PART 17

3.6K 255 22
                                    

Vote before read. Btw thanks a lot for 2K+ views. Ada yang mau nanya2 tentang gue ataupun ttg cerita ini?

Harry's POV

"Hey a--"

"Harry"

Sialan. Ini suara Lex.

"Jangan matikan sambungannya. Aku hanya ingin mendengar suaramu, Harry"

Aku bersikukuh untuk tak menjawabnya walaupun sebenarnya aku sudah sangat merindukannya.

"Harry, aku tahu kau di sana. Tolong bicaralah padaku. Aku merindukanmu"

Geez, gadis ini membuatku gila. Tidak, aku akan tetap diam.

"Dengar, aku tak tahu apa yang terjadi padamu. Aku tak tahu apa kau memang sengaja menjauh dariku atau apapun itu, tapi aku sangat merindukanmu. Jika kau memang ingin menjauh dariku, setidaknya kembalilah ke sini dan ucapkan selamat tinggal padaku"

Ia terisak, dan jujur aku tak sanggup mendengarnya.

Saatnya merubah rencana.

"A-a-da sesuatu yang tak bisa kujelaskan, Lex"

"Aku merindukan suaramu, Harry. Kau tahu, kau bisa menceritakan semua padaku"

"Aku tahu, tapi ini berbeda, Lex. Kau tak akan suka mendengarnya"

"Memangnya ada apa?" tanyanya masih menyembunyikan tangisnya.

"Lihat saja besok. Aku akan ke kampus"

It's time for plan B.

Zayn's POV

"Lain kali, jangan sembarangan merebut ponsel orang lain, Lex"

"Maafkan aku, Zayn. Aku hanya perlu berbicara dengan dia"

"Memangnya tadi ia bilang apa?"

"Dia akan ke sini besok"

"APAAAA??????!!!!"

"Kau kenapa, Zayn? Apa kau tidak suka?"

Bukannya aku tidak suka, tapi ini jelas-jelas berbeda dengan rencana kami! Jika keluar dari rencana, kau bisa curiga, Lex!

"Tidak, tidak. Aku hanya terkejut saja"

"Ngomong-ngomong, dari mana kau kenal Harry?"

"Harry adalah sepupuku dari ibuku"

Aku tak membual. Harry memang saudara sepupuku, kan?

"Oh begitu. Baiklah, aku harus pergi Zayn. Terima kasih atas teleponnya"

Ia melangkah pergi.

"Lex" aku menarik tangannya.

"Ada apa?"

"Apa hari ini kau ada acara?"

Ia menggeleng cepat.

"Kau mau ke café setelah kelas selesai?"

"Café? Boleh juga. Sudah lama aku tak ke café"

"Baiklah, kutunggu kau di tempat parkir seusai kelas"

***

Aku sengaja meninggalkan kelas lima belas menit lebih cepat. Masa bodoh dengan Nyonya Plum yang akan memarahiku. Toh aku di sini hanya untuk satu bulan ke depan.

Ah ya, lebih baik aku menghubungi si keriting itu.

Tersambung.

"Aku tahu kau akan menanyakan apa, Zayn"

Night Changes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang