PART 4

6.3K 354 13
                                    

Hi readers! I'm back!! Sorry for very late update. Gue masih sibuk banget sama real life gue. Ini gue update pas lagi break, ga ada les, ga ada ulangan, pe'er udah kelar. So, here's the 4th part! Vote before read, enjoy! :)

Louis' POV

"Jadi itu bibimu?"

Lexie berbicara panjang kali lebar kali tinggi mengenai siapa wanita itu dan bagaimana Lex bisa tinggal di sini, tapi aku sama sekali tidak menghiraukan ucapannya. Satu-satunya hal yang kuperhatikan adalah tubuhnya yang terkesan seksi di mataku. Aku tak bisa memperhatikan bokongnya karena ia sedang duduk. Jadi pandanganku terpusat pada paha-nya yang cukup terekspos karena dia hanya mengenakan mini denim skirt.

Bagaimana jika aku menyentuhnya malam ini? Mungkin akan menjadi malam yang tak terlupakan olehnya, lalu dia akan jatuh ke pelukanku dan..

"LOUIS AWASSSSSSSS!!!!!!!!!!!"

Lexie berteriak dengan sangat sangat keras membuatku spontan membuang pikiran kotorku dan langsung menginjak rem.

Sialan.

"Kau ini apa-apaan, Lex??!!!!!"

"Kau yang apa-apaan, Lou! Kau hampir menabrak seseorang! Kau benar-benar tak fokus! What the hell were you thinking about???!!!"

Aku hanya memikirkan tubuhmu, Lex.

"Jangan hanya diam saja! Pastikan bahwa kau tak menabrak laki-laki itu!"

Fuck. Lexie ini sengaja menipuku atau aku benar-benar hampir menabrak seseorang?

***

Lexie's POV

"Louis maafkan aku. Aku tadi tak bermaksud berteriak seperti itu. Itu semua hanya refleks. Maafkan aku, Lou"

Ada apa dengannya? Apa dia begitu marah padaku akibat teriakanku tadi? Kupikir aku tak sepenuhnya salah. Tadi jelas-jelas ada seorang laki-laki di sana!

"Aku tadi benar-benar melihatnya, Lou"

"Pria yang mana? Aku telah memeriksanya tadi dan tidak ada orang sama sekali, Lex. Apa kau mencoba menipuku???!!!!!"

Louis berteriak dan sekarang aku merasa sangat bersalah padanya.

"Tapi aku-"

"Kita sudah sampai. Cepat turun dan tunggu aku di mini bar"

Aku menuruti kata Louis. Aku tak ingin ia berteriak seperti tadi. Tak kusangka rumahnya akan seramai ini. Kukira hanya Harry, Carl, Niall, Liam, Louis dan aku yang datang. Aku mendesah sebelum melangkahkan kaki ke rumahnya. Menemukan mini bar di rumah Louis tak sesulit yang kukira. Aku menunggu di mini bar sambil sesekali menengok ke kanan kiri mencari Carl.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Sepertinya aku kenal suara itu.

"Louis yang menyuruhku menunggu di sini. Dia masih memarkir mobil"

Sudah kuduga itu suara Harry.

"Aku kan sudah bilang bahwa aku tak menyukaimu, brunette. Lalu mengapa kau masih berani datang ke pesta ini?"

"Louis bilang ini pesta menyambutku sebagai anggota baru di kelompok kalian"

Harry terkekeh.

Kenapa? Ada yang salah dengan ucapanku? Menurutku tidak, itu sama persis dengan apa yang dikatakan Louis padaku.

"Keparat itu bilang begitu? Jika iya, maka kau adalah gadis bodoh. Ini hanya pesta mingguan, bodoh. Mana ada pesta penyambutan seperti itu?"

Dia terkekeh lagi.

Sialan. Perkataan Harry benar-benar menamparku. Apa benar Louis berbohong? Jika iya, untuk apa?

"Apa kau melihat Carl?" kataku mengganti topik pembicaraan. Aku tau mau terlihat bodoh di depan Harry.

"Di dekat kamar mandi bersama Niall"

Baguslah jika Carl sudah datang. Aku jadi memiliki alasan untuk meninggalkan keparat ini.

Aku berdiri dan berjalan ke kamar mandi yang tak kuketahui arahnya.

"Lexie, kau mau ke mana? Apa kau tak dengar perkataanku?"

"Aku hanya akan pergi mencari Carl"

"She's only having quality time with Niall. Duduklah, aku bisa memberimu kesenangan"

Dengan berat hati aku kembali ke mini bar lalu duduk di sampingnya. Tunggu, di mana Harry?

"Kau mencari siapa? Si keriting itu? Dia baru saja pergi"

"Jika aku boleh tahu, ini pesta apa?"

"Ini pesta mingguan. Setiap minggu ada pesta kelas senior. Terkadang di rumahku, rumah Liam atau Niall. Kami sekarang bahkan mulai menggelar pesta di rumah Carl saat orang tuanya tidak ada"

Sialan. Ternyata Harry benar.

"Tapi Carl dan aku bukan senior"

"Memang bukan. Tapi kau adalah bagian dari kami sekarang. Tak perlu gelar senior untuk menjadi 'nakal', kan?" katanya menekan suaranya ketika mengucapkan kata 'nakal'

Fuck. Aku tahu persis 'nakal' apa yang kau maksud, Lou.

"Boleh aku minta segelas?" tanyaku pada seorang wanita.

"Tunggu. Ambilkan mihuman favoritku dan dua gelas spesial"

***

"Hati hati, Lex"

Sialan. Kenapa mendadak aku jadi pusing seperti ini? Pasti pengaruh alkohol. Buka matamu, Lexie! Buka!

"Mau kuantar ke kamar?"

Tidak. Aku tidak mau. Antar aku pulang, Lou.

"Aku anggap itu adalah sebuah jawaban iya"

Aku bisa merasakan tangannya melingkar di pinggangku, lalu dia menggiringku ke sebuah tempat yang tak kuketahui.

Aku di mana? Aku tak bisa melihat dengan jelas.

"Selamat datang di kamarku, sayang"

Persetan denganmu, Lou! Seharusnya aku curiga pada minuman itu!

"Nikmatilah malam ini karena aku akan membuatmu berteriak"

TO BE CONTINUED

Wdyt guys? Pendek ya? Maaf maaf ini gue ngetik se-sempetnya. Maaf yaaa. Don't forget to leave your comments!

**pic of Kendall Jenner as Alexandra Hannah Greg is on multimedia

All the love. C

Night Changes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang