PART 15

3.6K 257 17
                                    

Leave vote to appreciate my work. Sorry for typo(s)! Enjoy, guys :)




"Kau jadi berfoto ria atau tidak?"

Laki-laki misterius tadi sukses menghancurkan moodku untuk berfoto dengan para riders. Entahlah, aku hanya merasa tidak enak. Mungkinkah aku dan Harry sedang diteror?

Sudahlah, lupakan pikiran kayalmu itu. Lex.

"Eh? Tentu saja, Harry"

"Kalau begitu, kau harus berdiri dan kita harus pergi ke sana" kata Harry menunjuk ke arah podium.

Aku mengambil tas di samping kiriku yang berisi merchandise yang akan ditandatangani Marc.

Harry meraih tanganku lalu melingkarkan tangannya di pinggangku. Kami berjalan mendekati sang juara, Marquez.

"Marc"

"Hai. Tunggu, bukankah kau Alexandra? Gadis yang kemarin ada di depan circuit, kan?"

Aku tersenyum.

Marc masih mengingat namaku! Benar-benar keajaiban dunia!

"Iya, kau benar. Boleh aku berfoto denganmu? Lagi?"

"Bukankah kemarin kita sudah berfoto dua kali?"

"Memang. Tapi aku ingin berfoto dengan seorang Marc Marquez dalam balutan kostum race nya"

Ia terkekeh.

"Baiklah"

Aku mengambil foto kami berdua. A little cute selfie just like yesterday.

"Ada lagi?"

Aku menyodorkan kaus dan topiku padanya sambil menyengir. Marc meraih spidol di tanganku lalu menandatanganinya.

"Sudah. Ada lagi, Lex?"

Aku menggeleng manis.

"Baiklah kalau begitu"

"Marc?"

Ia menoleh ke arahku.

"Selamat atas kemenanganmu hari ini. Tak ada yang menyangka kau akan menyalip Jorge di lap terakhir"

Harry mendehem.

Kenapa aku selalu melupakan pria yang satu ini? Maafkan aku, Harry.

"Maaf. Aku tak bermaksud menggoda gadismu. Terima kasih atas pujiannya, Lex"

"Sama-sama. Semoga beruntung di race Sepang, Marc"

"Terima kasih" katanya sambil tersenyum manis lalu menghilang di antara keramaian.

"Sudah selesai?"

"Maafkan aku, Harry. Jangan cemburu, ya"

Aku terkekeh lalu menarik tangannya pergi.

"Harry, bagaimana jika kita ke café dulu? Aku mulai lapar"

Ia tersenyum.

"Kita makan di cafeteria hotel. Uangku mulai menipis, nona manja" katanya sembari mendekapku.

"Maafkan aku sudah membuat uangmu habis"

"Ini bukan salahmu, Lex. Ini kemauanku sendiri"

Aww, my man.

***

"Harry, apa kau lelah?"

"Iya"

"Kalau begitu beristirahatlah. Aku akan pergi ke cafetaria sebentar. Aku akan membeli beberapa snacks untuk mengganjal perutku"

Night Changes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang