Vote before read. Enjoy :)
"A-aku--"
Aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Apa aku harus mengatakan yang sebenarnya atau?
"Aku mengidap sebuah penyakit aneh"
Ia mendekatiku.
"Maksudmu?"
Okay, aku tahu ini gila. Maksudku, aku tak seharusnya memberitahu ini padanya. Hazal-- sahabatku di Amerika saja tak mengetahui ini.
"Saat aku berusia 8 tahun, aku didiagnosa mengidap sebuah penyakit aneh. Penyakit yang sama sekali belum ditemukan obatnya. Saat itu dokter berkata bahwa hanya 2% orang di dunia ini yang dapat terserang virus ini"
Aku menghentikan kata-kataku. Melihat ke arah Harry yang tampak memperhatikan setiap kata-kata yang keluar dari mulutku.
"Dan kupikir penyakit ini sudah pergi mengingat terakhir kali penyakit ini kambuh 4 tahun lalu" kataku memelankan suaraku.
Air mataku jatuh bahkan sebelum aku mengijinkannya.
"Hey, hey. Sudah, jangan menangis. Kemarilah"
Harry menarikku ke dalam pelukannya. Aku tak pernah membayangkan rasanya dipeluk oleh seorang Harry Styles.
"Jangan pernah menangisi keadaanmu, Lex. Di luar sana masih ada jutaan orang yang lebih menderita darimu. Ayo, kuantar kau ke rumah sakit"
"It's useless, Harry. Tak mungkin ada obatnya, mungkin--"
"Better try, Lex. Bagaimana kau tahu bahwa tidak ada obatnya sementara kau masih duduk manis di atas ranjangmu?"
"Saat itu dokter bilang--"
"Itu terjadi beberapa waktu lalu. Ayo, cepat aku antar"
Aku menggeleng cepat.
"Tidak"
***
"Selamat pagi, sayang. Bagaimana keadaanmu? Is everything okay?"
Aku mengangguk.
"Aku sudah menghubungi ibumu dan--"
"Apa? Kau memberi tahu ibu? Kau tak seharusnya melakukan itu, Liz"
"Liliana itu ibumu dan sudah seharusnya dia tahu keadaanmu"
"Oh iya? Jika dia memang benar ibuku, lalu kenapa ia mengirimku dan adik sialan itu kemari untuk tinggal dengan seorang janda tanpa anak?"
Ya Tuhan, apa yang baru saja aku katakan? Maafkan aku, Liz. Mungkin aku sudah terinfeksi virus 'Flare' yang ada di trilogi The Maze Runner. Apakah aku tampak seperti seorang Crank sekarang?
Baik, lupakan soal Flare dan crank.
"Apa kau tahu apa yang baru saja kau katakan, San?"
Aku menunduk dan menggigit bibir bawahku.
"Aku tahu, maafkan aku"
"Dengarkan aku. Tak masalah dengan sebutan apa yang kau lontarkan untukku. Tapi jangan pernah menyalakan Ronald dan Liliana. Mereka orang tuamu--"
"Orang tua yang menelantarkan kedua anak mereka"
"Sandra!"
"Cukup. Hentikan semua omong kosong ini"
DERT! DERT!
Ponselku bergetar. Ada sebuah pesan.
From: xxxxxxxx
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Changes ✔
Fanfic"Apa yang sebenarnya kau inginkan, Styles? Kau menginginkan aku? Akan kuberikan diriku padamu! Tapi tolong jangan bunuh aku dengan cara ini" - Alexandra Hannah Greg WARNING This story contains sexual scenes and harassing words. If you're underage, p...