PART 7

5.5K 324 14
                                    

Here's the 7th part! Vote before read. Enjoy :)

"Hey Alexandra Hannah Greg!"

"Tak perlu memanggilku dengan nama itu, Cara Delevingne. Just call me Lex, it's enough"

Carl terkekeh sambil memukul lenganku pelan.

"Maaf maaf. Btw, kau kemari dengan siapa?"

"Dengannya"

"Nya siapa?"

"Harry"

"KAU KEMARI DENGAN SEORANG HARRY STYLES??????"

Spontan aku langsung membungkam mulutnya.

"Jangan berbicara terlalu keras, bodoh!"

"Maaf maaf. Kau kemari bersama Harry?" tanya Carl berbisik nyaris tak terdengar olehku.

Aku mengangguk.

"Well, are you dating?"

Aku tergelak.

"Of course, we're not and never. Tiba-tiba saja ia datang ke rumahku dan menjemputku. Dasar manusia aneh"

"Haha. Sudah ya, Niall sudah menungguku di kamar"

"Tunggu, di ka--"

Huh, wanita itu sudah menghilang. Di kamar? Bersama Niall? Mau apa mereka?

Bukan urusanku. Lebih baik aku mencari kegiatan yang bisa aku lakukan dibanding melihat banyak pasangan bercumbu ria. Eww

Aku berkeliling rumah Niall. Well, rumah yang sangat besar. Ternyata laki-laki ini gemar melukis. Ya, ada banyak lukisan, dan rata-rata lukisan pemandangan

Sepertinya aku pernah melihat lukisan ini, tapi di mana?

"Ahhhh. Jngan nakal, sayang. Kau bisa membuat-nya terbangun"

Shit. Bisa-bisanya dia berkata seperti itu. Atau mungkin aku hanya belum terbiasa berpesta. Who knows?

"AKU BILANG HENTIKANN!!"

What the hell is happening right now? Itu suara yang sama.

"I SAID STOP, BITCH! THIS IS YOUR FUCKING MONEY!! TAKE IT AND DON'T COME BACK!!"

BRAKK!!!

Seorang wanita-- maksudku jalang keluar dari sebuah kamar dan menabrak bahuku.

"Hey, watch your way!"

"Apa kau tak melihatku? Apa kau buta, huh? Jelas jelas aku keluar dari kamar itu dan kau menghalangi jalanku!"

Ia melanggang pergi. Wanita ini benar benar gila.

"Harry?"

Oh tidak. Jangan katakan Harry telah bercinta dengan jalang itu.

"Hey bitch"

Bitch?

"Aku bukan jalang itu, Harry. Aku Lex"

Dia berjalan mendekat ke arahku.

"Maaf jika kau harus melihatku dengan jalang itu, Lex. Aku sudah muak dengannya. Dia selalu melewati batasnya. Aku tak mau dia menjamah dia yang ada di bawah sana"

Ya Tuhan, efeknya sampai ke pangkal pahaku.

"Maaf, aku harus pergi"

Aku melangkah secepat yang kubisa.

"Lex, tunggu"

Ia menarik tanganku, lalu membalikkan tubuhku dan dengan cepat menciumku.

Ia melumat bibir merah mudaku.

Night Changes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang