PART 6

6.1K 299 9
                                    

Hai!! Pada inget hari ini hari apa kan? Maka'ny gue sempetin buat update meskipun besok ada uh fisika *abaikan* So, thanks for everyone who has been reading this ff from the beginning until this chap. This is the 6th part! Vote before read. Enjoy! :)

"Awww"

Sepertinya kakiku terkilir. Entah bagaimana caranya, sekarang kepalaku ada di lantai dan kedua kakiku masih berada di kasur. Well, jangan kaget. Memang seperti itulah caraku tidur. Ibuku pernah menemukanku di pagi hari dengan tubuh terlilit selimut. Benar-benar konyol. Bicara soal ibu, aku jadi teringat Mom.

Baiklah, kurasa sudah cukup menceritakan aib-ku.

Pagi itu aku bertekad untuk mengucapkan terima kasih padanya. Ya, semalam aku belum sempat berterima kasih.

***

"Pagi Liz"

"Pagi Lex. Jam berapa kelasmu akan dimulai?"

"Sebenarnya pukul 11. Tapi aku ada kepentingan, jadi kurasa aku akan pergi pukul 10"

"Baiklah. Habiskan dulu sarapanmu. Aku membelikan sereal favoritmu"

"Kau serius, Liz?????" tanyaku tak percaya.

"Tentu saja. Lihat saja di counter"

Aku berjalan ke counter dan ah, yang benar saja. INI SEREAL FAVORITKU!!!!!!!!!

"Thank you so much, Liz! You're the best ever!!!" kataku seraya memeluk bibiku, yang hampir tak pernah kupeluk selama hidupku.

Maklum jika aku overacting. Terakhir kali aku makan sereal ini ketika aku kelas satu SMA, sekitar 3-4 tahun yang lalu. Dan saat itu ada kabar bahwa pabriknya sudah tidak memproduksi sereal ini lagi.

Aku langsung menyantap semangkuk sereal itu.

"I'm done!"

"Apa kau bercanda? Secepat itukah?"

I grinned.

"Memangnya berapa lama aku menghabiskannya?"

"Dua menit"

Dua menit? Oh yang benar saja! Itu artinya aku berhasil memecahkan rekorku sendiri! Terakhir kali aku makan sereal ini aku membutuhkan 3 menit 57 detik untuk menghabiskannya dan sekarang 2 menit? Yeay!

"Lex?"

"Hah? Oh mungkin aku terlalu lapar. Sampai jumpa nanti Liz!"

***

"Ada apa denganmu, Lex?"

"Tidak apa"

"Kau bohong. Jika tak ada sesuatu yang terjadi, mana mungkin kau tersenyum sepanjang saat seperti orang- tunggu tunggu tunggu, apa kau sedang jatuh cinta pada seseorang?"

Jatuh cinta? Pada seseorang? Aku jatuh cinta pada sereal itu!

"Aku-"

Tunggu, dia yang kucari. Aku harus mengucapkan terima kasih. Aku langsung melesat ke arah-nya.

"Hey tunggu!"

Dia tak menggubrisku. Mana mungkin dia tak mendengar suaraku?

"Harry, tunggu!"

Dia menghentikan langkahnya.

"Ada apa?" tanyanya seraya membalikkan tubuhnya.

"A-aku hanya ingin mengucapkan terima kasih atas-"

"Tak perly hiperbola seperti itu, Lex. Aku hanya tak suka melihat seorang wanita dilecehkan. Kau paham?"

Aku mengangguk.

Night Changes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang