, meletakkan buku barunya yang sangat di cintainya itu ke meja dan balas memelukku. " Nggak usah muji aku segitunya banget deh Ren, as a friend, I'll do the best for my best friend" senyumnya.

****

Tepat dua hari kemudian aku, Kim dan beberapa orang dari tim Weekend Magazine berangkat ke Milan, dengan penerbangan malam menggunakan salah satu maskapai penerbangan dari Indonesia. Ini pertama kalinya aku pergi kerja dengan suasana hati yang sangat excited, lebih di karenakan setelah perkerjaan di Milan selesai aku akan terbang ke London menemui Harry, walaupun sampai saat ini belum ada kabar sama sekali dari Harry, tapi Kim sudah memiliki informasi hotel di mana Harry tinggal di London. Aku melihat hp ku sekali lagi sebelum pesawat take off, tidak ada notif email dan sms balasan dari Harry, hanya ada sms dari Mama dan Evan yang menyuruhku berhati-hati dan berdoa selama di perjalanan. Aku tahu Mama sangat parno di karenakan banyaknya berita pesawat hilang dan jatuh akhir-akhir ini.

" Masih belum ada kabar dari Harry?" tanya Kim tiba-tiba yang sudah ada di sampingku.

" Belum.."jawabku singkat.

Forever You Mr. ArrogantWhere stories live. Discover now