Harry menyelesaikan panggilannya, melepaskan bibirnya dari bibirku, lalu mundur sejenak, menatapku yang masih nge-blank dengan kejadian sebentar tadi, dia memelukku lagi dan kali ini membawaku tidur rebah bersamanya. "Harr..! Apa sih?" tanyaku kaget begitu dia membaringkanku di sampingnya sedangkan tangannya masih memeluk erat pinggangku.
" Menurut kamu, Luv?" tanyanya dengan tatapan yang mampu membuatku kehilangan fokus lagi.
" Keluar Harr, aku mau tidur"
" Aku juga mau tidur sayang"
" Terus?" tanyaku bodoh.
Matanya menyeringai nakal. " Mau tidur kan?" tanyanya.
" Iya.."
" So, yaudah tujuan kita kan sama, tidur, apa masalahnya?"
" Oh, Harr please..."
" My pleasure, Luv" jawabnya dengan senyuman yang sangat sexy dan tatapan intens yang di arahkannya kepadaku.
Aku mengernyit, menyadari nada suaranya yang menjadi berat, dan baru tersadar pertanyaanku yang ambigu. "Sial, mesum mulu sih Harr?! Please lah, aku mau tidur"
Harry diam tangannya melingkar ke pinggangku, menempatkan kepalaku di lengannya, mengunci kakiku dengan kakinya, gerakan tangannya yang mengelus punggungku dari atas ke bawah, membuatku seperti anak kecil yang perlu di lindungi, dengan laki-laki ini aku merasa seperti kembali ke rumah, nyaman.
" Harr..." gumamku.
" Hmmmm..." jawabnya. Aku mendongak melihat wajahnya, matanya tertutup. Melihat Harry dari dekat seperti ini, dengan tidak melakukan apapun, maksudku kegiatan yang berbau (ehem) sexual, justru terasa sangat begitu intim. Aku bisa mendengar jantungnya berdetak teratur. Bisa mencium wangi parfum khas Harry yang begitu aku sukai. Terpikir olehku untuk sedikit menggodanya kali ini, ya anggaplah aku kurang ajar, tapi nggak ada salahnya kan? Harry juga sering melakukan itu padaku. Hitung-hitung balas dendam. ( evil smile ).
" Harr tolong lepasin sebentar..".
Dia bergeming, gerakan tangannya masih sama seperti tadi, nafasnya teratur.
" Harr..."
" Luv, aku mau tid-..."
"Aku mau lepasin bathrobesku dulu, gerah.." kataku yang membuat mata tajamnya langsung terbuka dan menatapku. " Luv.. jangan mengggodaku, I know yang kamu pakai cuma jubah mandi sialan itu" geramnya. Rahangnya mengeras, kepalanya ditundukkan ke arahku. "Apa sebenarnya rencana yang ada dalam kepala cantikmu itu, Luv?"
Untungnya saat ini lampu kamarku temaram, aku yakin wajahku sudah memerah. Salah memang bermain-main dengan Harry, laki-laki yang sudah sangat professional dengan hal-hal seperti ini. aku menunduk, memejamkan mataku tapi tiba-tiba aku merasakan tangan Harry memegang daguku dan mengangkat kepalaku untuk berhadapan dengan bibirnya. " No Luv, mundur bukan pilihanmu saat ini, aku tidak mengijinkannya" bisiknya dan sedetik kemudian bibirnya sudah di bibirku, Harry mengambil kendali semuanya, dan malam ini semua yang ada dalam bayanganku tentang kami berdua bersatu waktu di apartmentku saat itu kembali terulang, bedanya kali ini setelah semuanya selesai dia tidak meninggalkanku, dia memelukku erat membuatku nyaman sampai terdengar dengkur halus dan nafas teratur darinya di belakangku.
****
Aku meregangkan badanku, merasakan tanganku menyentuh dada telanjang Harry yang membuatku membuka mata, siaga. "Morning baby.." sapanya lembut dengan gayanya yang masih acak-acakan. Tangannya menopang malas kepalanya. Bahkan dengan keadaan seperti ini Harry terlihat luar biasa sekali. Sexy.
YOU ARE READING
Forever You Mr. Arrogant
RomanceHarry Abraham, Dia menantikan saat -saat ini, saat seorang dari masa lalunya yang telah meninggalkannya bertahun-tahun lalu tiba-tiba datang kepadanya lagi, dalam wujud seorang wanita yang sangat cantik, seksi dan matang bukan gadis manja yang hidup...