Come up to meet you, tell you I'm sorry
You don't know how lovely you are
I had to find you, tell you I need you
And tell you I set you apart
Tell me your secrets, and ask me your questions
I know lets go back to the start
Running in circles, chaseing our tails
Heads on a science apart
Nobody said it was easy
Oh It's such a shame for us to part
Nobody said it was easy
No one ever said it would be this hard
Oh take me back to the startI was just guessing at numbers and figures
Pulling the puzzles apart
Questions of science, science and progress
Do not speak as loud as my heart
So tell me you love me, come back and haunt me
Oh and I rush to the start
Running in circles, chasing our tails
Coming back as we areNobody said it was easy
Oh it's such a shame for us to part
Nobody said it was easy
No one ever said it would be so hard
Oh take me back to the start-The Scientist by Coldplay-
***
Aku masih berdiri mematung di ruangan Harry setelah mereka berdua pergi meninggalkanku, setelah perempuan itu melontarkan kata-kata makiannya. Aku berbalik menuju pintu keluar dan menjumpai Adrienne sudah berdiri di sana. Melihatku tanpa bicara sedikitpun.
" Ren, i know you're not okay now, maaf kalo aku nggak bisa bantuin apa-apa" . katanya sambil berjalan ke arahku dan memelukku.
" Its okay dri, aku sudah melakukan apa yang aku bisa, but that's is real? Harry with her?" tanyaku masih penuh harap.
" Aku minta maaf ren, but memang Harry dan Hesty itu temen lama waktu kuliah dan aku nggak tau selebihnya tentang mereka sampai Harry memutuskan untuk bertunangan" jawabnya.
Aku memejamkan mataku, mencoba untuk percaya bahwa yang terjadi di sekitarku ini nyata.
" Be strong girl, I know you can do it" lanjut Adrie sambil tersenyum dan melangkahkan kakinya menjauh dariku.
Aku berjalan perlahan, menjauh dari ruangan Harry. Jadi dari semua perjalanan panjang yang kami berdua alami , bakalan seperti ini akhirnya? ya Tuhan, aku tau aku memang bodoh saat itu, meninggalkannya lagi untuk kedua kalinya, menghancurkan lagi kepercayaanya dan memberikan kesempatan kepada perempuan lain untuk mencoba mengobati lukanya yang di sebabkan olehku.
***
".. Nobody said it was easy
No one ever said it would be this hard.."
Lagu The Scientistnya Coldplay menemani kesedihanku malam ini.
Akhirnya aku nggak bisa membendung air mataku lagi. Yah, menangis adalah satu-satunya obat saat ini. Menangis adalah bagaimana cara hati berbicara saat sakit yang di rasakan nggak bisa terucap. Aku hanya ingin sendiri sekarang, menjauh dari semuanya. Merenungi kebodohanku. Menyesal? Jelas. Aku sangat menyesal.Diantara semua perempuan kenapa harus Hesty yang Harry pilih untuk bertunangan dengannya. Ya, aku cemburu, seandainya aku bisa memutar waktu kembali, akan ku perbaiki semuanya dari awal.
Aku berjalan lunglai menuju apartmentku, yang ingin kulakukan hari ini adalah melupakan semuanya.Tiba-tiba handphone ku bergetar, tanda ada pesan masuk.
Kim : Are you okay?
Me : okay, why?
Kim : I know you not okay now.Lama aku hanya memandangi sms dari Kim. Entah kenapa, aku merasa Kim satu-satunya orang yang paling ngerti aku, yang tanpa aku ngomong dia udah tau, yang di saat aku dalam keadaan seperti ini dia selalu tau tanpa aku hubungin dia dulu. Ya, aku merasa memang dia super angel for me beside my mom, of course. Lalu aku hanya membalas pesannya dengan emoticon smile supaya dia tidak khawatir denganku, aku tau dia sedang sibuk dengan persiapan project fashion show yang bekerja sama dengan Abraham Company. Nggak lama kemudian Kim menelfonku.
VOUS LISEZ
Forever You Mr. Arrogant
Roman d'amourHarry Abraham, Dia menantikan saat -saat ini, saat seorang dari masa lalunya yang telah meninggalkannya bertahun-tahun lalu tiba-tiba datang kepadanya lagi, dalam wujud seorang wanita yang sangat cantik, seksi dan matang bukan gadis manja yang hidup...