PART 18

3.2K 229 40
                                    

First, I'd like to thank you all for reading this fanfiction so far. Thank you much :)

Just like usual, vote before read :)
  
   
   
  
"Harry?"

Album foto yang kubawa pun terhempas begitu saja.

"Lex"

Kudengar Zayn bergumam dan menepuk pundakku.

Bagaimana aku tak shock melihat pria yang kucintai sedang having sex bersama gadis lain? Well, meskipun belum sampai ke bagian intinya, tetap saja melihat Harry bercumbu dengan gadis lain sungguh menyesakkan. Menyaksikan tangan gadis itu dengan liarnya menyentuh Styles junior, tangannya menyentuh rambut ikalnya, bibirnya beradu dengan bibir Harry.

"Lex, kupikir kita seharusnya pergi"

"Tunggu sebentar, Zayn"

Aku memungut barangku yang jatuh.

"Harry, we need to talk" kataku dengan suara yang sedikit, ralat sangat bergetar.

"Wait for a minute, Lyla. I'll be right back" Harry mengecup bibir gadis itu.

Aku menarik tangan Harry dengan sangat tidak berperasaan menjauh dari jalang itu dan Zayn.

"Harry. Aku butuh penjelasan darimu"

"Penjelasan apa?" tanyanya sambil menyulut sebuah rokok.

"Bloody hell!!" Aku menyenggol tangannya sehingga putung rokok itu terjatuh.

"Sejak kapan kau merokok??!!!"

"Sejak dua hari lalu. Rokok bisa membantuku menghilangkan masalahku"

"Kau bisa bercerita apapun padaku, Harry. Tolong jangan merokok atau doing drugs. Itu bisa merusak dirimu"

"I don't care. Jika kau ingin bicara padaku, langsung ke intinya saja. Gadisku sudah menungguku di sana. Aku tak akan membiarkan Zayn menyentuhnya"

"You're drunk, Harry" kataku memegang tangannya.

"I am not. Aku sedang tidak bergaul dengan alkohol selama satu minggu ini"

"Baiklah. Aku ingin bertanya padamu, secara baik-baik. Siapa gadis itu?"

"Gadis yang tadi, ya? Umm, namanya Lyla Roses. Dia gadis dari semester tiga. Kakak perempuan dari Michael Roses. Aku bertemu dengannya tiga hari lalu di bar"

Di bar? Jalang itu pasti sudah mengapa-apakan Harry.

"Lalu kenapa kau bercumbu dengannya pagi ini? Kau tahu, aku sangat terpukul dengan kejadian itu. Aku sudah menunggumu kembali beberapa hari, berharap kau datang lalu memelukku. Aku tak pernah berharap kau datang dengan jalang itu!"

"Don't.you.dare.to.call.her.bitch!"

"Memangnya kenapa? Apa ada yang salah? Kata jalang lebih cocok untuk menjadi namanya! Ia sudah merebutmu dariku! Kau milikku dan aku milikmu, Harry! We've been through months! Almost a year, love!"

Emosiku sudah tak tertahankan lagi. Masa bodoh dengan mereka yang menyaksikan pertengkaranku dengan Harry.

Kemudian Harry tertawa sarkasme.

"Kau ini lucu sekali, sayang"

Ia mengambil nafas.

"Siapa yang bilang bahwa aku milikmu?"

Selamat tinggal, Alexandra.

"A-a-apa maksudmu?"

"Begini. Pertama, aku bukan milikmu. Kedua, kau juga bukan milikku. Aku tak pernah mengatakan bahwa aku mencintaimu, kan?"

Night Changes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang