Aku terdiam menggigit bibirku. Aku tidak percaya ini. Ia pasti mempermainkan ku.
"Chef ! Kau pasti bohong !" Aku sedikit mendorong nya."Apa sih ? Ya ampun.. anak ini. Stanford Daniel Jeoffrey dan Nicholas Belveron Jeoffrey. Apa ga ada yang aneh ?" Ia tetap cool dan membolak-balik majalah nya tanpa ekspresi. Aku langsung membanting tubuhku ke tubuh sofa ketika menyadari perbandingan nama antara pemilik hotel tempat ku bekerja dengan nama pria yang baru saja ku kenal yang di sebut kannya.
"Kau sudah mengerti sekarang ?" Senyuman nya siap mengejekku itu kembali terlukis di wajahnya.
"Ya ampun!! Apa yang baru saja ku lakukan.." rengek ku. Pikiranku mulai berputar tanpa arah. Apa kata orang nanti kalau mereka tahu aku mengencani nya. Mereka pasti mengira aku mengencaninya karena uang. Apalagi kalau mereka tahu identitas asli ku.. habis aku.
"Tenang. Aku tidak akan mengatakannya pada siapapun." Wajahnya kembali datar dan tetap sibuk dengan majalah nya. Seperti nya tidak ada hal lain yang bisa di lakukannya.
"Chef , ini ga kayak yang kau pikir. Aku sama skali gak t'rima dia karena uang. Tapi.. kalo aku tahu latar belakang dia , aku juga ga akan terima ajakannya." Aku menutup majalah nya yang kelihatannya hanya pura-pura di baca oleh nya. Tidak tahu dari mana datang nya keberanian itu. Tapi aku tiba-tiba melakukannya.
"Santai Ariana. Pikiranku gak kayak yang kamu bayangin. Tapi biar waktu yang membuktikan nya." Ia menatap tajam. Senyum nya sinis. Nada bicaranya juga tetap datar. Ia benar-benar sulit di tebak.
"Akan ku buktikan kalau aku memang tidak seperti itu." Jawab ku menghela nafas lalu meninggalkannya. Tatapan tajam nya barusan hampir membuatku terkena serangan jantung.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul enam lewat lima menit. Aku duduk di sofa dengan dress putih tanpa lengan sepanjang lutut dan sepatu tinggi yang juga berwarna putih , menunggu nya untuk menjemputku.
Chef tengah sibuk di dapur memasak makan malam nya. Ia mengundang Sam , wakilnya di dapur restoran untuk menemaninya makan malam. Untung Sam belum datang. Mungkin memang sudah di atur oleh chef atau..entahlah. Tapi yang pasti , akan sangat sulit menjelaskan semuanya kalau Sam datang.
"Sayang skali kau harus pergi malam ini." Apa maksudnya ? Tidak mungkin ia menggoda ku untuk tidak pergi. Tidak mungkin.
"Jadi kau benar-benar akan pergi dengannya ?" Kenapa ia harus bertanya seperti itu.. dan sejak kapan ia peduli ?
Belum sempat aku menjawab nya , suara bel dari pintu terdengar. Untung ia cepat datang. Karena aku tidak punya alasan apapun untuk menjawab pertanyaan nya. Karena meskipun aku tidak menyukainya , aku tetap penasaran dengannya. Aku bergegas membuka pintu sementara ia kembali sibuk dengan masakannya.
"Nicholas..." ia tersenyum ketika melihat ku membuka pintu.
"Ini untuk mu." Seikat bunga mawar putih segar ia berikan padaku. Tersenyum ragu , aku pun menerimanya. Karena sebenarnya aku tidak suka bunga.
"Kamu gak suka ya ?" Wajah nya berubah tidak enak. Aku menggeleng lembut.
"Sebentar yaa." Aku membiarkan pintu terbuka dan kembali ke dalam meletakkan bunga itu di atas meja yang berasa di ruang tengah lalu bergegas keluar dengan membawa tas ku tanpa pamit dengan chef. Meskipun ia sudah melihatku dengan senyum paksa yang terlukis di wajah nya, aku sengaja tidak pamit dengannya tanpa alasan.
"Sudah siap ?" Nicholas tersenyum padaku. Aku mengangguk tersenyum.
"Aku minta maaf soal bunga itu. Aku gak tahu kalo.."
"Gapapa. Itu cuma bunga." Aku mekotong bicaranya sambil kami berjalan menuju lift. Ia tersenyum. Tidak pernah aku merasakan perlakuan seperti ini selama dua tahun terakhir.
"Kita akan makan malam dimana ?" Tanya ku sambil berjalan di sampingnya. Perasaan ku berubah menjadi tidak enak. Aku takut ia akan melakukan sesuatu. Di tambah ketika aku mengingat kalau ia bukan hanya seorang laki-laki biasa.
"Itu kejutan. Tapi aku yakin kali ini kamu pasti suka." Senyum nya di ikuti lesung pipi nya yang tampak dengan sempurna
***
Ps :
terima kasih buat kalian yang udah baca "Being Yours". Jangan lupa untuk vote and comment yaa.. :) thank you.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Being Yours"
RomanceSeorang perempuan yang sangat hancur harus menyamar menjadi orang lain untuk melanjutkan hidupnya, akhirnya bertemu dengan seorang pria yang berhasil membawa kembali cahaya ke dalam kehidupannya yang gelap. Namun.. itu semua hanya sementara. Seorang...